thirty fife

32 20 3
                                    

"Aca memang cantik, tapi rumput tetangga lebih menarik"

~Gibran~

Hippi Riding

💅💅






Perjalanan mereka cukup jauh hingga menempuh waktu 30 menit dan akhirnya mereka pun sampai.

Setelah mengantarkan aca, raina dan gibran pulang sekarang giliran gio mengantarkan mika, kali ini hanya ada mereka berdua di dalam mobil tanpa ada yang membuka suara.

Mobil hitam itu pun masuk ke halaman Rumah megah nan mewah bak istana lalu mika segera turun dari mobil begitu juga dengan gio, hingga membuat mika heran dan bertanya tanya kenapa gio ikut turun bersamanya

"kenapa turun?," gio tak menggubris pertanyaan mika, ia malah masuk ke dalam rumah meninggalkan mika yang sedang menurunkan barang barangnya

"tuh orang ya maunya apa coba? nolongin gue nggak! ditanya nggak di jawab! untung aja bukan pacar gue!," cerocos mika sembari membawa barang barangnya ke dalam rumah.

Baru saja ia membuka pintu,namun matanya sudah disuguhkan dengan pemandangan dimana gio yang duduk dengan santai di meja bar dapur, hal itu pun membuat jiwa untuk memarahi gio meronta ronta tetapi ditahan oleh mika.

Ia mencoba untuk tetap sabar dan melanjutkan jalannya ke kamar untuk bebersih terlebih dahulu, ketimbang mengurusi upil gajah itu yang membuat kepalanya serasa ingin pecah

"ya allah gue punya dosa apa sih bisa ketemu sama tu orang!," gumam mika yang tak dapat di dengar oleh gio.

Dirumah besar ini tidak ada art, bukan tidak ada tapi mereka sedang diliburkan sementara hingga hanya ada alva dan mika dengan kedua sepupunya, tapi sangat disayangkan kedua sepupunya itu sedang kembali ke luar negeri dan alva sedang menjaga aletta sehingga muncullah rumah yang sepi seperti tak berpenghuni.

Gio tak perduli pada mika yang ntah kemana, ia malah membuat teh di dapur dan berniat untuk memasak mie tetapi sesuatu malah terjatuh sehingga memunculkan suara yang begitu kencang.

Mika yang baru saja turun dari tangga pun terkejut saat mendengar suara benda terjatuh, ia pun segera berlari ke arah dapur, sesampainya di dapur yang ia lihat pertama kali adalah pemandangan dimana dapurnya berantakan akibat ulah gio

"lo ngapain kak?! astaga!," mika langsung membereskan semua barang barang yang berantakan dan bungkus mie yang terbang kemana mana, setelah itu ia merebut sendok yang dipegang oleh gio

"sini biar gue yang masakin, kakak duduk disana!," gio mengangguk dan menuruti perkataan mika hingga membuat mika jengah atas kelakuannya.

Ia memasak dengan telaten tanpa ada yang berantakan,sedangkan gio duduk di kursi bar seraya memandangi mika.

Tak hanya itu gio juga menjadi senang karna merasa sudah berhasil mengambil hati mika, namun kenyataannya tidak seperti itu.

Ingatlah mika hanya membantu gio untuk memasak mie, setidaknya menolong bukan menyimpan rasa suka yang seperti ada di pikiran gio, dirasa sudah matang dengan cepat mika menaruh mie tersebut ke dalam piring yang sudah ditaburi oleh bumbu khasnya lalu segera menyajikan untuk seorang pemuda yang di klaim sebagai tak tau diri.

"nih dimakan sampai habis! kalo perlu pakai nasi biar kenyang, biar mama kakak nggak ngira kalo kakak nggak di kasih makan!!"

"oke thanks"

"humm," mika pun berjalan menuju ruang tengah dan merebahkan dirinya di atas sofa, baru saja ingin memejamkan matanya tetapi ada saja yang dilakukan oleh gio.

Kali ini gio pindah ke ruang tengah dengan membawa piring dan sebuah cangkir miliknya, ia menghidupkan tv seolah olah rumah mika adalah rumah dirinya, mika tak perduli bahkan sama sekali tidak.

"tidur?," tanya gio yang menoleh ke arah mika karna kebetulan gio sedang duduk bersandar di sofa yang mika tempati, mika pun membuka matanya sembari menggelengkan kepala

"terus lo ngapain?"

"lagi ngeramal kapan kakak pulang!," gio tersenyum

"kalo gue nggak mau pulang?"

"terserah"

"oke!," sontak mika langsung melebarkan matanya, ah tidak mungkin kan jika ia harus tinggal bersama dengan gio, menyebalkan sekali!

"nggak nggak! kakak harus pulang habis makan! titik nggak pake koma!!," gio mengangkat alisnya seolah bertanya kenapa

"ya... ya karna kalo kakak disini juga nggak ada gunanya lagian kakak juga bukan pacar gue yang ada nanti timbul pembullyan dari anak anak!," gio mengeluarkan smirknya membuat mika langsung menatap dirinya seolah sedang mengintemidasi musuh

"lo ngode gue biar jadi pacar lo?," mika membulatkan bola matanya, mana ada ia mengode gio, rasanya sedari tadi gio lah yang membuat ulah padanya! sungguh ini adalah pemfitnahan berkedok kata kata

"mana ada gue ngomong gitu kak gio!!!"

"santai kali suara lo bisa kedengeran sama tetangga, nanti dikira gue ngapa ngapain lo lagi!"

"biarin!! biar kakak dikatain penculikkk"

"nanti lo kangen sama gue"

"dihh harus banget gue kangen sama lo?!"

"hm"

"yaudahlah mending kakak pulang! gue mau tidur terus istirahat!"

"kalo gue nggak mau?!," sepertinya mika sebentar lagi akan mengeluarkan tanduknya karna ulah gio.

Dengan kesal mika menarik tangan gio dan membukakan pintu utama lalu mendorong gio keluar dengan sekuat tenaganya dan yaps setelah itu ia menutup pintunya, tidak lupa juga untuk menguncinya.

"Selesai!," mika menepuk nepuk kedua tangannya lalu berjalan menuju kamar dengan hati yang gembira.

Sedangkan gio ia malah tersenyum dan menggelengkan kepala setelah itu segera pulang, untung saja kunci mobil mika masih ditangannya jadi ia tak perlu repot repot untuk menelpon supir rumah.







And selesaii....

Bakalan ada problem apalagi nih antara gio dan mika🤧...


See yu next part and bye bye

....


Tbc


Mikayla [ On GOING ]Where stories live. Discover now