🌌 Bab 42 : Persiapan kejutan ulang tahun

2.6K 273 19
                                    

Haiiii 👋

Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉

Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________

🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮

“Pada akhirnya segalak apa pun perempuan, cinta yang tulus selalu bisa menaklukkannya.”

~o•O•o~

TIGA hari sudah Darren tidak pergi bekerja dan selama itu banyak hal yang Darren rasakan. Bukan hanya mual hingga ingin muntah atau berkurangnya nafsu makan saja, tapi Darren juga merasakan sakit di punggungnya, perut kembung dan yang paling membuat Wizzy kebingungan adalah saat Darren bersikap seperti orang mengidam.

Contohnya dihari kedua Darren sakit, dia tiba-tiba ingin memakan mangga muda dan saat tengah malam Wizzy yang sedang tertidur pulas dibangunkan kemudian disuruh memasak nasi goreng yang sama persis seperti yang pernah dia buat beberapa waktu lalu.

Selain bingung, Wizzy juga dibuat geram saat Darren selalu menolak untuk diajak ke rumah sakit. Dia selalu berkata kalau dirinya baik-baik saja. Bahkan hari ini Darren memutuskan untuk kembali bekerja.

"Yakin lo mau kerja?" tanya Wizzy.

Saat ini dia sedang berdiri di dekat jendela menuju balkon, menatap indahnya langit pagi yang cerah. Sementara Darren terlihat merapikan rambutnya di depan cermin.

"Yakinlah, Erik sama Rayya juga udah cerewet banget," balas Darren tanpa menatap Wizzy.

"Ya udah, terserah lo, sih," balas Wizzy.

Darren tidak lagi menjawab dan selagi Wizzy menatap awan-awan yang berarak, tanpa dia sadari Darren berjalan menghampirinya kemudian memeluknya dari belakang.

"Ihh! Bikin kaget aja!" sentak Wizzy.

Darren tersenyum geli. "Gitu aja kaget."

"Ya iyalah, siapa juga yang nggak kaget kalau tiba-tiba dipeluk?" balas Wizzy sewot.

"Iya deh iya, aku minta maaf, ya, Cantik," ujar Darren. Lalu dikecupnya pipi gadis itu.

Wizzy mendengkus, tapi dia tidak berkata apa-apa. Sementara Darren masih saja betah memeluk tubuh Wizzy.

Tidak seperti sebelum-sebelumnya, akhir-akhir ini Darren memang sudah lebih berani memberi pelukan hingga kecupan dan Wizzy sepertinya tidak lagi mempersalahkan hal itu.

"Ren," panggil Wizzy.

"Hm?"

"Semalem gue mimpi lagi."

"Mimpi apa?"

"Mimpi yang kayak waktu itu gue ceritain. Semuanya masih gelap dan gue lagi-lagi denger alat yang buat jantung itu," balas Wizzy. "Kalau waktu itu gue denger orang lagi ngomong, tapi nggak jelas. Kali ini gue bisa denger omongan itu. Bahkan gue tau suara siapa itu."

"Oh, ya? Emangnya suara siapa?"

"Nyokap gue."

Darren membeku.

WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]Where stories live. Discover now