24. Making Lasagna

14.3K 1.1K 17
                                    

Perhatikan judul bab nya ya, Gengs. Aku udah coba edit urutan bab 24 dan dua 25 tapi di drafku tetap terbalik, jadi bagi yang mau baca biar ga melompati perhatikan baik-baik dahulu.

Xie-xiee, happy reading.

°•_____•°

Pagi ini Calesta sudah menyibukkan diri didapur bersama calon ibu mertuanya, disana juga ada Maharga yang gadis itu paksa bangun pagi-pagi. Lihatlah, bahkan Maharga masih dengan wajah bantalnya.

Keputusan Heyris tidak bisa dirubah, sekalinya wanita itu meluangkan waktu paginya; belum tentu Heyris akan mau mengajari mereka dilain waktu. Sikap ini mengingatkan Calesta dengan maminya, dirumah mereka juga di didik dengan tegas namun penuh kasih sayang dari Balenca.

"Maha! Lo kok cuma diem aja, sih?! Bantuin sini..." Omel Calesta seraya melirik kesal tunangannya yang terduduk dimeja bar itu, gadis itu tampak sedikit kesulitan menguleni adonan tepung karena terlalu berat.

Maharga berdecak, mau tidak mau dia akhirnya bangkit sambil mengacak rambutnya hingga berantakan. Namun hal itu malah semakin membuat kadar ketampan cowok itu meningkat, Calesta sampai harus mengelus dadanya agar lebih kalem lagi jika berdetak. Debarannya itu loh, gak ngotak hanya karena menatap mahluk fiksi yang baru bangun di pagi hari.

"Cuci tangan dulu!" Titah Calesta.

"Ck, udah tadi!" Maharga langsung berdiri disebelah gadis itu dan menggesernya kesamping dengan mudah menggunakan lengan kekarnya, Calesta mendelik tidak terima, mengapa badannya ini kecil sekali— seenaknya di geser-geser seperti itu?

Padahal makannya sudah termasuk banyak, ketiga sahabatnya saja mengatai dia babi karena berat. Calesta masih mengingat kejadian saat dia pertama kali terdampar di dunia ini, bisa-bisanya semua lemaknya tidak berarti apa-apa bagi Maharga.

"Hey! What are you doing!? " Seru Heyris menatap kaget, dia baru selesai mencuci daging dan langsung melotot melihat bagaimana Maharga membanting-banting adonan tepung itu.

Heyris langsung saja menepuk tangan kekar putranya yang sama sekali tidak berbakat untuk membuat kue, meskipun Maharga bisa memasak. Namun cowok itu hanya mengolah beberapa jenis makanan yang mudah atau instan saja.

Calesta meringis tidak enak pada Heyris, ini semua gara-gara dia.

"Maha masih ngantuk, tante. Maaf ya adonannya jadi berantakan..." Ucap Calesta dengan nada yang benar-benar memelas, gadis itu menarik rahang Maharga lalu menepuk-nepuk pipinya pelan seolah sedang menenangkan anak kecil yang baru saja melakukan kesalahan.

Maharga menggeram tertahan, lama-lama gadis ini yang akan dia banting diatas adonan

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Maharga menggeram tertahan, lama-lama gadis ini yang akan dia banting diatas adonan.

"Lo denger, kan? Gue gak berbakat bikin ginian!" Maharga menghela nafasnya, Heyris pasti marah setelah ini.

Saving Calesta's Destiny [TERBIT!]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant