Bab 96.

1.5K 156 19
                                    

- Keagungan Masa Lalu -

Pangeran kelima melihat sekumpulan besar pengikutnya di samping, kemudian melihat lagi gadis di hadapannya yang sendirian, perbedaan kekuatan terlihat sangat jelas, dia jadi lebih fasih berbicara: "Bukankah ini calon istri Ling Daren kita yang pemberani tiada tara dari ujung ke ujung langit?! Yo, nona Cheng mengapa hari ini berkeliaran sendirian?"

Fakta membuktikan perkataan ibu tua Zhai tidak salah, otak pangeran kelima memang tidak berfungsi terlalu baik. Dia kalau tidak mengatakan status Shaoshang masih baik, para tuan muda di belakangnya yang memandangnya dengan genit bermaksud menggoda, mengira Shaoshang adalah tipikal seperti gadis Fengyu yang berhubungan mesra dengan pangeran kelima, walaupun keluarga mereka juga berstatus pejabat, tetapi kekuasaannya tidak menonjol. Hasilnya ketika pangeran kelima berkata Shaoshang adalah tunangan Ling Buyi, wajah dan pandangan gerombolan tuan muda tersebut semuanya langsung berubah.

Sambil berbisik-bisik bergosip — 'ini adalah gadis yang hendak dinikahi Ling Buyi, wajahnya memang cukup lumayan', 'saya lihat biasa-biasa saja, tingginya saja belum maksimal', 'kamu sungguh berselera buruk, tinggi badan bisa perlahan-lahan bertumbuh, tetapi wajahnya masuk hitungan atau tidak itu baru penting', 'kamu tidak berselera buruk, kamu sudah melihat badan orang sampai setengah hari' ......

Ada si tukang ikut campur urusan mulai mencari masalah — 'bagus, hari ini ada pertunjukkan bagus', 'si marga Ling biasanya arogan sekali, hng hng, ternyata ada waktunya dia menelan pil pahit', 'benar benar, toh nanti semuanya akan ditimpakan ke pangeran kelima, kita nonton pertunjukkan bagus saja'......

Ada si nyali kecil yang mulai melangkah hendak melarikan diri — 'lebih baik kita jangan ikut campur deh, Ling Buyi itu tidak baik diprovokasi lho', 'tetapi pangeran kelima......', 'Ling Buyi dan pangeran kelima, kamu lebih berani menyinggung siapa', 'munpung tidak ada yang memperhatikan kita bersembunyi dahulu' ......

Shaoshang sudah bisa melihat gerombolan tuan muda ini mempunyai sikap yang berbeda, sayangnya pangeran kelima yang memunggungi mereka tidak merasakannya, masih dengan mulut licin berkata: "Ada seorang wanita cantik, sekali bertemu tidak bisa melupakannya; sehari tidak bertemu, pikiran menjadi gila; wanita cantik tidak berdaya, tidak berada di dinding timur; kapan bisa menemuinya, menghibur hatiku yang galau..."

Shaoshang mengerutkan dahinya berkata: "Bukankah ini puisi Sima Fuzi, apakah Yang mulia kurang menghafal beberapa kata. Setelah 'Pikiran menjadi gila' bukankah adalah 'phoenix terbang tinggi' ya?"

Di belakangnya bergulir tawa kecil, bahkan yang hendak diam-diam menyingkir juga menghentikan langkahnya.

Wajah pangeran kelima menjadi merah: "Apa yang kamu ketahui, saya ini meminjam sajak, meminjam sajak!" — kali ini bukannya pangeran kelima kurang menghafal buku, sebenarnya pada saat ini sedang populer semacam cara retorik, sayangnya dia menemui gadis setengah buta huruf.

"Ternyata begitu." Shaoshang berkata dengan suara rendah, "Qie yang kurang pengalaman, mohon Yang mulia lanjut membacakannya."

Pangeran kelima yang dipotong puisinya, mana berminat untuk melanjutkannya lagi, hanya bisa menata suasana hatinya, kemudian tertawa genit: "Nona Cheng kabarnya baik kah sejak terakhir kali kita bertemu, sudah beberapa bulan tidak bertemu, wajahmu terlihat semakin anggun..."

"Beberapa bulan tidak bertemu? Bukankah kemarin kita baru bertemu." Shaoshang memotong lagi dengan sangat 'bersemangat', "Yang mulia sudah lupa, di istana Zhang Qiu, waktu itu Yang mulia sedang..." Seperti seekor anjing mati yang diseret masuk untuk diinterogasi.

Love Like The GalaxyWhere stories live. Discover now