Bab 30.

1.8K 137 20
                                    

- Perjamuan Pesta Keluarga Yin. Bagian Kedua -

Nona Yin ini memang tidak mirip dengan adiknya, walaupun masih muda tetapi pintar berbicara, memperlakukan orang dengan menyeluruh, terhadap sekumpulan anak gadis ini sangatlah hangat, bukan hanya pintar dalam menjelaskan tanaman di dalam taman, masih menyuruh para pelayan membentangkan tenda kain di tengah taman, menyusun meja dan makanan minuman. Tidak lama kemudian, para gadis jadi saling bercanda, bahkan karena nona Yin yang terus menerus menghiburnya dengan suara lembut, Cheng Yang juga perlahan-lahan melupakan hal tidak menyenangkan tadi.

Hanya Shaoshang, yang masih saja muram, semakin benci suasana ramai dan ceria ini, mumpung nona Shi sedang mengurus kiri kanan, diam-diam dia pergi menyingkirkan diri.

Sebenarnya dia sangat iri dengan temperamen Cheng Yang, selalu bisa dengan mudahnya menahan diri dan mudah memaafkan, mungkin para senior di bawah langit ini menyukai anak seperti Cheng Yang. Mana seperti dirinya, dia akan selalu mengingat semua perlakuan buruk yang sudah dia alami, dan tidak akan semudah itu memaafkan orang yang sudah melukai dirinya.

Sejujurnya, kalau dibandingkan dulu, dia sudah sangat toleransi dan berhati lapang oke. Ketika dia kecil, walaupun hanya ada yang melempar kertas melewati kepalanya, dia harus menarik putus kerah orang tersebut, dan melemparkan laba-laba ke dalam bajunya sebagai pembalasan. Tetapi sekarang dia sudah tidak begitu gampang hendak membalas dendam, karena dia sudah belajar untuk tidak peduli dan menyindir.

Shaoshang menghela nafas. Dia tidak mengenal kediaman Yin ini, jadi kesasar dan tidak tahu jalan kembali, mau tidak mau dia mengikuti sebuah kali dan berjalan perlahan sampai menundukkan kepala, menginjak jatuh rumput, meratakan tanah, sambil merenung juga tidak tahu sudah berjalan berapa lama, tiba-tiba melihat sebuah batu gunung buatan, yang dindingnya terpahat seperti bentuk air yang mengalir.

Di depan batu gunung tersebut, menghadap ke kali, terlihat seorang pemuda memakai baju brokat berdiri memunggunginya, orang itu sedang menunduk memandang air kali yang membeku sampai tidak sadarkan diri, begitu mendengar ada suara di belakangnya, jadi membalikkan badannya.

Keduanya melihat satu sama lain, langsung saling tercengang. Shaoshang tertegun: lagi-lagi si anak setan ini!

Hari ini Yuan Shen memakai sebuah topi berwarna putih giok, jubah brokat berwarna biru dengan kelim bulu hewan, semakin memperlihatkan badannya yang tinggi langsing, seorang cendekiawan yang terpelajar dan sederhana, begitu melihat Shaoshang jadi tertawa, benar-benar alisnya seperti diukir, giginya putih seperti dipahat.

Shaoshang menenangkan dirinya, dalam hati berpikir dia sudah menyampaikan pesan, nyonya Sang juga sudah membalas surat, seharusnya keduanya sudah tidak ada kaitan lagi. Kali ini bisa bicara baik-baik, tidak boleh lagi saling bermusuhan, jadi mengangkat tangannya memberi hormat, wajahnya penuh senyum: "Benar-benar dalam hidup manusia tidak tahu kapan..."

"Mengapa hari ini kamu memakai baju seperti seorang wanita tua?" Yuan Shen mengernyitkan alisnya berkata.

Dia hendak bersikap baik hati dan ramah kepada orang, siapa sangka orang tidak berkenan menjadi seorang pria tampan yang tahu posisinya, tetap harus melalui jalan yang tidak normal. Shaoshang mendelik, emosinya naik ke belakang tenggorokannya, dengan kaku menyembur keluar: " — apa urusannya denganmu!"

Yuan Shen melihat anak gadis tersebut hari ini memakai baju berwarna coklat tanah, di kelim lehernya dijahit benang merah tua bermotif burung layang-layang — bahkan ketika warna gelap yang begitu kuno dipakai di badan Shaoshang, malahan menonjolkan kulitnya yang bagaikan putih salju, alisnya pekat seperti zamrud, pandangannya cerah dan jernih.

Love Like The GalaxyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt