Teman

416 48 10
                                    


" Non Keysa, ada temennya dibawah. " Ucap Bi Sumi dari arah pintu kamarnya yang terbuka.

" Oh iya bi, suruh langsung kekamar Key aja. "

" Baik Non. "

" Mereka cepet juga sampenya. " Ucap Syerli.

" Iyah dari kampus. "

Tiba-tiba ada sebuah teriakan perempuan yang sangat Keysa kenali, siapa lagi kalau bukan temannya itu. " Keysaaaaaaaaaa!!!!, lo kenapa gak bilang kalau lo loudspeaker tadi sih. " Teriak Dini dari arah pintu dengan wajah merahnya.

" Eh masih ada Syerli --- " Lanjutnya dengan nada rendahnya dan juga wajah malunya itu.

" Santai aja sih, masuk sini. " Ucap Keysa yang sudah tidak heran dengan kebiasaan mereka yang selalu berteriak di depan pintu.

" Hay, gua Syerli. " Ucapnya memperkenalkan diri dengan senyum manisnya. Tidak lupa tangan yang mengulur kearah Dina dan Dhita.

" Iyah kita tau lo kok, gue Dhita. "

" Dini. " Balas mereka dengan menerima uluran tangan Syerli.

" Sorry ya Syerli, kita gak maksud kok ngatain lo ditelfon tadi, sumpah. Kita cuma --- " Jelas Dhita yang langsung dipotong oleh Syerli. Karna melihat raut ketakutan diwajah perempuan itu.

" Gak papa, santai aja. "

" Duduk guys, ada cemilan nih, kalian udah pada makan belum? " Tanya Keysa saat melihat wajah kedua temannya yang hanya terdiam kaget dengan pernyataan Syerli.

" Belum, kita kan mau numpang makan disini. Heheheh " Ucap Dini akhirnya mulai merasa tenang dan hanya ditanggapi kekehan kecil Keysa.

" Keysa, tangan lo gimana? "

" Gak papa kok, udah dijahit, tinggal nunggu kering aja. "

" Eh sorry yah, karna gue temen lo jadi luka. " Ucap Syerli masih merasa bersalah.

" Ah ---- " Dan membuat kedua perempuan itu sedikit bingung, pasalnya mereka terlanjur menjudge buruk Syerli, jadi hal langka jika mendengar seorang Syerli meminta maaf.

" Udahlah Syerli, gausah minta maaf terus. "

" Iyah, gak papa juga kan Keysa nya. " Lanjut Dini merasa bingung harus merespon apa.

" Turun dulu yuk, bibi udah siapin makan siang dibawah. " Ajak Keysa dan mereka pun hanya mengangguk, dengan Dini dan Dhita yang mulai menyimpan tas mereka.

" Key, rumah lo gede banget gini, tapi anak kampus taunya lo orang susah yg ngandelin beasiswa aja. Gila, kalau mereka tau kenyataannya pasti mereka bakal kaget banget. " Ucap Dita dengan mata yang menelisik tiap sudut rumah Keysa tajam.

" Yah gitu, tapi makasih kalian udah mau temenan sama gue, dengan tulus. Maybe " Ucap Keysa dengan senyumnya. Dan untuk pertama kalinya Keysa memegang lengan kedua teman kelasnya itu. Yang justru membuat kedua orang itu mematung terkejut.

" Syerli, makasih banget gara-gara lo Keysa ngakuin kita temen sekarang. Terharu. " Ucap Dini dengan mata yang seperti ingin menangis.

" Sama. " Ikut Dita dengan mata yang juga berkaca-kaca.

" Apaan sih. " Jawab Keysa tiba-tiba kehilangan moment untuk berterima kasih itu, dan langsung mendahului mereka mengambil tempat dimeja makan. Kebetulan saat ini keluarganya sedang ada urusan pekerjaan diluar, jadilah hanya ada Keysa dan mereka semua sekarang dimeja makan.

###

Beberapa menit keadaan menjadi hening, hanya suara garpu dan sendok yang berdenting. Kini mereka semua telah selesai makan dan berjalan kembali kekamar Keysa.

KeysaWhere stories live. Discover now