45. Kegagalan Misi

692 87 4
                                    

"Maaf, Arnold!" Aku menatap langit.

Aku jutsru berusaha keras kemarin tanpa imbalan dari Valentio. Dia juga pasti kelelahan di buru oleh banyaknya binatang dan harus menghapal tentang tanaman obat yang akan digunakan Raja Dario atas bantuan Ranieri. Ranieri mengajari Arnold tentang tanaman dari Kerajaan Ketiga. Arnold sudah berusaha keras tapi aku? Aku tidak membuat sesuatu yang baik untuknya.

Aku merasa bersalah!

"Untuk?" Tanyanya membaca buku tentang bangsawan.

"Kemarin bukankah kau sangat lelah?"

"Iya, tapi saya baik-baik saja. Saya juga bisa menyelamatkan anda dan semua orang disana. Jadi saya bangga pada diri saya, apakah anda merasa bersalah?"

"Tentu saja! Aku menyuruhmu ini itu dan aku berharap kaisar memberikan pengakuan padamu. Tapi dia justru diam saja, para bangsawan juga. Mereka tidak membicarakan tentang kita berdua. Harusnya kita tidak menolong saja!"

"Kenapa anda jadi seperti ini?"

"Aku marah!"

"Jadi anda marah karena anda tidak menerima pujian?" Arnold menutup bukunya.

Setidaknya mereka berterima kasih kepada kami berdua. Terima kasih telah menolong dan membantu mereka dari bahaya yang mengancam. Hanya itu saja tapi nyatanya mereka tidak memberikan respon apapun. Aku menggenggam tangan Arnold, aku merasa jauh lebih baik!

Sangat baik!

"Saya tidak perlu pengakuan dari mereka, saya hanya membutuhkan pengakuan dari anda!"

"Ck, kau jadi penjilat?"

"Kepada kekasih saya?" Arnold tersenyum penuh makna.

Kekasih?

Aku menutup mulutku dan menahan senyuman yang akan merekah. Seperti bunga Peony yang tumbuh di taman milik Ilario. Aku merasa bibirku akan begitu tersenyum lebar saat Arnold mengakuiku sebagai kekasihnya.

Dimana hilangnya pria sering menolakku?

Pesonaku memang tidak akan pergi dariku sampai target itu tertangkap. Arnold telah tertangkap!

Dia tidak akan pernah lepas dariku!

"Jika kau sudah mendapatkan gelar bangsawan! Apa yang ingin kau lakukan?" Tanyaku.

"Tentu saja menjadi selir anda, memiliki anak, hidup bahagia!"

"Pfttt... Katakan lagi!"

"Menikah dengan anda, memiliki seorang putri seperti Putri Alice, dan hidup bahagia bersama-sama!"

"Mari wujudkan itu setelah kau mendapatkannya! Jadi apakah kau tidak ingin memberitahuku rencanamu?" Tanyaku terus melihat buku Arnold.

"Rahasia!" Arnold tersenyum dan mengusap pipiku lembut.

"Kau menggodaku?" Aku menatap mata Arnold yang begitu tajam.

Rasanya aneh bisa melakukan hal ini tanpa pandangan orang-orang. Kami tidak bisa melakukan hal ini jika orang lain melihat kami. Mata pelayan dan ksatria selalu mengawasi dan membuatku menjaga jarak aman.  

Jika waktunya tiba nanti, aku tidak akan sungkan menunjukkan bahwa aku begitu mencintai Arnold. Jadi aku menunggunya!

"Saya belajar dari seseorang?"

"Kenapa kau menjadi anak manis? Dimana anak yang sering menolak dan angkuh itu?" Tanyaku memainkan tangannya.

Kami memiliki perbandingan yang begitu besar.

True Love Mister ( END )Where stories live. Discover now