14 - Red Bandana

19 4 0
                                    

(illustration made using Leonardo

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

(illustration made using Leonardo.ai)

Warna hijau transparan dari radiasi di udara menebal seiring laju mobil ini menuju arah barat, kami semakin dekat dengan perbatasan – mendekati wilayah Borderlands. Di kejauhan, padang tandus tidak sabar untuk menyapa kami dengan riang. Dan tidak jauh dari hal itu, pandangan kami tertuju pada satu arah yang pasti. Ada pagar setinggi empat meter yang memisah antara dua wilayah: Old Haven dan Borderlands. Sebenarnya pun, itu bukan pagar yang cukup berguna karena hanya berupa kawat yang dialiri oleh listrik (itu pun kalau listriknya berfungsi), dan sebagian kecil kawat-kawatnya sudah rusak atau bahkan hilang. Ada banyak bangkai binatang yang sudah mengering terselip di antara pagar serta benda-benda lainnya yang sudah terlalu sulit untuk diidentifikasi karena gosong.

Logan membelokkan mobil yang dikendarai ketika mendekati pagar pembatas itu dan menyusuri sepanjang pagar seolah sedang mencari sesuatu. Dia menghentikan mobil ketika mendapati sebuah kendaraan di dekat salah satu pos jaga dengan dua bangunan militer kecil yang sudah terbengkalai. Kendaraan itu sangat cocok mendeskripsikan bagaimana ciri khas Revenant; penuh improvisasi dan terlihat sangat aneh.

Logan memarkir mobil beberapa meter dari kendaraan yang kami lihat.

Aku mengambil masker milik Vallery dan menyerahkan padanya, lalu mengambil milikku dan memakainya. Sedangkan Logan langsung keluar dari mobil. Aku sempat mengernyit, tapi apa mungkin organ penciumannya sudah termasuk satu paket dengan penyuling radiasi? Jika hal itu benar, maka aku bisa memahami alasan mengapa Anonymous melihat Logan sebagai aset yang berharga—melihat dari harga yang sudah dikeluarkan untuk seseorang seperti dirinya.

Kami mengikuti Logan dari belakang, dia sudah memegang sebuah Glock di tangannya sebelum mendekati bangunan tersebut. Tangannya meraih sesuatu lain di kantongnya—yang ternyata sebuah peredam—dan kemudian memasangnya pada ujung selongsong Glock miliknya. Aku dan Vallery turut mengambil pistol kami masing-masing sembari tetap mengikuti Logan dari belakang.

Kami bertiga melewati kendaraan yang terparkir di samping bangunan pertama dan menatapnya secara singkat. Logan cukup teliti untuk menengok kaca sebagai pencegahan jika ada sesuatu atau seseorang di dalamnya. Kami berjalan kembali ke bangunan tersebut dan menuju pojok bangunan, Logan meliriknya singkat lalu menoleh ke arah kami berdua.

"Kalian cek bangunan yang ini, aku akan cek bangunan yang satunya." Kami tidak pikir panjang untuk menyetujuinya, Logan langsung berjalan menunduk sambil sesekali mengintip ke dalam bangunan melalui jendela yang sudah buram karena debu tebal—sekali lagi, sebagai langkah pencegahan.

Aku dan Vallery kemudian berjalan dengan perlahan dan membuka pintu ganda yang sedikit terbuka itu. Angin langsung menyerbu masuk ketika aku membuka salah satu sisi dari pintu itu, membuat debu-debu di dalam ruangan beterbangan dengan halus.

Suasana di dalam langsung hening, aku hanya bisa mendengar desiran angin yang masuk dan langkah kaki kami yang sesekali terdengar secara bergantian. "Kau tahu apa ini?" tanyaku pada Vallery yang langsung mendekati beberapa benda yang aku maksud. Itu jelas benda-benda yang berkaitan dengan teknologi dan sepertinya dia paham apa.

OriginsTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon