🌌 Bab 45 : Wizzy si pendiam

3.5K 306 9
                                    

Haiiii 👋

Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉

Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________

🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮

“Kemarahan sesungguhnya dari seseorang yang banyak bicara adalah ketika dia sudah diam.”

~o•O•o~

DARREN terbangun keesokan paginya di sofa ruang tamu. Rasa pegal sekaligus pening dia rasakan di saat yang bersamaan. Sembari memijit batang hidung, Darren bangun dari posisi tidurnya, kemudian duduk dengan perasaan tidak karuan.

Ada sedih yang dia rasakan, terutama saat melihat semua makanan yang masih tersaji di meja. Makanan yang pastinya sudah dingin dan sama sekali tidak tersentuh.

Balon huruf bertuliskan happy birthday yang tertempel di jendela pun dua huruf di antaranya sudah ada yang terjatuh. Belum lagi saat mengingat kue ulang tahun yang berada di tempat sampah, membuat perasaan Darren kian sulit dijelaskan.

Semalam Wizzy bilang dia membuat kue itu dengan susah payah, tapi dia malah membuangnya begitu saja. Mungkinkah dia sengaja melakukan itu sebagai bentuk kemarahan juga kekecewaannya?

Mata Darren kini tertuju pada pintu kamar yang masih tertutup. Entahlah Wizzy sudah bangun atau tidak, yang pasti jauh di dalam diri Darren dia sangat ingin mengetuk pintu kamar itu, berharap Wizzy akan membukanya dan mereka bisa berbaikan.

Terdengar embusan napas berat dari mulut Darren, lalu dia berkata, "Nanti aja, deh. Sekarang gue buat sarapan dulu buat dia."

Ya, berhubung jam di dinding sudah menunjukkan pukul 07. 35, Darren memilih untuk membuat sarapan lebih dulu agar saat Wizzy bangun nanti, mereka bisa langsung sarapan sambil memperbaiki hubungan mereka.

°°°°

Setelah cukup lama berada di dapur dan berkutat dengan bahan-bahan makanan, akhirnya Darren selesai menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Wizzy. Dia bahkan sengaja membuat banyak ayam goreng agar Wizzy bisa makan sepuasnya.

"Semoga aja dia suka," ujar Darren sambil tersenyum.

Dia lalu melepas celemek di tubuhnya, kemudian pergi menuju kamar yang masih saja tertutup rapat.

Tok tok tok!

"Zy," panggil Darren setelah dia mengetuk pintu. "Kamu udah bangun, kan? Kita makan dulu, yuk."

Tidak ada jawaban apa pun dari dalam.

"Aku udah buatin kamu sarapan. Ada ayam goreng juga, loh," bujuk Darren.

Namun, Wizzy tetap tidak memberi jawaban apa pun. Darren lalu mencoba membuka pintu, tapi seperti dugaannya, pintunya dikunci.

"Zy, aku tau kamu masih marah, tapi jangan biarin perut kamu kelaperan. Kamu pasti belum makan, kan, dari semalem?" tanya Darren.

Sayangnya, Wizzy masih betah membisu. Jangankan menjawab, Darren bahkan tidak mendengar suara apa pun dari dalam.

"Zy, please, kamu boleh marah sama aku, tapi jangan siksa diri kamu sendiri. Kita bisa bicarain dan selesaiin semuanya baik-baik. Jadi buka pintunya dan—"

Ddrrrrttt!

Ucapan Darren terpotong saat ponselnya yang berada di atas meja tiba-tiba bergetar. Penasaran siapa yang meneleponnya, Darren lantas berjalan mendekati meja dan bisa dia lihat nama Alma tertera di layar ponselnya.

WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]Where stories live. Discover now