Mimpi Buruk

219 20 0
                                    

Beberapa menit berlalu, bahkan film yang mereka tonton akan segera selesai. Tanpa sadar Keysa terlelap dengan bersender disofa beralaskan beberapa bantal. Khafi yang melihat Keysa tertidur hanya bisa tersenyum menikmati kepolosan wajah tunangannya itu. Sempat ia menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Keysa dengan perlahan. Waktu sudah menunjukan pukul 22.00 malam, tapi Andra belum juga pulang, Khafi berniat menemani Keysa sampai abangnya itu pulang. Dan iapun dengan perlahan memindahkan Keysa kekamar tanpa membangunkan perempuan itu.

Dan setelah menutupi tubuh Keysa dengan selimut, Khafi keluar dari kamar Keysa setelah mengelus lembut dahinya. Baru beberapa langkah menjauh dari kamar Keysa, ia mendengar rintihan suara perempuan itu yang sepertinya sedang bermimpi buruk. Dengan perasaan khawatir Khafi kembali kekamar, disana Keysa yang entah sedang bermimpi apa terlihat sangat gelisah dengan kepala yang bergerak tidak tenang diiringi rintihan suara ketakutan. " Apa salah gue. " Racau Keysa ditengah tidurnya. Bahkan kini ada air mata yang menetes dari mata perempuan itu.

" Kenapa lo benci sama gue. " Racaunya lagi, dan Khafi segera membangunkan Keysa dengan perlahan. " Sayang, hey bangun Keysa, ini aku. " Ucap Khafi berusaha membangunkan Keysa dengan mengusap lengan perempuan itu.

" Keysa bangun. " Panggilnya yang tak kunjung Keysa itu mau membuka matanya, justru perempuan itu semakin terlihat ketakutan. Bahkan bulir keringat sudah memenuhi dahi dan rambutnya yang membuat Khafi semakin khawatir.

Dan setelah usapan lembut didahi, akhirnya Keysa membuka matanya dengan raut ketakutan yang jelas terlihat. Bahkan badan itu terlihat gemetar, Khafi yang tidak tega melihat tunangannya itu langsung membawa Keysa kedalam pelukannya. " Hey tenang, kamu cuma mimpi sayang. " Ucapnya berusaha menenangkan Keysa yang membalas pelukannya dengan sangat erat.

" Khaf, aku mimpi buruk, orang yang neror aku mau bunuh aku Khaf. " Ucapnya dengan nafas memburu melepas pelukan Khafi berganti mencengkram kuat lengannya.

" Hey, itu cuma mimpi sayang, jangan takut, aku akan lindungin kamu, okey. " Dan Khafi kembali memeluk Keysa, mengusap lembut punggung perempuan itu sampai tangis Keysa mereda.

" Aku takut Khaf. " Rasanya terus didalam pelukan itu.

Sekitar 1 menit akhirnya nafas Keysa kembali teratur, tangis perempuan itupun sudah mereda. Dan saat Khafi memanggil Keysa dengan suara pelan, perempuan itu tidak lagi menjawab. Lalu dibaringkan kembali tubuh Keysa agar ia bisa lebih nyaman untuk melanjutkan tidurnya. Namun justru membuat perempuan itu tersentak kaget dan langsung saja Khafi menggenggam tangan Keysa. Entah apa yang perempuan itu baru saja mimpikan, yang jelas Keysa sangat terlihat ketakutan, bahkan setiap kali Khafi ingin melepas genggaman, Keysa selalu tersentak dan menarik tangan Khafi agar tidak dilepaskan. Khafi pun pasrah dan menunggu bang Andra kembali pulang dengan ia yang menemani Keysa tertidur dikamarnya.

*****

' Ah, males banget. ' pikir Keysa, saat ini ia sedang berjalan di Koridor kampus. Disana ia berpapasan dengan Intan. Ada senyum licik yang perempuan itu tampilkan saat melihat Keysa. Dan untuk menghindar dari kemarahan yang berlebihan, Keysa memilih berbalik, namun sialnya. Intan tidak melepas pertemuan mereka begitu saja.

" Ka Keysa!. " Panggil Intan berlari menghampiri Keysa.

" Kok balik lagi kak, kelas kakak kan disana. " Ucapnya dengan nada sedikit mengejek. Namun bagi mahasiswa lain yang berada diantara mereka, itu adalah sebuah basa basi yang sangat manis.

" Suka-suka gue dong. " Balas Keysa dan memilih melanjutkan langkahnya.

" Kenapa, takut ya kak. " Bisik Intan menahan pergelangan tangan Keysa.

" Kok takut sih, bukannya gue yang sekarang jadi tunangannya Khafi. Bukan lo kan. " Balas Keysa dengan senyum sinis nya, ia sangat merasa jengkel. Entah apa yang direncanakan Intan, yang jelas perempuan ini membuat mood nya buruk di pagi hari.

KeysaWhere stories live. Discover now