thirty one

37 20 3
                                    

"Jangan pernah memaksakan apa yang bukan menjadi milikmu"
~Raina~


"Ingatlah orang yang sering menemani bukan berarti untuk selamanya"

~Aca~


HAPPY READING!!!!!





"OMAIGATT!!!"

teriakan itu menggelegar diseluruh ruangan, membuat semua orang terlonjak kaget,bukannya apa apa tapi ini masih terlalu pagi untuk menemui hal yang gila

"temen lo kenapa teriak teriak gitu?," tanya mika pada raina

"kemasukan jin maybe haha," aletta yang mendengar itu sontak langsung melototkan matanya

"ayo rai kita tolongin aca!!," seru aletta

"ngapain?"

"kasian aca"

bukannya bergegas mengikuti perkataan aletta, raina malah melanjutkan sarapannya daripada mengurus hal yang tidak penting dan tidak mengenyangkan

"ayo rai cepet!!," raina mengunyah makanan itu dengan cepat karna tangannya sudah ditarik tarik oleh aletta, sedangkan mika? ia malah asik menertawakan raina yang tertekan

"swabar nuapa seh," ucap raina yang tak jelas karna di dalam mulutnya penuh dengan nasi, tanpa pikir panjang aletta langsung menarik raina sehingga hampir saja membuat raina tersungkur akibat ulahnya

"woy! lo nggak ada niatan nolongin gue gitu?!," mika menggelengkan kepala seraya mengode dengan tangannya yang dijadikan sendok lalu memegang perutnya

"anjir lo!," puas sekali mika menertawakan wajah raina yang sangat tertekan.

Aletta terus menerus menarik lengan raina hingga sampai dimana tempat aca berada, yaitu kamar.

Ruangan itu terlihat sangat berantakan dengan koper yang sudah berada dimana mana dan begitu banyak barang yang berserakan karna mereka akan pulang hari ini, aca duduk di meja rias dimana ia sedang berdandan dengan baju berwarna putih, sungguh ia terlihat seperti penampakan

"itu aca rai"

"terus?"

"ya rai tanya aca kenapa," raina menghela napas lalu mendekat ke arah aca

"ngapain lo?," aca pun menoleh dan betapa terkejutnya raina yang melihat wajah aca dengan lipstik yang tercoret di bagian bibir hingga membuatnya seperti orang gila

"AAAAAAAA ACA JADI HANTU!," teriak aletta histeris saat melihat wajah aca, dengan cepat raina pun menutup mulut aletta agar bisa diam

"hahahah ngapain lo? mau cosplay jadi mbak kunti?," aca memejamkan matanya lalu kembali melihat raina

"aaaa gue kecoret lipstik," adunya

"hahaha aca ada ada aja lo tingkahnya"

"gue nggak sengaja! terus ini nggak mau hilang," semakin kencang raina tertawa saat mendengar penuturan aca

"saran anjir daripada lo ketawa!," raina menarik napas lalu menghembuskannya

"makanya dandan pakai kaca, kaca udah gede aja lo masih salah"

"bantuin," ucap aca lembut dengan nada yang merayu

"jadi aca nggak kemasukan jin?," celetuk aletta

"astagfirullah nggak tata, ya ampun parnoan banget sih," raina hanya menertawakan mereka berdua

"yaudah deh kalo gitu tata mau keluar dulu mau sarapan," setelah itu ia melenggang pergi dari kamar

"gue juga ya,nasi gue belum abis noh gara gara lo!," tanpa aba aba raina pun langsung keluar kamar membuat aca kesal pada kedua temannya itu

"heh kurang ajar lo pada!"

"ya allah mau gue kata mereka anjing tapi mereka masih manusia, astagfirullah aca nggak boleh gitu nanti mas gibran marah, tapi gue kesel setan!," cerocosnya yang tanpa didengar siapapun, setelah itu ia kembali melanjutkan sesi untuk mengahapus lipstiknya.

***

Cuaca sedang panas panasnya dan matahari pun sedang berada di atas kepala membuat mereka semua mengeluh, hari ini mereka akan pulang kerumah masing masing, tak terasa liburan mereka kali ini terasa sangat begitu singkat.

Kali ini seperti posisi pergi, mika dan gio akan satu mobil sedangkan yang lain akan naik motor karna semua barang barang mereka berada di dalam mobil.

Dirasa sudah tidak ada lagi yang tertinggal mereka semua pun berkumpul lalu berdoa sesuai agama dan kepercayaannya masing masing, setelah itu mereka melesat pergi meninggalkan halaman villa.

Selama di perjalanan mika hanya memejamkan matanya, ia begitu mengantuk akibat semalaman tak tidur karna bercerita dengan ketiga temannya

"ngantuk?," mika hanya menganggukan kepala

"tidur aja"

mika bersandar pada kaca mobil yang tertutup rapat lalu membenamkan dirinya ke alam mimpi.

Perjalanan mereka memakan waktu yang cukup lama hingga aletta yang bergoncengan dengan alva pun merasa kepalanya begitu pusing karna teriknya sang mentari, ia memegang kepalanya yang teramat sakit

"alva"

"iya kak?"

"kepala tata sakit," sontak alva terkejut bukan main, ia langsung menepikan motornya lalu diikuti oleh semuanya begitu juga dengan gio.

Mika yang sadar karna mobilnya terhenti pun membuka matanya, ia melihat gio yang sudah tidak ada lagi di sebelahnya, dengan cepat ia pun turun

"kenapa va?"

"kak tata pusing kak"

"bawain ke mobil aja terus kita kerumah sakit," semuanya mengangguk, namun saat aletta berjalan ingin menghampiri mobil ia pun terjatuh pingsan membuat semuanya kembali dibuat terkejut, dengan cepat gibran menggendong tubuh aletta untuk masuk ke mobil

"gio, gue aja yang bawa mobil!," seru randi, gio pun mengangguk

lalu dengan cepat randi membawa aletta kerumah sakit dalam keadaan panik, sedangkan mereka masih berada di trotoar

"kenapa lo?," tanya aca pada raina yang hanya diam, ia menggelengkan kepala lalu tersenyum

"jangan jangan lo cemburu lagi?"

"ehh nggak! apa sih cemburu, orang gue nggak ada rasa apa apa!," aca hanya tersenyum

"iya deh"

mereka semua pun kembali melanjutkan perjalananya untuk menyusul randi ke rumah sakit, sementara gio yang berboncengan dengan mika.

Saat di perjalan tanpa sengaja gio mendengar suara perut mika yang mungkin lapar karna begitu kencang

"laper nggak?," tanya gio pada mika

"hah? apa?"

"laper nggak?"

"kenapa baper?," gio menghela napas kasar, ya sudahlah daripada ia mengajak mika berbicara lebih baik ia fokus pada jalan, makannya nanti saja pikir gio.





Jangan lupa votmen

See yu next part


Tbc

Mikayla [ On GOING ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن