Bab 9.

1.7K 122 7
                                    

- Perjamuan Keluarga Perdana. Bagian Kedua -

Tidak menunggu Cheng Shi melanjutkan perkataannya, nyonya tua Cheng berkata: "Saya tahu, kepulangan putraku kali ini sudah kembali membawa jasa, raja hendak menaikkan pangkatmu!" Nyonya Dong Lu menyela sambil tertawa: "Naik pangkat itu sudah pasti, Daren bekerja keras memberikan kontribusi, pasti harus diberikan hadiah besar emas perak tanah dan sawah."

Cheng Shi tertawa berkata: "Baginda raja jujur dan baik hatinya, tidak pernah membiarkan para abdi yang berjasa pulang dengan tangan kosong, ini tidak terlalu penting untuk dibicarakan. Yang hendak saya katakan adalah perihal lain." Dia memandang orang di sekitarnya sekali, pandangannya jatuh di Cheng Shaoshang, dengan wajah penuh kasih berkata, "Ditambah Niao Niao, saya sudah mempunyai empat putra dan seorang putri, untungnya keempat putra ini mengikuti rombongan kereta jenderal Wan untuk melindungi keluarganya jadi berjalan perlahan-lahan, tidak pulang bersama kami, kalau tidak rumah keluarga begitu kecil, sudah tidak ada lagi tempat untuk tinggal..."

Nyonya Ge buru-buru menyela: "Kakak ipar, ini tidak boleh menyalahkanku, di surat kalian berkata masih setengah bulan lagi baru pulang, siapa sangka begitu bilang datang langsung tiba, dalam waktu yang begitu singkat, saya mana punya waktu untuk mengatur ruangan untuk kalian..."

Nyonya tua menghardik: "Diam. Tadinya tidak sempat, sekarang mereka sudah pulang beberapa hari, memangnya kamu sudah mengatur ruangannya? Putra tertua barulah pemilik rumah ini yang sebenarnya, kamu ini hebat, menempati ruangan yang paling besar, bergerak pun tidak."

Nyonya Ge membela diri berkata: "Waktu itu ketika saya pindah kesitu, nyonya tua juga yang menyetujuinya, dukun yang berkata ruangan itu efektif untuk mendapatkan keturunan laki-laki, coba nyonya tua lihat, tidak lama kemudian saya melahirkan Ou'er..."

"Apanya yang tidak lama kemudian, ini sudah berapa tahun, lagipula hanya ada seorang Ou'er." Nyonya tua Cheng menunjuk ke anak laki-laki putih gemuk yang sedang menunduk menikmati makanan. Dia sendiri bisa melahirkan dan membesarkan anak, tentu saja terhadap menantunya mempunyai permintaan yang sama.

Nyonya Ge kesal setengah mati. Sejak suami istri Cheng Shi pergi menempati pos militernya, Cheng Cheng menuduhnya suka menimbulkan masalah diantara mereka, hubungan pernikahan mereka tidak baik, setelah itu kalau bukan menolak bekerja sama maka menyediakan diri tetapi tidak berusaha, bagaimana dia bisa mempunyai keturunan lelaki yang berlimpah?!

Berpikir sampai disini, matanya memutar memandang nyonya Xiao sambil terisak: "Saya memang tidak pintar, tidak seperti kakak ipar yang begitu beruntung, tetapi walaupun tidak terlihat ribuan kali atau dipikirkan puluhan ribu kali, juga harus memikirkan muka adik kedua, kasihan dia sudah melewati tahun-tahun sampai berumur tiga puluhan hanya mempunyai seorang anak lelaki, toh jenderal sudah berlimpah keturunan, maka bukankah lebih baik kita percaya kepada ramalan itu saja, siapa tahu langit yang melihat begitu kasihan jadi..."

Nyonya tua Cheng tidak setuju: "Berlimpah apanya, putra tertua juga hanya mempunyai empat anak lelaki, dengar-dengar si bangsawan Yu mempunyai tiga belas anak lelaki, itu baru namanya klan keluarga besar dengan generasi besar yang kaya raya berpengaruh sungguh sangat menakjubkan! Kalau memang ruangan itu fengshuinya bagus, malah harus menyuruh suami istri putra tertua tinggal disitu, toh kamu tinggal disitu juga tidak ada gunanya..."

Nyonya Ge merasa tidak senang: "Bangsawan Yu punya satu ruangan penuh dengan selir yang cantik-cantik, tiga belas putranya juga bukan nyonya besar bangsawan Yu yang melahirkannya!"

Cheng Shaoshang terpana: sayangku, kalian sudah melenceng jauh dari topik awal.

" — cukup!" Cheng Shi menghardik sekali: "Tarik ke timur ke barat berbicara sembarangan! Berita bagus ini kalian masih mau dengar atau tidak!" Dia benar-benar tidak sabar menghadapi para wanita ini, cuma sekedar berbicara tentang ruangan, sudah ditarik sampai kemana-mana. Dia melihat nyonya Xiao lagi, takut kalau dia tidak senang, siapa sangka nyonya Xiao seperti sama sekali tidak mendengarnya, bahkan giok anting-anting di telinganya tidak bergoyang sedikitpun.

Love Like The GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang