Awal Kehancuran

328 21 2
                                    

"Halo bi." Sapa Fahri, hari ini ia ditugaskan untuk mengantar Khafi kebandara, tapi Khafi justru malah ingin menemui Keysa terlebih dahulu. Dan disini lah mereka berada, padahal waktu perjalanan sangatlah singkat, semoga aja mereka tidak terlambat.

"Eh, Den Fahri ya, apakabar den udah lama gak mampir ya."

"Iya bi, bibi sehat kan."

"Alhamdulillah den."

"Keysa ada didalam bi?. " Ucap Khafi memutus percakapan kedua orang itu.

"Ada den, dikandang kelinci terakhir bibi lihat. "

"Mamah papah ada didalam bi?. "

"Cuma non Keysa aja den yang lainnya sudah berangkat, ada acara dikantor." Jawab bi sumi.

"Khafi masuk ya bi. " Pamitnya dan meninggalkan Fahri dan bi Sumi yang melanjutkan perbincangan.

"Iya den. "

###

Khafi melihat Keysa dengan senyum tipisnya. Melhat senyum Keysa saat memberi makan kelinci membuat hatinya yang tadinya khawatir kini perlahan tenang.

Keysa yang sedang memberi makan Lusi, tidak sadar jika ada seseorang yang memperhatikannya, sampai ia dikejutkan dengan sebuah kecupan singkat dikepalanya, dan saat melihat orang yang menciumnya, seketika senyum Keysa langsung menghilang.

"Ngapain kesini?." Sinis Keysa.

"Key aku tau kamu marah, tapi aku gak tenang untuk pergi kalau ninggalin kamu dalam kondisi salah faham kaya gini."

"Terus apa yang mau kamu jelasin sama aku." Tantang Keysa.

Khafi hanya diam menatap mata Keysa dalam, baru kali ini mereka bertengkar hanya karena orang ketiga. Kalaupun pernah, itu karena Khafi yang terlalu posesif kepada Keysa, dan berbaikan dengan Keysa yang memilih mengalah. Tapi kondisi saat ini justru Khafi lah yang salah.

Dan Khafi melihat mata Keysa yang terluka, ia sangat merasa bersalah dengan Keysa. "Tolong hargain aku Khaf, aku gak bisa kaya pacar lain yang terang-terangan ngelabrak perempuan yang deket sama kamu. Bahkan aku gak bisa tuh membanggakan kamu didepan semua orang sebagai tunangan aku. Aku selalu berusaha untuk jaga perasaan kamu, tapi kenapa sih Khaf, sesusah itu ya untuk Intan. Kenapa?, kamu juga suka sama dia, iya?." Lanjut Keysa dengan lirihnya. 'Kenapa sih Khaf, aku takut, dihubungan kita yang gak lama ini kamu benar-benar pergi ninggalin aku.' lirih Keysa dalam hati.

"Key!, kamu salah faham Sayang, aku marah kok waktu Intan dengan lancang nya cium pipi aku, kamu pergi tanpa melihat itu Key, please percaya sama aku yah, aku bisa kasih lihat rekaman CCTV dirumah." Jelas Khafi terlihat frustasi menghadapi kemarahan Keysa.

"Terus pelukan itu apa?, kamu sama sekali gak nolak Khaf. "

"Key, tolong jangan kaya gini, aku gak bisa lama-lama disini, aku harus pergi ke bandara. Jadi aku mohon udah ya salah fahamnya. Please percaya sama aku sayang."

Keysa hanya terdiam melihat ketulusan Khafi, ia tau Khafi bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Bahkan Khafi menyempatkan diri kerumah hanya untuk membujuknya, padahal waktu pemberangkatannya satu jam lagi.

"Yaudah sana."

"Key." Panggil Khafi saat Keysa justru memalingkan wajahnya.

"Sayang." Panggilnya lagi karena tidak mendapat respon.

"Jangan pernah ragu sama perasaan aku Key. Kamu yang pertama, kamu juga yang akan menjadi yang terakhir buat aku." Ucapnya dan kembali menciun kening Keysa sebelum akhirnya pergi dari sana karena mengejar waktu penerbangan yang sebentar lagi.

KeysaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora