Bab 40.

1.9K 174 28
                                    

- Perjalanan yang Menakutkan. Bagian Kedua -

Ratusan tentara keluarga Cheng terbagi menjadi dua bagian, setengah bagian melingkari penuh kereta Shaoshang nyonya Sang dan lainnya, setengah bagian lagi menghunuskan pedangnya kedepan, bersiap beradu dengan musuh. Dalam sekejap, kedua pihak saling bertempur berhadapan, melihat wajah para bajingan ini begitu ganas, ekspresi mereka begitu haus darah, mau tidak mau Shaoshang jadi takut. Terutama ketika para bandit memandang ke arah mereka melihat begitu banyak perlengkapan senjata dan gandum, para pelayan banyak yang masih muda dan cantik-cantik, semakin terlihat kejam dan rakus, nyonya Sang menutup mata Cheng Wei mundur ke dalam kereta, para pelayan kebanyakan hatinya sudah sangat ketakutan, semakin meringkuk seperti bola dan mulai menangis dengan suara rendah.

Setelah reaksi pertama yaitu rasa syok dan mual melihat rupa para bandit yang begitu menjijikkan berlalu, Shaoshang akhirnya menunggang kuda keluar dari belakang kereta dengan gemetaran, mengeluarkan sebuah belati kecil yang dihadiahkan Cheng Song kepadanya, memegangnya di dada. Setelah menghitung jumlah pasukan dan musuh tanpa bersuara, dia merasa sikap heroiknya ini seharusnya hanya sekedar untuk pertunjukkan saja.

Siapa sangka bandit perampok ini benar-benar ganas dan kuat, walaupun terlihat perbandingan jumlah mereka kalah banyak, mereka tetap mengayunkan pedang maju terus, yakin sekali para pengawal didikan keluarga tidak kompeten dalam bertempur. Sayangnya yang mereka hadapi sekarang bukannya pasukan pengawal biasa, sebelum berangkat ayah Cheng sengaja memasukkan setengah dari pasukan pengawal yang sudah lama mengikuti dia ke dalam rombongan kereta. Keberanian yang mengesankan hasil tempaan dari bukit gunung lautan darah, dengan jumlah pasukan yang ada, memusnahkan bandit perampok sama seperti memusnahkan ngengat saja.

Kedua belah pihak bertempur sengit, para pasukan pengawal keluarga Cheng sudah memenggal dua tiga puluh orang ini, tetapi yang berguling tergeletak di tanah sebelum meninggal masih berteriak 'kalian tunggu saja, di belakang kita akan datang lagi yang akan membunuh dan membantai kalian semua' dan semacamnya.

"Mereka hanyalah para pengintai gerombolan bandit, pasukan kecil yang keluar ke empat penjuru untuk memeriksa apakah ada target yang bisa dirampok dan dibunuh, di belakang mereka masih ada gerombolan besar." Tuan tua Li melihat ke mayat-mayat yang bergelimpangan di tanah, walaupun hari sangat dingin tetapi rompinya basah karena keringat. Mengalami kekacauan dan penderitaan perang begitu banyak tahun, dia jadi cukup berpengalaman menghadapi cara kerja para bandit ini.

Bertemu dengan kejadian ini, semua orang tidak lagi berlambat-lambat, dengan buru-buru berlari cepat menuju desa tuan tua Li, siapa sangka malapetaka datangnya tidak hanya sekali, karena terlalu cepat melarikan kereta, kereta yang diduduki nyonya Sang menabrak lubang bebatuan yang berada di dalam gundukan tanah, poros roda kiri patah, gerbong kereta terbalik ke samping, semua wanita di dalam kereta jadi terhimpit di dalam.

Ketika menarik orang keluar dari kereta yang rusak tersebut, baru menyadari kaki nyonya Sang terluka cukup berat, walaupun tidak ada tulang yang patah, tetapi kulitnya tergores sebuah luka yang cukup besar. Shaoshang hampir saja menggigit putus giginya, buru-buru memanggil orang mengeluarkan beberapa bagasi peti besar dari sebuah kereta kuda, mengangkat nyonya Sang dan para wanita lainnya ke dalam, juga membuang puluhan bagasi yang tidak terlalu penting, dengan konvoi kereta yang lebih ringan melanjutkan berjalan dengan cepat.

Tuan tua Li melihat dia yang umurnya masih begitu muda bisa mengambil keputusan begitu cepat, mau tidak mau diam-diam memujinya.

Siapa sangka baru juga berjalan tidak berapa lama, di belakang sudah muncul lagi teriakan bunuh, kekuatan suara ini jauh lebih dahsyat dibanding sebelumnya, semua orang wajahnya langsung berubah. Shaoshang melihat jarak dari sini ke desa area kekuasaan tuan tua Li masih cukup jauh, jelas sekali tidak mungkin tiba dalam waktu dekat, dia memandang lagi ke arah barat tempat mereka berasal, diam-diam berpikir sebenarnya dia sendiri bukannya tidak bisa melarikan diri.

Love Like The GalaxyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt