Bab 161.

1.2K 132 17
                                    

- Skandal Terakhir Dalam Hidupku. Bagian Kelima -

Di luar begitu heboh semrawut, Shaoshang di dalam Istana Yong'an tetap sama santainya seperti biasa, di kedalaman istana bagaikan selapis dinding perlindungan yang solid, menahan segala macam rumor yang berniat baik maupun berniat buruk. Ibu tua Zhai yang sampai hari ini masih tidak mau memaafkan Huo Buyi, dengan sangat antusias memperketat penjagaan beberapa pintu besar di Istana Yong'an, Shaoshang berkata kepadanya dengan ramah, kalau Huo Buyi benar-benar hendak menerjang masuk, maka kalaupun kamu memasang Formasi Bintang Biduk* sekaligus menekannya dengan Jurus Telapak Tangan Buddha, semuanya tidak ada gunanya.

* 北斗阵 Beidou zhen, formasi silat yang ada
di The Legend of Condor Heroes.

Ibu tua Zhai dengan penuh semangat menunggu selama dua tiga hari, sayangnya Huo Buyi dari awal terus sibuk dengan urusan pengadilan istana jadi tidak ada waktu untuk datang menendang pintu, yang ada Liang Zhoumu akhirnya kembali ke ibukota untuk melapor, sekalian masih bisa melapor juga betapa memuaskan proses pengukuran tanah di pos stasiun tempat dia bertugas.

Permaisuri Raja Yue mendengar Qu Lingjun juga ikut pulang merasa gembira bukan kepalang.

Kalau dibicarakan jadi membuat menghela nafas, ibu kandung Qu Lingjun ketika masih kecil berteman akrab dengan Permaisuri Raja Yue, belakangan berpencar ketika remaja, Permaisuri Raja Yue jadi sering memanggil Qu Lingjun masuk ke istana dan menjaganya. Kalau menurut pandangan Shaoshang, kalau bukan karena umurnya tidak cocok, bagaimana mungkin Permaisuri Raja Yue tidak ingin Qu Lingjun menjadi menantunya (Pangeran Ketiga jadi bersin), belakangan masih mempertimbangkan pangeran kecil dari abang terbesar Baginda Raja yang sudah meninggal dahulu, siapa sangka Qu Lingjun justru menyukai Raja kecil Donghai, dan di belakangnya terjadi serangkaian kejadian yang disesalkan.

Shaoshang pernah mendengar Huo Buyi berkata, tahun itu ketika Qu Lingjun dicurigai membunuh suaminya, Permaisuri Raja Yue pergi mencari dan ribut dengan Baginda Raja, dengan lantang menyatakan Liang Shang itu orang tidak berguna, kalaupun Qu Lingjun khilaf sampai membunuh Baginda Raja juga tidak boleh menghukum kesalahannya. Untungnya tidak sampai dua hari kasus membunuh suami ini sudah menemukan penyelesaiannya, tidak memberi kesempatan kepada Permaisuri Raja Yue untuk mengamuk, janggut paman Baginda Raja juga bisa terus tumbuh dengan subur.

Sekarang peristiwa tersebut sudah berlalu dan Qu Lingjun akhirnya terhitung sudah mempunyai akhir yang baik, Permaisuri raja Yue jadi sibuk ingin mengadakan perjamuan untuk menyambut dirinya.

Semua ini Shaoshang hanya sekedar mendengar gosip, siapa sangka Permaisuri raja Yue mengutus orang datang mengundang dia ke perjamuan. Begitu banyak tahun berkecimpung di dalam istana, Shaoshang tahu di dalam hati kalau sesekali paman Baginda Raja menolak itu tidak masalah, tetapi kalau Permaisuri raja Yue sudah membuka mulut lebih baik kamu patuh dan taat.

Di hari perjamuan tersebut, Shaoshang tiba tepat waktu, berlambat-lambat sampai di Istana Zhangqiu sebelum perjamuan dimulai, begitu kakinya menginjak aula utama, menemukan Putri Ketiga dan Putri Kelima sedang berperang hebat, bertengkar mulut begitu sengit, di sekeliling mereka ada beberapa meja yang diduduki oleh para anggota keluarga kerajaan dan nyonya bangsawan yang tersenyum hehe menonton pertunjukkan.

Putri Kelima matanya melotot, suaranya tajam: "... masih bilang tidak berniat mengabaikan, Ibunda Suri hanya melahirkan dua putri saya dan Kakak Putri Terbesar, mengapa hari ini di perjamuan Kakak Putri Terbesar tidak ada?"

Putri ketiga menyandarkan pinggangnya yang bulat, dengan malas-malasan mengupas jeruk: "Ini kamu pergi tanya Ayahanda Raja saja deh, Ayahanda Raja yang tidak memanggil Kakak Putri Terbesar masuk ke istana, untuk apa menginterogasi Ibunda Ratuku, bukankah ini seperti menekan jeruk yang memang lembut... oh ya, ketika Ayahanda Raja menegur Kakak Putri Terbesar kamu juga berada di tempat, untuk apa sekarang bertanya lagi. Baru umur berapa sudah begitu pelupa, harus menutrisi otak deh..."

Love Like The GalaxyWhere stories live. Discover now