62. Orang-Orang Sibuk

604 67 0
                                    

"Benjamin! Angelo! Semuanya sudah siap?" Tanyaku melihat dekorasi di ruang ini.

Bagus, semuanya berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Hanya saja aku tidak menemukan sosok Valentio atau Ilario yang berkeliaran begitu juga dengan Rafael. Mereka seperti menghilang tapi itu bukan urusanku saat ini. Yang terpenting adalah pesta ini!

Pesta ini akan dihadiri semua orang, semua rakyat sedang merayakan pesta besar-besaran di luar sana.

Harusnya Valentio akan merasa senang hari ini.

Semuanya merayakan hari kelahirannya.

"Semuanya telah siap yang mulia. Bagaimana dengan gaun anda?" Tanya Angelo.

"Sudah, aku sudah menyiapkannya." Jauh-jauh hari aku sudah menyiapkan gaun hitam emas yang akan mirip dengan milik Valentio dan Ilario.

Aku juga memesan khusus untuk Arnold! Tapi dia harus memakai baju ksatria jadi mungkin lain kali. Malam ini akan jadi malam yang menakjubkan untuk kami semua, entah kenapa dadaku berdetak sangat cepat.

Aku merasa sangat aneh!

Mungkin karena aku seperti ketua panitia acara. Jadi rasa tanggung jawabku sangat besar.

Setelah ini aku harus bersiap-siap!

"Benjamin, aku serahkan padamu sisanya. Aku harus segera bersiap. Angelo, bisakah kau pastikan keberadaan yang mulia dan Selir Ilario?" Pintaku.

"Saya akan pastikan yang mulia!" Angelo mengangguk pergi.

"Apa yang kau lakukan malam ini, Ava?" Tanya Benjamin.

"Tentu saja merayakan ulang tahun si bajingan itu. Apalagi?"

"Harusnya kau buat kekacauan kecil agar dia marah! Mungkin mengangkat seorang selir malam ini! Bagaimana?"

"Siapa? Arnold belum menjadi bangsawan. Aku akan mengumumkan nya saat pesta berikutnya di masa depan. Jangan lupa beritahu Ranieri untuk bersiap! Jangan sampai dia memakai pakaian putih itu!"

"Tenang saja! Walaupun penuh paksaan, dia akan memakai pakaian pantas malam ini! Cepat pergilah, jadilah permaisuri yang sangat cantik malam ini!" Usir Benjamin.

Aku tersenyum dan mengangkat jempolku!

Siapa lagi wanita tercantik di kekaisaran ini jika bukan aku?

🗡️🗡️🗡️

"Nela! Aku memiliki lukisan wajahmu!"

Nela berhenti meriasku dan tersenyum senang. Aku diam-diam melukis wajahnya saat malam hari. Jika siang hari dia akan tahu benda itu terlukis wajahnya. Aku sangat menyukai wajah Nela, ada bintik-bintik disekitar pipi dan hidungnya. Rambut coklat keriting dan wajah Eropa. Sungguh dia wanita cantik!

Aku merasa wajahnya akan menghiasi sampul majalah!

"Dimana?" Tanya Nela.

"Jika kau temukan lukisan itu diantara lukisanku."

"Setelah ini saya akan menemukannya!"

"Aku melukis wajah semua orang, suatu hari nanti aku ingin memberikannya kepada mereka semua. Jadi saat itu tolong bantu aku!" Pintaku.

"Tentu saja yang mulia! Saya akan membantu anda!"

"Terima kasih telah menjadi pelayan setiaku, dari hidup dulu, dulu lagi, dan dulu-dulu lagi. Aku sangat terbantu olehmu, kau juga jarang mengeluh tentangku. Walau kau sering bekerja sendiri. Kau seperti tidak lelah sama sekali. Aku sangat ingin berterima kasih padamu, Nela."

True Love Mister ( END )Where stories live. Discover now