thirty

30 20 3
                                    

huhu hollaw man teman...

Kabar gimana??...

Daripada mumet tuju keliling mending simak cerita aja yuk....

Happy reading ya🤧






Sejauh ini jadi ini yang paling jauh, mereka semua sudah berada ditempat yang aca sebut kemarin yaitu kebun teh dan kebun strawberry, mereka menikmati udara yang begitu dingin sembari memetik buah dan menolong para pekerja kebun teh untuk memetik pucuk daun teh.

Mereka semua berpencar begitu saja ntah kemana, yang jelas saat ini mika sedang bersama gio karna sedari berangkat tadi gio selalu saja membuntuti mika sampai sekarang.

Bukannya senang karna diikuti cowo ganteng, mika malah menjadi kesal setengah mati karna selama gio mengekorinya ia hanya melihat wajah mika sesekali tersenyum padanya, hal itupun membuat mika menjadi tak nyaman sekaligus ingin membuang gio ke dalam semak semak.

"Kak!! lo bisa kan cari tempat lain biar nggak ngikutin gue?!," gio hanya mengangkat sebelah alisnya dengan kedua tangan yang berada di saku celana membuatnya terlihat sangat tampan, namun tidak bagi mika.

"Hellow gue ngomong!!"

"apa hm"

sudahlah lebih baik mika diam saja daripada meladeni cowo didepannya ini yang ada nanti membuatnya malah tambah gila.

Berbeda dengan aca, gibran, raina dan juga randi, mereka berempat hanya memetik buah sesekali ada masalah kecil diantara kedua R itu,sedangkan aletta ia bersama dengan alva dan juga teman temannya.

"Omaigat panas banget yang," adu aca pada gibran yang langsung menutup kepalanya menggunakan topi milik dirinya

"udah, biar nggak panas lagi," aca tersenyum manis pada gibran begitu juga sebaliknya

"omaigat pinis bingit ying"

"udah, biar nggak panas lagi!!," setelah itu raina dan randi pun tertawa kencang karna sudah meniru aca dan juga gibran, bukannya marah aca malah menatap mereka berdua sinis

"iri bilang dong!"

"nggak ada waktu iri sama lo," aca hanya memutar bola mata malas lalu kembali melanjutkan aktivitas mereka.

Sedangkan ditempat lain ada alva,aletta,bagas dan panji yang juga memetik buah namun berbeda tempat dengan aca dkk.

"Ihh buahnya asem tata nggak suka!," ucap aletta setelah mencoba buah strawberry yang ia petik

"aduh kakak bagaimana tidak masam kalo kakak memetik yang kurang masak," sahut panji

"tapi tetep aja tata nggak suka!"

"ini cobain dulu kak," alva memberikan satu buah strawberry yang begitu menggugah selera sehingga aletta langsung menerimanya

"eumm manis, ini baru tata suka," alva tersenyum kepada aletta sedangkan panji dan bagas hanya tersenyum datar

"ternyata ini kakak polos punya," gumam panji pada bagas

"tolol lo koneknya lama!"

"mana saya tau!"

"nggak usah ngegas lo!"

"siapa yang ngegas?!," alva pun menoleh pada mereka berdua sontak keduanya langsung menyengir.

***

Sekarang mereka sudah berkumpul di satu titik untuk istirahat sejenak, karna kelelahan akibat berkeliling kebun yang luasnya tak terkira.

"lo kenapa cembetut gitu mukanya?," tanya raina pada mika yang duduk di hadapannya, ia hanya menggelengkan kepala menjawab pertanyaan dari raina

"heh kak! pasti lo nih yang bikin mika kayak gini?!," gio langsung menoleh pada raina lalu kembali menoleh pada mika, ia tersenyum tipis bahkan sangat tipis sampai mereka tak ada yang tau, raina yang kesal pun langsung menyerbu beribu pertanyaan pada gio

"lo apain kak?!"

"pasti lo jahilin ya?!!"

"abis itu pasti lo kata katain mika?!"

"terus lo apain lagi dia?!"

"kenapa mika jadi cemberut gini?!"

"ouhh gue ta....," belum saja melanjutkan cerocosannya sudah dipotong oleh aca

"rai... raina pliss deh nanya tuh satu satu kan jadi bingung kak gio mau jawab yang mana dulu," raina hanya terkekeh

"habisnya gue kesel," aca hanya menggelengkan kepala

"yaudah sekarang jawab!," sontak semuanya pun langsung melihat ke arah gio yang seperti tanpa dosa, ia menaikkan alis sebelahnya seolah kembali bertanya ada apa

"ck lama lama gue cakar juga muka lo,nyebelin banget deh!," aca yang berada disebelahnya hanya mengusap punggung raina untuk menenangkannya

"bukan kak gio yang salah," celetuk mika tiba tiba membuat semuanya kembali melihat mika

"terus?"

"gue nggak sengaja jatoh karna ada lobang terus malah di ketawain sama tuh orang!," mereka semua yang mendengar hal itu pun langsung menjadi tertawa, pantas saja mika langsung cemberut.

Memang benar, saat mereka sedang memetik pucuk daun teh tadi mika tak sengaja menginjak lobang yang ada pada tanah sehingga membuat dirinya kehilangan keseimbangan alhasil ia terjatuh,namun bukannya menolong gio hanya menertawakannya.

"hahah mika mika kalo jalan tuh pakai mata kenapa sih," ucap raina

"lucu deh jangan jangan lo salting lagi sama kak gio," seru aca yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari mika

"cie cie aww"

"apasih kalian?! nggak jelas banget deh!"

"kita yang nggak jelas apa lo yang makin salting hahah," mika menatap mereka semua dengan tatapan sinis,ia melihat ke arah dimana alva berada, bukannya membela sang kakak, alva malah tertawa kencang bersama teman temannya

"ya tuhan dapet adek gini banget!!," batin mika bergemuruh

"udah udah kasian mika!"

"tumben lo baik?," aca pun menoleh lalu tersenyum manis

"gue kan emang baik," sontak mika langsung memutar bola matanya malas

"aca disini nggak ada toko ya?," tanya aletta yang baru bersuara

"nggak ada tata kan ini kebun, emangnya tata mau apa?," aletta pun menerbitkan senyumnya dengan mata yang berbinar

"tata mau es krim," raina, aca dan juga mika pun langsung melebarkan bola matanya,di kebun? es krim? sejarah sih kalo ada

"mana ada tata astaga,"  mendengar penuturan raina pun seketika aletta langsung merubah raut wajahnya menjadi lesu

"nanti aja ya tata tunggu kita pulang," aletta hanya mengangguk lemas, tak jauh dari mereka ada seorang laki laki yang melihat aletta dengan tatapan yang sangat sulit di artikan, ia tersenyum saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut aletta.






Siapakah dia??

jeng...jeng...jeng!!!

jangan lupa votment yaw...

see yu next part and bye bye


tbc

Mikayla [ On GOING ]Where stories live. Discover now