Rasa Bersalah

254 15 0
                                    

"Hay Key." Sapa Adit, Laki-laki itu baru hari ini kembali berkuliah, sejak ijin 2 minggu yang lalu untuk mengurus perusahaan ayahnya diluar kota.

"Oh hay Dit, apa kabar?." Tanya Keysa dengan ramahnya, saat mengetahui yang menepuk pundaknya adalah Adit.

"Alhamdulillah baik, lo sendiri apa kabar?,  kangen gak sama gue?." Godanya membuat lelucon, dan Keysa hanya bisa terkekeh menanggapi, dan tawa itu menular ke Adit.

"Ini Key buat lo, oleh-oleh spesial." Lanjutnya menyodorkan paperbag kearah Keysa. 

"Wah dapet oleh-oleh, apanih?." Balas Keysa seraya melihat isinya, dan sebuah dress batik cantik terlihat didalamnya. Keysa pun mengeluarkan dress itu "Wah." Dan sangat terpukai akan coraknya membuatnya tanpa sadar tersenyum lebar. Dan itu membuat siapapun ikut tersenyum termasuk Adit dihadapannya. "Makasih Dit, bagus banget, gue suka." Ucap Keysa dengan senyumnya.

"Kalau sama gue, suka gak?." Tanya Adit menggoda, reflek Keysa yang tadinya tersenyum lebar kini hanya terdiam canggung dengan senyum kikuk nya, dan itu justru membuat Adit menjadi gemas sampai mengacak-ngacak rambut Keysa.

Dan tanpa sadar interaksi keduanya membuat seseorang yang sedari awal memperhatikan mereka menahan amarahnya, lebih tepatnya berusaha keras menahan tangan yang siap untuk menghajar laki-laki di depan sana. Rasa cemburu dan terlebih karena rasa kecewa, apakah Keysa menghianati nya. Bukan tanpa alasan Khafi berfikir seperti itu, perkataan Andra ditelfon tadi pagi membuat semua asumsi buruk itu semakin jelas, hubungan mereka baik-baik saja, tapi kenapa Andra mengatakan Keysa ingin putus darinya. Apakah karna laki-laki disana.

###

Srek

"Hmmmm." Saat Keysa ingin ke parkiran mobil, iya dikejutkan dengan tarikan kasar sebuah tangan, bahkan belum sempat ia berteriak, mulut seseorang itu membekap nya kuat. Dan saat berbalik, seketika ketakutan itu menghilang. "Khafi." Sapa Keysa dengan senyum lebarnya, moodnya hari ini sedang baik, karena orang tua Keysa 3 hari lagi akan kembali kejakarta. "Kamu ngapain sih pakai bekep aku segala, kan bisa WA aku Khaf." Ucapnya.

"Kamu kenapa keliatan seneng banget hari ini?." Tanya Khafi tetap berusaha menahan kemarahannya.

Keysa yang tersenyum lebar justru membuat Khafi bertambah curiga. "Gak papa kok, cuma papah dan mamah mau pulang nanti." Ucap Keysa dengan jujur namun berbeda dengan Khafi yang menatap tak percaya.

"Ini apa?." Tanya Khafi memancing kejujuran Keysa. Dan Keysa pun bimbang, apakah ia harus jujur kepada Khafi atau tidak. Karena masalahnya jika ia memberitahu dari siapa ia mendapatkan dress ini, pasti Khafi akan mengambilnya dan memberikannya ke orang lain. Keysa hanya takut Adit kecewa jika tau pemberiannya ia beri lagi ke orang lain walau bukan ia yang melakukan.

"Ini dress, aku habis belanja tadi." Ucapnya berbohong, dan itu membuat Khafi tidak bisa menahan emosinya lagi, ia hendak pergi sebelum ia bertindak kasar dikampus. Namun Keysa yang melihat wajah merah Khafi menahan laki-laki itu.

"Kamu masih marah sama aku?" Tanya Keysa dengan wajah yang seketika merasa bersalah. Bagaimanapun malam itu pasti Khafi mengkhawatirkannya.

"Jauhin Syerli Key." Jawabnya, entah kenapa sejak Keysa berteman dengan Syerli banyak sekali perubahan yang terjadi dari tunangannya ini.

"Kok gitu, aku cuma mau berteman Khaf, apa salah?." Tanya Keysa yang merasa tidak terima, namun tetap berusaha menekankan suaranya agar bisa bernegosiasi dengan Khafi. "Aku tetap mau berteman yah." Pinta Keysa.

"Enggak."

"Kenapa sih, Syerli baik kok."

Khafi hanya bisa memalingkan wajahnya, "Kamu lupa, udah berapa banyak masalah terjadi karena kedekatan kamu dengan Syerli."

KeysaWhere stories live. Discover now