bab 1

6.8K 178 4
                                    

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu dari luar kamar seorang gadis, "Assalamu'alaikum, ziaaa, sarapan yuk, tante sudah masak makanan kesukaan kamu, nenek sama om nunguin kamu tuh di bawah" ucap wanita paruh baya yang umur nya sekitar 35 tahun. ya!, gadis tersebut adalah Khalisa yezia akila.

"Wa'alaikumussalam" jawab yezia lalu membuka pintu kamarnya, dan terlihatlah gadis dengan balutan gamis abu-abu.

"Sayang, sarapan yuk, nenek sama om udah nunguin tuh" ajak dahlia. Dahlia amera tante yezia yang sudah yezia anggap sebagai ibunya sendiri.

"Eh, iya tan nanti zia nyusul, soalnya mau sholat dhuha dulu" ucap yezia tidak enak, pasalnya tante dahlia sudah capek-capek buat memanggilnya.

"Ohh kalo gitu, tante sama yang lain tunggu zia di meja makan ya" ucap tante dahlia seraya tersenyum.

"Eh, gk perlu tan, nanti kalian tambah laper kalo nungguin zia selesai sholat dhuha" ucap yezia gelagapan, pasalya yezia kalo sholat dhuha lama, jadi, dari itu yezia tidak mau mereka menunggu nya selesai sholat dhuha.

"Kalo gitu, nanti tante sisihin makanan buat kamu ya" ucap tante dahlia lalu pergi meninggalkan yezia yang masih berdiri di ambang pintu.

_ _ _ _ _

"Tante" panggil yezia ketika tidak menemukan yang lain di ruang makan.

"Iya sayang!, ini tante sama yang lain ada di ruang tamu! " jawab tante dahlia sedikit berteriak, karena jarak ruang makan dengan ruang tamu yang sedikit jauh.

Yezia berjalan ke arah ruang tamu, dan benar saja, mereka bertiga berada di ruang tamu sambil menonton serial di TV.

Melihat kedatangan cucu kesayangan nya, nenek lestri pun tersenyum, lestri amera nenek yezia yang sangat yezia sayang, begitupun sebaliknya.

" sayang sudah sarapan? "Tanya nenek lestri yang mendapat celengan kepala dari yezia yang berarti belum,

" yaudah sayang, sarapan gih, nanti magh nya kambuh" perintah nenek lestri seraya tersenyum hangat kepada cucu kesayangannya, siapapun yang melihat senyuman nenek lestri pasti akan nyaman.

"Yaudah kalo gitu zia mau sarapan dulu ya" pamit yezia yang mendapat anggukkan dari mereka yang berada di ruang tamu tersebut.

Yezia pun berjalan ke arah ruang makan, dan mengambil piring yang sudah di disihkan oleh tante dahlia, yezia pun makan dengan tenang.

_ _ _ _ _

"Ma, gimana?, kapan mau ngasih tau zia? " tanya tante dahlia kepada nenek lestri yang sedari tadi tersenyum setelah kepergian sang cucu kesayangan.

"Nanti aja pas yezia udah selesai sarapan , tapi mama gk bakal paksa zia kalo zia nya gk mau" ucap nenek lestri, seketika raut wajah yang tadi bahagia menjadi sedih.

"Semoga zia mau di masukkin ke pesantren, ya Allah semoga cucu hamba mau menuruti permintaan hamba" batin nenek lestri berdoa semoga cucunya yezia mau di masukkan ke pesantren.

"Maaa, tapi mama serius mau masukkin zia ke pesantren, zia kan cucu mama satu-satunya" ucap tante dahlia khawatir, lantaran jika yezia tidak ada di rumah ini, nenek lestri akan menjadi kesepian.

"Iya sayang, mama udah yakin buat masukkin zia ke pesantren, agar bisa mandiri, terus nanti kalo mama udah gk ada, zia kan gk sedih-sedih amat" ucap nenek lestri yakin untuk memasukkan yezia ke pesantren.

"Ih, mama, ngomong kek gitu kek orang mau ninggalin aja" sarkas tante dahlia tidak Terima kalo nenek lestri mengatakan bahwa dirinya hidup tidak akan lama lagi.

" tapi kan maut tidak ada yang tau lia" jelas nenek lestri kepada tante dahlia, tante dahlia yang mendengar penuturan nenek lestri, seketika matanya mulai berkaca-kaca, siap untuk mengeluarkan airnya.

_ _ _ _ _

Setelah selesai sarapan, yezia langsung menuju ke ruang tamu.

"Assalamu'alaikum semua" salam yezia yang diiringi dengan senyum manis di bibirnya.

"Wa'alaikumussalam" jawab semua orang ayang ada di ruang tamu.

"Sayang sini duduk dekat nenek, nenek mau bicara sama kamu" ucap nenek lestri, yezia pun mengangukkan kepalanya lalu berjalan ke arah nenek lestri, dan duduk di samping nenek lestri.

Nenek lestri tersenyum hangat kepada yezia, yang membuat yezia nyaman. "Ada apa nek? " tanya yezia, pasalnya nenek lestri hanya tersenyum tampa ada niatan untuk berbicara.

"Eh, gini sayang" ucap sang nenek, "jadi gini, nenek mau masukin kamu ke pesantren, kamu mau ya sayang" lanjut sang nenek, meminta agar yezia mau masuk ke pesantren.

Yezia terdiam, apa kata sang nenek?, masuk pesantren?, itulah pikir yezia saat ini.

"Gimana sayang?" tanya sang nenek membuyarkan lamunan yezia.

"E-eh, apa nek? " ucap yezia gelagapan. "Gimana sayang, apa kamu mau" tanya nenek lestri kembali, yezia yang melihat banyak harapan di mata nenek lestri, membuat yezia enggan untuk menolak, karena takut membuat nenek lestri kecewa.

Nenek lestri yang melihat yezia hanya diam membuat dirinya paham, "kalo kamu gk mau, nenek gk maksa kok" ucap sang nenek kecewa, mendengar nada bcara nenek lestri yang kecewa, membuat yezia sangat bersalah.

"E-eh, iya nek yezia mau masuk pondok" ucap yezia gelagapan, nenek lestri tersenyum mendengar jawaban dari yezia, "apa kamu terpaksa sayang? " tanya nenek lestri meyakinkan, yezia hanya menggeleng sembari tersenyum membuat semua orang di sana ikut tersenyum atas jawaban yezia.

"Alhamdulillah" ucap semua orang di sana. "Jadi kapan ma, yezia nya mau di masukkin ke pondok" bukan tante dahlia, melainkan om Ibnu lah yang angkat bicara. Ibnu yasir, om yang yezia anggap seperti ayahnya sendiri, karena om Ibnu sangat sayang terhadap dirinya.

"Yezia masuk pondoknya lusa " ucap nenek yang membuat yezia melongo, "apa tadi? , lusa? " batin yezia bertanya tanya.

"Kalo gitu nanti kita beli perlengkapan mondok nya ya, sayang" ucap om Ibnu, yezia hanya tersenyum menanggapi ucapan om Ibnu seraya mengangguk pelan.

_ _ _ _ _

Sore ini yezia serta keluarganya akan pergi membeli perlengkapan yang diperlukan yezia untuk di pesantren.

"Sayang, cepetan yuk, keburu kesorean! " teriak tante dahlia dari arah ruang tamu.

"Iya tan, ini yezia udah siap" jawab yezia sambil menuruni anak tangga menuju ke ruang tamu.

"MasyaAllah, cantik banget sih, keponakan tante ini" puji tante dahlia melihat pakaian yezia dari atas sampai bawah. Setelan baju gamis berwarna hitam, dengan hijab segi empat berwarna coksu, terlalu MasyaAllah ini mah.

"Iya dong tante, yezia gitu lohh" ucap yezia sambil tertawa kecil, "yaudah yok sayang, nenek sama om udah nungguin di mobil" ucap tante dahlia kepada yezia, yezia hanya mengangguk lalu berjalan beriringan dengan tante dahlia.

Tante dahlia dan juga yezia sudah berada di dalam mobil, mobil pun berjalan menuju pisan perbelanjaan.

Di dalam mobil, hening, tidak ada pembicaraan sampai menuju ke sebuah mall.

JALAN TAKDIR [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt