Bab 58.

1.5K 191 46
                                    

- Pagoda Yan Hui. Bagian Kedua -

Dari dua kehidupannya ini, situasi paling berbahaya yang mengancam hidupnya paling ketika berkelahi di rumah biliar, kakak bos preman menyodorkan kepadanya sebotol botol bir hendak menyuruhnya langsung membuktikan kesetiaannya, itulah yang menyebabkan dia merasakan untuk pertama kalinya keinginan untuk mundur dari dunia persilatan. Karena tiba-tiba dia menemukan, walaupun dirinya tidak terlalu peduli dengan berbagai hal, tetapi dia tidak cocok dengan acara cipratan darah sampai sejauh tiga chi.

Satu tangan Ling Buyi mencengkeram erat pinggangnya, satu tangan lagi mengaitkannya di bawah langit-langit pagar balkon lantai lima pagoda, kedua orang ini tergantung begitu saja di luar pagoda, Shaoshang mau tidak mau memeluk Ling Buyi erat-erat. Di puncak bukit di tempat tinggi angin berhembus sangat kencang, kekuatan lengannya terbatas, beberapa kali hampir saja meluncur turun, untungnya lengan kiri Ling Buyi bagaikan lingkaran besi yang kokoh yang mengaitkan dirinya di pelukannya, dengan demikian jadi tidak terjatuh.

Shaoshang mendengar suara langkah kaki di dalam pagoda dari lantai enam melangkah da da ke bawah, kedua orang yang berada dari dalam ruang samping setelah terlihat sedikit ragu-ragu, ternyata benar hendak buru-buru meninggalkan tempat, Shaoshang baru saja merasa gembira, Ling Buyi tiba-tiba berkata dengan suara rendah: "Setelah saya menyingkirkan kedua orang ini, peristiwa hari ini tidak akan ada yang mengetahuinya."

Shaoshang sedikit takut, Ling Buyi yang sekarang berbeda dengan yang seperti biasa, ekspresinya terlihat kejam acuh tak acuh, seolah-olah bukan mengatakan hendak membunuh dua orang, melainkan dua ekor anjing. Hatinya terkejut, dan tidak tahu terpikir tentang apa, buru-buru berkata: "Tidak bisa tidak bisa, kamu lihat, disitu, ada orang datang!"

Ling Buyi melihat mengikuti pandangannya, terlihat belasan pengawal berpakaian pelindung kokoh merangkak naik ke atas bukit tanpa bersuara, kelihatannya datang menyambut kedua orang dari ruang samping tersebut, untungnya mereka berdua tergantung di bagian samping belakang pagoda, jadi tidak terlihat oleh para pengawal tersebut. Ling Buyi mengernyitkan alisnya, seperti tidak rela melepaskan kesempatan 'membunuh orang untuk membungkam mulut'.

Kedua orang dari ruang samping ini berjalan sampai di bawah pagoda, setelah berbicara beberapa patah kata kepada para pengawal langsung dengan cepat menunggang kuda meninggalkan tempat, Ling Buyi dari awal terus meringkuk bersembunyi di samping lantai lima pagoda, melihat mereka sudah berjalan pergi semua, barulah menggunakan tangan kanan merangkak naik, menggendong gadis tersebut dan membalikkannya masuk ke ruang samping di lantai lima. Rambut Shaoshang ditiup angin sampai berantakan, kedua kakinya begitu menginjak lantai langsung lemas dan jatuh terduduk di lantai, jantungnya berdegup begitu kencang bagaikan drum yang berdentum, melihat lagi pria di sampingnya, ekspresinya tenang, jantungnya berdegup normal, hanya ekpresi wajahnya sedikit dalam.

"Mereka sudah pergi?" Shaoshang menekan dadanya, menekan jantungnya yang hampir melompat keluar, "Kita juga cepat pergi, bisa jadi mereka kembali kesini untuk menggeledah mencari orang!"

Ling Buyi melihat dia sekilas, sedikit tersenyum: "Mengapa kamu berpikir seperti begitu."

"Kedua orang yang mirip bandit tidak bernyali ini, sendiri merasa badannya berharga, jadi lari dahulu dengan begitu cepat, tunggu nanti kalau sudah aman pasti akan menyuruh orang kembali untuk menggeledah!" Di tv seperti begitu ceritanya.

Ling Buyi menahan tawanya, mengangguk-anggukkan kepalanya: "Kamu jalan kaki kesini?"

Shaoshang menunjuk ke jendela di bagian timur: "Tidak tidak, saya menunggang kuda kemari, kemudian menaruh kuda di bagian timur hutan."

Love Like The GalaxyWhere stories live. Discover now