Bab. 7

111 38 4
                                    

"Qiara diam lo!" Malika mengangkat tangannya ke atas dan hendak menampar Qiara. Namun, Qiara berhasil menahan aksi Malika.

Qiara mencengkram pergelangan tangan Malika dengan kencang hingga perempuan itu memekik kesakitan. "Aaa ... sakit! Lepasin dasar cewek si****n!"

"Makanya kalau enggak mau sakit jangan coba-coba lo usik gue! Atau gue bakal aduin rahasia lo ke Ian!"

"Lo pikir Ian bakal percaya sama lo?" teriak Malika seraya meringis menahan sakit.

"Kalau ada bukti dia pasti percaya, dan gue punya foto lo waktu ngedate sama cowok itu."

"Qiara!" Malika menggeram. Dia mengangkat tangannya yang sebelah lagi dan hendak menyerang Qiara. Tetapi Qiara tak semudah itu untuk disentuh. Qiara kembali mencengkram pergelangan tangan Malika yang lain.

"Lepas Qia!"

Karena teriakan Malika seseorang pun masuk ke dalam toilet, dan orang itu adalah Keyza. Keyza yang tak tahu asal mula perkara langsung mendorong tubuh Qiara begitu saja.

"Lo enggak apa-apa Lika?" tanya Keyza yang mengkhawatirkan Malika. "Qiara udah macam-macam ya sama lo?"

Malika mengangguk dengan wajah yang memelas dan berpura kesakitan. "Dia tiba-tiba aja kasar sama gue Key. Lihat tangan gue sampai merah begini!"

Qiara menggeleng melihat tingkah Malika yang bermain play victim. Sudah sering Malika berpura-pura menjadi korban dari Qiara, padahal kenyataannya Malika duluan lah yang selalu memancing keributan terlebih dahulu.

Keyza yang memang pada dasarnya juga tak suka pada Qiara pun maju ke hadapan Qiara. Tanpa segan dia mendorong dada Qiara sembari mengumpat. "Dasar cewek bar-bar! Udah gue peringatin berkali-kali jangan coba-coba nyakitin Malika!"

"Apa lo makin berani karena sekarang udah jadi anak dari keluarga kaya? Ingat lo tuh cuma anak tirinya Lisa Wardhani! Lo tuh tetap aja anak miskin Qiara!"

Qiara menggaruk tengkuknya. Dia rasa tak penting jika harus meladeni dan menyahuti semua ucapan Keyza. Itu semua hanya membuang-buang waktunya saja.

Qiara memilih berbalik lalu keluar dari toilet. Ternyata Keyza dan Malika juga ikut melangkah keluar. Namun, langkah Qiara terhenti saat dia mendengar sebuah ucapan dari mulut Keyza.

"Dasar cewek belagu. Nanti juga kalau bokapnya mati, dia pasti ditendang dari rumah Ian."

Mendengar itu seketika Qiara berbalik dan menghampiri perempuan yang mengenakan jaket denim.

"Lo barusan bilang apa?"

Keyza tak takut pada Qiara, dia tersenyum menyeringai dan mengulang kembali ucapannya dengan lugas. "Lo bakal ditendang dari rumah Ian kalau bokap lo mati! Jadi jangan sok belagu!"

"Lo doain bokap gue meninggal?" tanya Qiara dengan nada tinggi.

"Kalau iya memang kenapa? Gue dengar bokap lo udah sakit-sakitan kan. Jadi kalau gue doain dia lewat itu akan mempercepat kepulangannya ke ilahi!"

Plakk!

Qiara menampar pipi Keyza. Dia tak bisa lagi menahan emosi jika seseorang sudah menyinggung ayahnya apalagi Keyza juga mendoakan sesuatu yang tak baik untuk sang ayah.

"Jangan pernah lo berdoa yang buruk soal bokap gue! Atau gue akan bikin lo menyesal!"

Keyza menatap Qjara seraya memegangi pipinya yang terasa panas. Dari tatapannya terlihat sekali kalau rasa bencinya terhadap Qiara semakin mendalam.

Keadaan pun semakin parah ketika tak sengaja anak Black Lion melewati tiga orang yang tengah berseteru itu. Jimmy langsung menghampiri Keyza yang sedang memegang pipi. "Kamu kenapa babe? Pipi kamu kenapa?"

Qiara, My Stepsister (TERBIT)Where stories live. Discover now