"Sini, Ibu peluk, Nak. Kamu tahu nggak, Go, semenjak udah dewasa, Yudha nggak mau dipeluk sama Ibu, malu katanya," ucap bu Astrid sembari tersenyum dan memeluk Diego.
Yudha hanya berdeham pelan sembari duduk di samping ibunya. Kalau dipikir-pikir olehnya, sudah lama ia tak memeluk ibunya dan jarang bercengkerama sejak ia sibuk kuliah akhir-akhir ini, ia jadi merasa bersalah.
Diego hanya terdiam dan membalas pelukan hangat seorang ibu. Sudah lama sekali rasanya ia tidak merasakan pelukan ibu.
"Makasih banyak, Bu." Diego memejamkan matanya. Ada air mata yang ia tahan agar tidak jatuh. Rindunya pada ibunya sedikit terobati sekarang.
.
.
.***
Dua pria berkaos oblong putih dengan celana jeans hitam tampak duduk di dekat kolam ikan di teras belakang rumah yang teduh siang hari itu.
Yudha 🦊
Diego 🐯
.
"Kamu nggak ngapa-ngapain Alice, kan?"
Diego tersenyum mendengar pertanyaan Yudha.
"Kalau suka ya bilang, Yud. Entar keburu kuambil."
"Jawab aja pertanyaanku, Nyet!" ujar Yudha.
"Ya nggak lah, tapi aku sempat bilang kalau aku menyukainya," terang Diego.
"KAMU SUKA SAMA ALICE?" tanya Yudha dengan wajah yang sangat terkejut.
"Iya," jawab Diego lalu meminum air mineral miliknya.
Mata Yudha membulat sempurna.
"Kenapa? Aku tahu kau juga menyukainya, bukan sebagai seorang sahabat," ujar Diego lagi.
"Sok tahu." Yudha menatap ikan-ikan koi yang berenang ke sana ke mari.
"Aku ingin kita bersaing secara sehat." Diego melihat Yudha yang duduk di sampingnya.
YOU ARE READING
Gimme Love [END - Revisi]
Romance☃️ About Alice Quinza Hilary, Diego Alexander Gultom, & Yudha Michael Sanders ⛄ "Kamu itu tanggung jawabku." Diego berkata tanpa dosa sembari memetik senar gitarnya pelan. "Apa maksudmu? Aku bukan orang yang spesial untukmu dan juga tanggung jawab...
Part 35. Deal?
Start from the beginning