19. Sapaan Tidak Menyenangkan

954 104 1
                                    

Ini jauh lebih indah!

Tubuh para perampok seakan menyapa kami yang datang. Mereka seperti lilin-lilin kecil di atas sana. Bergelantungan di pepohonan. Aku memang sengaja melakukannya untuk menakut-nakuti semua perampok atau musuh. Jika mereka tetap disini, mereka akan berakhir seperti mereka. Juga untuk para bangsawan yang melewati jalan ini. Mereka akan tahu betapa mengerikannya jalan menuju Kerajaan Kedua.

Salah sendiri tidak mengurus wilayah ini dengan benar. Sampai disana nanti aku akan menendang bokong raja.

Valentio sudah menyerahkan tugas padaku untuk memeriksa Kerajaan Kedua. Sebagai istrinya ( wakil presiden ) aku harus berjuang keras memenuhi tanggung jawabku sebagai ibu Fenella.

Aku jadi merasa ingin segera mencapai tempat itu!

Tunggu aku danau sialan!

Bukan aku yang akan tenggelam nantinya! Karena aku bisa berenang tentu saja!

🗡️🗡️🗡️

"Selamat datang yang mulia permaisuri." Raja Marco membungkuk bersama keluarganya.

Siapa mereka? Aku tidak ingat nama-nama mereka semua kecuali seorang pangeran disana. Rambut pirang dan mata ungu. Dia adalah salah satu selirku dulu. Dia juga yang akan menyukai Ilario nantinya. Bagaimana caraku agar dia terikat di tempat ini? Dia pasti masuk daftar yang diberikan Benjamin.

Sialan. Daftar itu tiba-tiba hilang dari laciku. Aku belum sempat melihat dan memilih siapa selir pertamaku. Siapa yang berani mencurinya dari meja kerjaku? Saat aku bertanya pada Benjamin dan pelayan. Mereka tidak tahu sama sekali siapa pelakunya. Jadi aku meminta Benjamin membuatnya lagi tapi dia marah sampai sekarang.

"Ya, sepertinya hari ini begitu cerah sampai aku bisa melihat senyuman cerah diwajahmu, Raja Marco!"

"Tentu saja, saya sangat senang anda datang ke tempat saya ini! Saya sangat menunggu anda menikmati waktu di Kerajaan Kedua. Apakah perjalanan anda menyenangkan yang mulia? Kereta kuda anda sangat indah sampai saya yakin kereta anda di lukis oleh seseorang yang begitu ahli."

"Oh benar! Perjalananku sangat menyenangkan dengan kereta itu. Terima kasih atas pujinya, orang itu memang sangat berbakat!"

"Saya telah menyiapkan tempat untuk anda beristirahat. Semoga anda nyaman disini yang mulia!"

"Aku akan mencobanya! Tapi aku tidak ingin beristirahat lebih dulu, aku sudah cukup untuk tidur dengan nyaman. Aku memiliki hal yang harus kau urus sebelum pesta di danau itu!"

Wajah Raja Marco terkejut, dia pasti tidak menyangka aku tahu dimana tempah penyelenggaraan pesta itu. Semuanya masih disembunyikan dan akan menjadi kejutan menyenangkan. Tapi aku tidak peduli selain keamanan Kerajaan Kedua ini!

Siapa komandan ksatria disini?

Siapa?

Apa dia tidak tahu bahwa tempat ini butuh banyak ksatria yang melakukan patroli?

Sial.

"Bisakah aku berbicara di tempat yang nyaman? Panggilkan juga komandan ksatria tempat ini! Dia harus bertanggung jawab pada perjalanan kami yang terhambat!" Aku menatap Raja Marco marah.

"Saya yang mulia! Saya komandan ksatria!" Pria itu mengangkat tangannya.

Tunggu, apa yang dia katakan tadi?

Sejak kapan selirku dulu adalah komandan ksatria?

🗡️🗡️🗡️

Laki-laki berambut pirang dan mata ungu ini adalah komandan ksatria? Dia begitu cantik dan manis, bagaimana bisa dia menjaga tempat ini?

Tubuhnya memang indah! Mungkin hampir sama dengan Arnold. Tapi, dia adalah orang penting jadi untuk apa dia pergi menjadi selirku dulu?

Dia juga tidak dekat denganku, dia menjaga jarak aman. Tidak tersentuh. Dia juga satu-satunya yang tidak menyukai Ilario.

Mungkin dia normal tapi dia begitu pendiam!

Semua orang laki-laki disini memang pendiam!

Aku butuh seseorang yang cerewet!

"Jadi, apa yang anda alami yang mulia?" Tanya Raja Marco hati-hati.

"Sir Rafael jelaskan!" Perintahku.

"Kami mengalami penyerangan selama perjalanan menuju tempat ini yang mulia. Bahkan kami mendapatkannya dari musuh kekaisaran dan para perampok. Kami telah membunuh mereka semua disana. Anda bisa memeriksanya bersama komandan ksatria anda." Rafael melirik Alfonso yang terus diam.

Dia lebih diam daripada Arnold!

Aku suka Arnold!

"Maafkan kami yang mulia, perjalanan terganggu atas kelalaian kami semua sebagai penguasa. Maafkan kami atas semuanya! Kami akan segera membereskan kekacauan ini!" Raja Marco menunduk dalam.

"Segera selesaikan! Tapi bukan itu saja yang kuinginkan! Pangeran Alfonso, apakah anda tahu tentang pola matahari?" Tanyaku padanya.

"Pola matahari adalah pola yang menggambarkan kerajaan musuh." Jawabnya seperti sebuah AI.

Aku tahu bajingan!

Bukan itu jawaban yang kuinginkan darimu! Aku tahu Alfonso tahu sesuatu akan hal ini. Tidak mungkin dia tidak tahu akan pola matahari itu. Dia sudah menjadi komandan ksatria bukan satu atau dua hari. Apakah dia tidak mendapatkan berita atau informasi? Apakah dia tidak paham banyak orang terluka karena kelalaiannya?

Tanganku mencengkram erat kursi dan aku bias merasakan retakan yang terbuat di kursi kayu ini.

"Hahaha... Kau hanya tahu akan hal itu? Apa kau tidak tahu berapa banyak manusia yang mati? Bukankah kau seorang komandan ksatria? Apa tugasmu sebenarnya? Apa hanya duduk disini karena kau seorang pangeran? Jika begitu berikan saja pada seseorang yang benar-benar bisa menjalankannya! Kau dalam pengawasanku Pangeran Alfonso!" Aku mencengkram kedua pegangan kursi yang ditempati Alfonso.

Wajahnya tetap diam tak bergeming. Apa isi dalam otaknya? Apakah dia patung?

Setidaknya jika dia tidak bisa maka jangan menjadi seorang komandan ksatria! Aku benci ketidakmampuan seseorang!

"Anda tidak tahu apapun yang mulia!" Alfonso menatapku sengit.

"Hahaha... Raja Marco, Sir Rafael, tinggalkan kami berdua sekarang juga!" Perintahku.

"Yang mulia maafkan putra saya! Tolong maafkan dia!" Raja Marco menunduk beberapa kali.

"Yang mulia permaisuri saya mohon tenanglah!" Rafael memegangi tanganku.

"Jangan sentuh aku! Bawa Raja Marco pergi! Ini urusanku dengan anak ini! Ini perintah dari permaisuri kekaisaran ini!" Kataku pada Rafael.

Ini bukan tentang dia yang sejak tadi diam! Anak ini pasti tahu sesuatu! Aku melirik Alfonso yang diam ditempatnya tanpa rasa ketakutan. Aku suka keberaniannya seperti Arnold.

Rafael membawa Raja Marco pergi. Tinggal aku dan bocah ini. Apa pembelaannya terhadap ketidakmampuannya menjadi komandan ksatria?

"Katakan padaku Alfonso! Katakan semuanya padaku!"

🗡️🗡️🗡️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang