twenty nine

30 19 3
                                    

Hippi riding ya....



Jam masih menunjukkan pukul 4 sore, mika sedang duduk di ayunan taman seorang diri karna ketiga temannya tidur dan sampai sekarang mereka belum saja terbangun.

Udara yang sejuk dan asri mampu menyapu kulit wajah mika dengan lembut membuat sang empu tenang, ia menatap langit yang begitu cerah setelah turunnya hujan yang begitu deras saat mereka sedang bermain tadi, sehingga membuat mereka semua masuk ke villa dan tidur.

Mika mengayun ayunkan dengan pelan seraya bersenandung merdu dan sesekali tersenyum sendiri, gio yang baru saja keluar dari villa melihat mika yang duduk di ayunan taman pun segera menghampirinya

"kenapa?," mika pun terkejut bukan main lantaran gio datang tiba tiba sehingga membuyarkan lamunan mika

"apa?," gio duduk di samping mika dan dengan cepat mika menggeserkan tubuhnya agar tidak berdempetan dengan gio

"duduk sendiri"

"nyaman"

"eh bdw buat truth or dare tadi nggak usah lo lanjutin," gio menaikkan sebelah alisnya

"gue nggak suka," ia mengeluarkan smirknya saat mendengar ucapan mika

"tapi gue suka," sontak mika menoleh pada gio dan menghadapnya

"mau lo apa sih?"

"mau gue lo!"

"gue nggak mau"

"gue nggak perduli," mika menarik napas panjang lalu menghembusnya dengan kasar

"terserah lo deh!"

"hm"

mereka berdua duduk di ayunan menikmati alam yang begitu indah dengan kicauan burung yang menambah suasana semakin tenang.

Gio menatap wajah mika yang tertutup oleh rambutnya karna angin yang begitu kencang, mika membenarkan rambutnya dan tanpa sengaja matanya bertemu dengan mata elang milik gio, mereka saling menatap satu sama lain setelah itu mika pun mengalihkan pandangannya

"cantik," mika mengeryitkan keningnya lalu kembali menoleh ke arah gio

"siapa?"

"lo," jangan berpikir kalo mika akan tersipu malu dan wajahnya akan memerah bak kepiting rebus karna itu tidak mungkin, ia hanya merespon dengan berdehem saja lalu kembali menatap alam.

Merasa selalu saja di perhatikan hal itu pun membuat mika tidak nyaman sekaligus risih

"kak.. lo bisa kan jangan liatin gue? noh pemandangan bagus," gio tersenyum membuat mika yang melihatnya menjadi aneh

"gue ngomong lo malah senyum,,aneh!"

"kalo pemandangan itu didepan mata gue kenapa gue harus berbalik buat liat alam?"

"iya iya iya terserah," gio terkekeh

"udahlah gue mau masuk dulu, kalo kakak masih mau tetep disini awas ntar ada belalang yang kepincut sama gombalan kakak," setelah itu mika beranjak dari ayunan dan melenggang pergi meninggalkan gio yang masih menatapnya.

Mika pun berjalan menuju ke dalam villa sedangkan gio masih tetap melihatnya dari kejauhan dengan wajah tersenyum sampai tubuh mika tak terlihat lagi oleh matanya, gio menggelengkan kepalanya lalu ikut pergi menyusul mika yang berada di villa.

***

"Eugghhh enak tenan," seru raina yang baru saja bangun dari alam bawah sadarnya.

Mika pun masuk ke kamar lalu mendudukan dirinya di sofa dengan tangan yang ia lipat di depan dada membuat raina hanya menatapnya bingung

"kenapa lo sore sore cemberut aja kayak nggak dikasih makan!," mika hanya menoleh tak ada niat untuk menjawab pertanyaan dari raina

"huhu adem banget hawanya jadi betah gue tidur," aca merentangkan tangannya dan tanpa sengaja ia melihat mika dan raina yang hanya diam diam saja

"kenapa kalian? diem diem wae," raina menunjuk mika

"kenapa lagi sih mika?"

"KESEL!," aletta terbangun saat mika berteriak karna ia menjadi terkejut dan dengan cepat aletta melihat mika

"mika kenapa? habis kesurupan jin tomang ya? kenapa nggak rai aja?," celoteh aletta yang baru saja bangun membuat raina dan aca langsung menatapnya

"bangun bangun ngajak ribut aja lo!," bagaimana tidak, aletta menyebut namanya di akhir kata hanya karna menyuruh jin memasuki tubuhnya saja, sungguh aletta musuh didalam selimut.

"utututu mika kenapa kesel?," tanya aca yang langsung menghampiri mika

"kesel kesel kesel!!"

"kenapa?"

"kak gio ngerusak suasana sore gue!," sontak mereka bertiga hanya tersenyum, pantes saja mika kesal karna sedang diganggu oleh gio

"oalahh mas gio toh biangnya," sahut raina yang ingin pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya

"heh mau kemana lo?!"

"mau sedekahan di dalam kamar mandi!, pake nanya aja lo! ya jelas gue mau mandi lah," dengan gerakan cepat aca menghadang pintu kamar mandi

"kampret lo!!, gue mau mandi!"

"ga bisa! gue duluan yang mandi"

"wah ngajak gelud nih orang," aca dengan muka songongnya hanya menjulurkan lidah ke arah raina membuat sang empu menjadi tersulut emosi.

Mika hanya menatapnya dengan tatapan datar seolah muak dengan semuanya, ia sangat heran kepada kedua temannya ini, mandi saja masih mereka peributkan.

Daripada ia pusing memikirkannya dan kebetulan juga ia sedang kesal maka salah satu jalan ninjanya dia yang masuk duluan ke kamar mandi karna raina dan aca sedang ribut sehingga pintunya tak di hadang lagi oleh aca.

Ia berjalan santai seolah tak ada apa apa di tengah keributan aca dan raina lalu

Brakk...

Mika menutup pintu itu dengan sangat kencang sehingga mampu membuat ketiga temannya terkejut

"HEH MIKA!!!! LO BENER BENER YA!!!," teriak aca

"MIKA KELUAR NGGAK LO!!!"

"NGGAK!!!"

"AH NGELUNJAK LO DIKASIH HATI MALAH NGAMBIL JANTUNG!!"

"LO SAMA AJA SAMA ALETTA MUSUH DALAM SELIMUT TERNYATA!!"

sedangkan mika hanya menyenyenye kan teriakan mereka yang diluar, ia tak perduli bahkan tak menghiraukan kedua temannya itu, lebih baik ia mandi dengan tenang daripada harus merespon  teriakan teriakan warga yang tak terdaftar di catatan rt.






Maaf ya kalo typo soalnya
keybordnya mau minta ganti...

ada itik di atas kolam...
kolam di rawat sama pak ehsan...

dah gue nggak tau lagi lanjutin aja😭

see yu next part and bye bye
...

tbc

Mikayla [ On GOING ]Where stories live. Discover now