8. Aroma Busuk

1.3K 128 0
                                    

Perlu waktu seminggu untuk kami datang ke tempat jauh ini. Selama itu aku bertarung lagi dan lagi. Arnold juga berlatih dengan melawan orang-orang itu. Tentang hubungan kami, dia tetap menjadi pelayan yang sombong. Setiap aku menggodanya, dia juga hanya diam saja. Setidaknya berikan aku respon!

"Selamat datang yang mulia, saya sangat senang anda mengunjungi tempat saya ini!" Raja Salvio menyambutku dengan senyuman ramah.

Ramah hanya saat dia berada di depanku. Aku tahu kelakuan busuknya selama ini. Bahkan dia lah yang menggelapkan dana untuk masyarakat yang membutuhkan. Kerajaan Keempat memiliki tanah yang sulit. Tanaman tidak bisa hidup di tanah keras ini, hujan tidak selamanya datang, dan kekeringan selalu melanda. Aku jadi merasa kasian pada tanah keras ini. Banyak anak-anak mengalami busung lapar dan kekurangan gizi. Mereka akan hidup dengan mengemis para bangsawan. Sedangkan bangsawan menyimpan uang mereka sendiri tanpa mau membantu.

"Aku juga senang sekali. Sudah lama aku tidak datang untuk sekadar melihat. Kau tahu sendiri, tempat ini sangat..." Aku terdiam dan melihat semua orang yang tengah menungguku berbicara.

"Sangat panas! Bisakah kau membawaku ke tempat dingin? Aku ingin meminum teh dengan kue." Aku berjalan memasuki istana tanpa harus bertanya.

Aku sudah berkali-kali masuk ke dalam tempat ini. Aku sangat ingat seluruh istana, bagaimana ruangan mereka yang begitu rumit dan membuatku bertanya-tanya. Siapa arsitektur yang membuatnya. Bukankah dia harus mendapatkan tepukan tangan? Kakiku berjalan menuju singgasana raja dan duduk disana.

Inilah perasaan seorang penguasa!

"Bukankah anda ingin menikmati teh dan kue yang mulia? Saya akan mengantarkan anda!"

"Tidak terima kasih! Aku merubah pikiranku, kumpulkan seluruh bangsawan di tempat ini tanpa terkecuali. Aku ingin memberitahu mereka akan sebuah hal yang amat penting untuk Kerajaan Keempat. Ini akan sangat menguntungkan kalian!"

"Mengumpulkan para bangsawan?" Raja Salvio mengusap dahinya dengan sapu tangan.

"Iya! Aku tidak suka menunggu, cepat bawa mereka dan jangan membuatku marah!" Aku memijat dahiku.

Beberapa hari berada di atas kereta kuda telah membuatku merasa mual dan pusing. Aku tidak ingin menambah beban hidupku dengan membuat masalah ini berlarut-larut. Bicara soal Kerajaan Keempat, aku punya rahasia tentang Raja Salvio. Tapi, aku tidak ingin membukanya disini.

Tidak!

Aku harus membukanya! Memang pemikiran seseorang akan mudah berubah-ubah seperti sebuah hal yang lumrah.

"Pelayan, kumpulkan seluruh orang di rumah ini tanpa terkecuali. Jika aku tahu seseorang tidak ada saat itu juga aku akan membunuhmu!" Tunjukku padanya yang ketakutan.

"Apa yang anda lakukan yang mulia?" Tanya Arnold berdiri di samping kursi megah ini.

Aku sangat suka ornamen emas yang menghiasi tempat ini. Bahkan ada berlian dan permata yang indah. Walau nyaman aku seperti di atas sebuah mahakarya yang harusnya ada di museum.

"Jika seseorang terbukti bersalah, apa yang harus aku lakukan padanya? Menghukumnya? Membunuhnya? Mengusirnya? Tapi sebelum itu, aku harus mengumpulkan mereka. Pergilah ke tempat ruang kerja raja dan temukan tumpukan  kertas di laci nomer tiga. Disana ada sebuah peti berisi dokumen kodenya 143-22-4. Cari juga berkas lain di kamar raja, jika kau melihat brangkas besar disana segera buka dengan kode yang sama. Mintalah para ksatria bersamamu! Kau akan temukan banyak hal yang sangat luar biasa."

"Apa itu?"

"Pergilah ini perintah dari tuanmu. Jika aku benar menebak, kau harus menciumku!" Aku mengedipkan mataku padanya.

Arnold memutar bola matanya dan memilih untuk pergi. Aku akan tagih permintaan itu. Tentu saja aku akan sangat benar. Memangnya siapa lagi yang telah melakukan ini berulang kali jika bukan aku?

🗡️🗡️🗡️

"Saya sudah kumpulkan semua bangsawan yang mulia!" Raja Salvio bersama keluarganya menghadap padaku.

Waktunya tidak begitu buruk, aku masih bisa menikmati anggur dan kue disini sembari menunggu para bangsawan datang satu persatu. Tanganku menarik pedang dan berjalan menuju Raja Salvio. Dia menunduk dalam dengan tubuh yang begitu bergetar. Kerajaan Keempat itu sangat takut pada kekaisaran tapi mereka sangat berani memakan uang rakyat. Aku tersenyum dan mengamati setiap wajah. Tidak ada yang berubah dari tempat ini.

"Raja Salvio bisakah kau menjawab pertanyaanku?"

"Silah-kan yang mulia!"

"Apa pendapatmu tentang seseorang yang menggelapkan dana kerajaan? Apakah dia pantas mendapatkan sebuah hukuman?"

"Itu... Ten-tu sa-ja! Dia harus mendapatkan hukuman yang mulia!" Raja Salvio tersenyum.

"Apa itu? Hukuman apa yang pantas di terima olehnya?" Tanyaku memutari tubuh Raja Salvio dengan menyeret pedangku sampai menimbulkan suara yang begitu nyaring.

Semua orang terdiam bahkan mereka tidak berani untuk menatap wajahku lagi. Aku ingin tahu apakah dia pintar atau bodoh. Jika orang pintar, dia akan langsung meminta maaf atas segala kesalahannya dan meminta kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Tapi jika dia bodoh, dia akan terus berjalan pada situasi yang buruk.

"Hukuman mati! Dia harus mati yang mulia! Dia tidak pantas hidup karena telah menggelapkan dana yang susah payah dihasilkan!" Raja Salvio mengangkat wajahnya penuh kebanggaan.

Apa dia berniat mengorbankan hidupnya?

Slartt...

Brukkk...

"Baiklah sesuai keputusanmu!"

Tubuh Raja Salvio terjatuh bersama kepalanya yang telah terpenggal. Semua orang menutup mulut mereka sampai tidak ada satupun suara yang keluar selain wajah ketakutan.

"Kenapa? Kenapa diam saja? Kalian juga akan mendapatkan pertanyaan dariku!"

"Maafkan kami yang mulia!"

"Kami minta maaf!"

"Tolong ampuni kami!"

Semua orang berlutut dan memohon ampun padaku. Harusnya seperti ini! Aku tersenyum dan melihat kedatangan Arnold membawa banyak dokumen dan berkas rahasia. Dokumen yang berisi semua kejahatan di kerajaan ini. Mataku menangkap Arnold dengan wajah merahnya. Apakah dia ingin menciumku? Arnold menarik tanganku dan menciumnya.

"Sesuai dengan permintaan anda, saya telah menemukan dokumen dan berkas mengenai kejahatan Raja Salvio berserta para bangsawan lain!" 

Sialan! Kenapa dia hanya mencium tanganku? Maksudku tempat lain! Tidak ada harapan untuk laki-laki tidak normal ini.

"Sesuai dengan hukum yang berlaku, Raja Salvio dinyatakan bersalah karena melakukan tindakan kejahatan. Menggelapkan dana kerajaan, meninggikan pajak, menelantarkan rakyat sampai anak-anak meninggal dengan kondisi memprihatinkan. Untuk itu atas nama Kekaisaran Fenella, aku menjatuhinya dengan hukuman mati berserta orang-orang yang telah ikut andil dalam kejahatannya. Penjara seumur hidup untuk mereka. Tangkap orang-orang di daftar ini dan kurung mereka di bawah kerajaan ini!"

🗡️🗡️🗡️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang