Bab 17.

1.5K 131 12
                                    

- Tahun Baru -

Malam yang singkat, keesokan harinya keluarga Ge sudah akan berangkat pulang ke kampung halaman, sepertinya tahun baru nanti akan dihabiskan di perjalanan, hati nurani nyonya tua Cheng jarang-jarang muncul dan merasa tidak tega, membujuk mereka untuk tinggal, tuan tua Ge malahan berkata 'Tidak boleh membiarkan wanita jahat ini tinggal dan merusak suasana tahun baru dan sembahyang leluhur di keluarga Cheng'.

Tidak ada seorang pun di keluarga Cheng yang mampu menahan mereka, yang ada seluruh anggota keluarga mengantar kepergian mereka, sekali antar sampai ke pinggir kota, itupun dengan tidak rela. Shaoshang melihat ke kiri dan ke kanan tidak terlihat nyonya Ge, juga tidak tahu apakah dia memang dengan patuh duduk diam di dalam kereta tidak diperbolehkan keluar supaya tidak merusak suasana, atau diikat menjadi seperti bakcang dan dilempar masuk ke dalam.

Momen perpisahan sangat menyentuh hati orang, di sisi sebelah sini Cheng Yang menarik paman dan bibi mengucapkan perpisahan sambil berurai air mata, saling berpesan supaya menjaga diri baik-baik; di sisi sebelah sana tuan tua Ge menepuk-nepuk pundak Cheng Cheng, ekspresi mereka sangat tulus — ini adalah kedua kalinya Shaoshang mengalami suasana yang begitu sopan dan damai dalam sebuah perceraian.

Waktu perceraian ayah dan ibu Yu Cailing juga tidak ribut sedikitpun, masih membuka tiga meja di restauran nomor satu di kotanya, menganggap itu sebagai momen untuk mengumumkan dengan jelas detil perpisahan tersebut di hadapan kerabat dan keluarga dua keluarga, selain paman terbesar wakil walikota yang wajahnya menghitam dan juga paman luar yang wajah cendekiawannya yang memang muram, orang-orang lainnya sangat biasa, mengobrol tertawa, pelayan yang berada di restauran malahan mengira ini adalah acara bahagia, ketika membayar bon hampir saja berkata 'mendoakan ratusan tahun yang harmonis'. Orang-orang di kota kalau membicarakan hal ini seperti sedang bercanda, Yu Cailing yang masih kecil juga bagian dari candaan tersebut.

...... Shaoshang menggoyangkan kepalanya, menyingkirkan masa lalu yang menghantuinya. Terdengar tuan tua Ge sedang berkata dengan Cheng Cheng: "Zirong, janganlah berkecil hati, dari kecil kamu memang suka belajar, guru mengajar di sekolah dekat sawah, setiap hari walaupun harus memotong rumput menggembalakan sapi tetap saja kamu harus pergi mendengarkannya selama setengah hari, hari panas yang terik, hari hujan gerimis, seharipun kamu tidak pernah bolos. Surga menghargai orang yang bekerja keras, lain hari apa yang kamu pelajari pasti bisa menjadi sukses."

Memandang wajah tuan tua Ge yang baik hati, hidung Cheng Cheng sudah mulai tersumbat lagi.

"Jangan merasa diri sendiri tidak seperti orang lain, merasa rendah diri karena kaki cacat, merasa rendah diri karena umur sudah lebih panjang, sehingga kehilangan semangat." Tuan tua Ge tertawa berkata, "Yi Yin* aslinya adalah seorang budak, mendampingi Shang Tang dan empat generasi raja, Sun Bing** menerima hukuman dikeruk tulangnya, masih bisa menulis buku, kemudian pergi berperang, dari zaman kuno berapa banyak orang bijak yang sampai di umur tua baru berhasil, tetapi kamu sudah belajar lebih banyak, jadi saya si tua bangka ini tidak akan pamer pengetahuan lagi."

* 伊尹 politisi di dinasti Shang (1648 SM)
** 孙膑 strategis militer, jenderal, dan penulis (316 SM)

Berkata sampai Cheng Cheng merasa malu berkata: "Saya kan bukan orang bijak kuno..."

"Itu benar, kamu tidak perlu memegang tongkat, usia juga belum tua, masih ada bantuan dari abang dan adik, mengapa tidak bisa lebih hebat dari mereka? Kita tidak berani dibandingkan dengan pencapaian orang bijak kuno, dibandingkan dengan kehebatan saudaramu boleh dong."

Love Like The GalaxyWhere stories live. Discover now