34. Acara Yang Spesial

786 94 0
                                    

"Yang mulia!"

"Apa?" Aku melihat Nela berlari sangat cepat.

"Yang mulia kaisar kembali!"

"Oh..."

Aku menatap taman dan melukis wajah seseorang. Mata hitam kelam dan rambut abu-abu yang berkobar-kobar. Sorot matanya begitu dingin dengan sebuah bibir tipis yang menghiasi wajah angkuhnya. Dia memegangi pedang dan bunga peony. Sangat lucu membayangkannya memegangi bunga dan pedang bersamaan.

Aku meminum anggur dan meneruskan lagi pekerjaanku. Ilario yang akan menyambut kedatangan kaisar. Dia tidak pernah menyambut kedatanganku maka ini balasan untuknya. Bukan aku yang dia nantikan atau rindukan.

Untuk apa aku menaruh harapan besar pada pria itu?

"Tapi yang mulia, kaisar mencari keberadaan anda!"

"Kenapa?"

"Saya tidak tahu, tapi saat tiba. Kaisar mencari anda!"

Untuk apa lagi? Aku menarik lukisan dan menyembunyikannya di antara lukisan lainnya. Jangan sampai Arnold tahu tentang ini! Aku ingin memberi kejutan pada hari yang sangat romantis untuk kami. Kuharap penulis memberi kisah romantis dihidupku!

Sedikit saja seperti Valentio dan Ilario, aku juga mau!

Beri aku genre romantis! Tidak apa-apa jika romantis komedi!

Asalkan romantis yang berakhir bahagia!

"Salam yang mulia kaisar!" Aku membungkuk pada Valentio.

Dia berdiri di dekat kudanya dan berbalik melihatku. Dia baik-baik saja rupanya. Saat dia pergi dan menghilang, aku merasa bahagia. Bekerja tanpa gangguan, melukis sesukaku, pergi melihat penelitian yang semakin berhasil, mengurus acara perburuan, mengusik hidup Arnold, dan masih banyak lagi sampai aku merasa sangat bahagia!

Tapi jika dia datang!

Sudah. Hal baik tidak akan pernah datang!

"Kau! Darimana saja kau! Bukankah harusnya kau menyambutku?"

"Bukankah anda memiliki selir anda? Saya juga memiliki kewajiban lain!"

"Diamlah!" Valentio mendekat dan tangannya seakan mencekik leherku.

Tunggu? Apa aku membuatnya marah? Apakah ini akhir cerita hidup ke enamku? Mataku tertutup sampai sebuah tangan mengusap lembut leherku.

"Rafael memberitahuku bahwa kau mendapatkan serangan dari Raja Olivero. Apakah itu benar?"

"Bukan masalah yang mulia. Demi perdamaian ini bukan masalah bagi saya." Aku menepis tangan Valentio pelan.

Dia tidak suka menyentuh wanita! Aku tidak ingin dia tiba-tiba mengalami kepanikan atau serangan jantung. Dia tidak boleh sampai terkapar disini. Aku tersenyum pada Valentio. Jangan sampai dia membuat masalah dengan Kerajaan Zetta. Aku baru saja menjalin kerjasama dengan mereka.

"Kita akan pergi kesana! Aku akan membunuh raja sialan itu!"

"Tidak! Yang mulia!!" Aku memeganginya sebelum dia pergi perang.

Bagaimana ini! Aku menatap tajam Rafael yang sedang melihat ke arah lain. Setelah ini aku akan menghukumnya seberat-beratnya! Aku menghembuskan napas dan memegang tangan Valentio erat. Dia tidak bisa pergi!

"Saya sudah membalasnya! Saya melukai tangannya! Yang mulia, saya baik-baik saja. Raja Olivero juga menyembuhkan leher saya. Lihat, tidak ada bekas luka. Mereka memiliki ramuan hebat yang mulia. Karena itu saya ingin menjalin hubungan dengan mereka. Kita bisa meminta resep ramuan itu dan membangun perekonomian yang baik. Jika ksatria terluka, mereka akan cepat kembali dalam keadaan normal. Anda tahu bukan banyak ksatria memiliki luka setelah peperangan? Ini akan membantu!"

"Apa kau pikir ksatriaku selemah itu?"

"Setiap manusia memiliki luka yang mulia! Anda tenang saja, saya bukan seseorang yang memandang rendah ksatria. Ayah saya adalah seorang ksatria besar. Keluarga saya adalah terlahir dari seorang ksatria! Jadi, saya paham! Karena itu percayalah pada saya seperti anda menyerahkan masalah yang ada di kekaisaran ini untuk saya. Memiliki sekutu lebih menguntungkan daripada memiliki musuh! Baiklah, bagaimana jika kita membahas tentang pemburuan? Acara itu akan berlangsung beberapa hari lagi. Saya ingin membahasnya dengan anda!" Aku menarik tangan Valentio pergi dari rombongannya.

Mataku menangkap sosok Rafael dan mengacungkan jari tengahku padanya. Awas saja, Rafael!

Kau dalam masalah!

🗡️🗡️🗡️

"Hah..."

Bicara dengan Valentio lebih menyulitkanku daripada menghadapi segerombolan serigala berbulu domba. Dia benar-benar bodoh! Kenapa dia justru ingin menyelenggarakan perburuan di hutan barat lagi? Aku sudah mengatakan untuk pergi ke hutan timur. Kenapa? Kenapa? Aku memijat kepalaku, usahaku sia-sia saja. Dia beralasan bahwa medan di barat lebih mudah dan hutan di timur memiliki medan yang sulit. Jadi terserah saja! Jika terjadi sesuatu, aku tidak akan membantu!

"Nela!" Teriakku membahana.

"Iya yang mulia."

"Panggil Rafael ke tempat latihan ksatria!"

🗡️🗡️🗡️

Mataku nyalang melihat Rafael disana. Aku tersenyum dan bersiap dengan pedang ditanganku. Apa dia pikir aku tidak akan menghukum kesalahannya karena telah memberitahu Valentio?

Dia hampir membunuhku dan membuat hubungan antara Fenella dan Zetta menjadi buruk lagi! Aku tidak akan memaafkannya!

"Yang mulia maafkan saya!" Rafael berlutut.

"Maaf? Apa kau pikir aku butuh permintaan maaf darimu Sir Rafael? Apa kau tahu kesalahanmu padaku?" Teriakku marah.

Biar saja para ksatria tahu mengenai hal ini! Arnold duduk dengan tenang dengan popcorn ditangannya. Mungkin dia pikir aku akan memberikan tontonan yang hebat untuknya. Nela dan bersama orang-orangku juga. Mereka memakan popcorn bersama dengan membawa tulisan untuk dukungan mereka padaku.

Aku juga tidak tahu apakah aku bisa mengalahkan orang terkuat kedua setelah Valentio. Tapi aku sedang marah dan ingin memakan orang!

Sialan!

Kenapa dia tidak bisa menutup mulutnya itu!

"Lawan aku Sir Rafael!"

"Saya tidak bisa yang mulia!"

"Ini perintah! Siapa yang menyuruhmu membocorkannya? Siapa? Bukankah aku sudah katakan bahwa rahasia itu hanya untuk kita semua disana? Apa kau tuli? Hah?"

"Saya terpaksa mengatakannya!"

"Kenapa? Jika kau tidak bicara, dia tidak akan tahu! Bajingan!"

"Tapi anda terluka yang mulia! Itu adalah salah Raja Olivero! Dia juga telah membuat anda harus membunuh banyak musuh. Bukankah harusnya dia mendapatkan balasan atas kejahatannya?"

"Lalu kenapa? Apa aku memintamu untuk membalasnya? Aku tidak merasa keberatan untuk membunuh mereka dan aku bisa menjaga diriku sendiri. Sir Rafael, bahkan kau dan aku bukan seseorang yang sering berbicara satu sama lain. Kau ingin apa? Itu tindakan bodoh!"

Apakah dia khawatir dan marah karena keadaanku? Tapi tidak. Aku tidak mau! Dia bukan orangku. Dia orang Valentio!

Aku tersenyum dan berjalan kearahnya. Jadi mari lihat bagaimana dia akan bertarung melawan permaisuri kekaisaran ini!

🗡️🗡️🗡️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

True Love Mister ( END )Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ