54. Kekacauan Dari Seorang Anak

577 76 0
                                    

"Arghttt..."

"Lari!!!!"

Anak itu sepertinya tertawa terbahak-bahak melihat penderitaan semua orang. Aku tersenyum dan mendekatinya tanpa memikirkan para ular yang siap menyerang tubuhku. Arnold meminum obat anti bisa dan menolong orang-orang yang terluka. Lebih banyak ular yang bisa kubunuh. Mereka cukup besar dan liar!

Ini menggelikan. Aku juga takut sejujurnya.

Jika ini dunia nyata aku memilih untuk pergi sejauh mungkin! Dimana ada seseorang seperti ini? Apakah dia Medusa?

"Hahaha... Lari! Lari! Larilah ke tuan kalian!" Valentci tertawa renyah.

"Apalah itu lucu Valentci?" Tanyaku sembari membunuh ular-ular yang mendekat.

"Hah? Siapa kau?"

Wajahnya penuh luka dengan satu tangannya menghilang. Aku yakin dia sangat menderita saat malam pembantaian itu.

Malam yang mencekam untuk semua orang.

Tapi kenapa aku tidak terbangun saat sebelum kejadian itu saja? Aku justru terbangun saat ayah memberitahuku ingin menikahkanku dengan Valentio.

"Aku adalah kakak iparmu, istri saudaramu! Avariella Be Fenella! Kau tidak tahu tentang berita? Aku sudah menikah tiga bulan yang lalu."

Mungkin lebih kurang dari itu. Anggap saja tiga bulan! Aku menjadi lupa kapan hari pernikahanku dengan si bajingan itu!

"Apa? Valentio menikah dengan seorang wanita? Hahaha... Tidak mungkin! Hahaha..."

"Apa yang lucu? Kenapa jika aku wanita? Apa kau tahu bahwa kakakmu itu tidak normal?" Tanyaku mendekatinya tapi para ular ini semakin banyak mengacau.

"Bukankah dia memiliki seorang pria yang selalu ada disampingnya itu? Yang selalu membantunya selama ini untuk menghindari segala bencana? Untuk apa dia menikahi seorang perempuan yang tidak bisa apa-apa? Hahahah..."

"Kau tahu apa Valentci? Apakah kau tidak tahu tentangku yang telah membantu semua kerajaan di bawah Fenella? Aku juga yang membantu Kerajaan Zetta jika kau tidak tahu. Tapi apa tadi? Apa yang kau ingin sebut adalah Selir Ilario? Memangnya apa bagusnya dia dariku? Aku lebih Valentci! Aku bisa membangun kekaisaran ini! Semua masalah yang ada, aku yang menyelesaikannya dan kakak bodohmu itu yang tidak bisa apa-apa!"

"Hahahaha... Kau? Kau seorang wanita! Hahaha... Kakak memang bodoh bahkan dia tidak bisa mengurus apa-apa selain otot ditangan dan pedang! Dia anak bodoh yang membunuh saudaranya sendiri! Dia tidak tahu apapun! Makanya dia membutuhkan seorang seperti Ilario itu. Apakah kau tidak tahu yang mulia permaisuri?" Dia berjalan mendekat dan menyingkirkan para ular dari jalannya.

"Tahu apa?"

"Ilario itu, dia adalah seseorang yang bisa membantu Valentio keluar dari marabahaya. Anak itu tahu masa depan! Dia tahu apa yang terjadi pada kekaisaran ini! Dia yang tahu semuanya dan mungkin sekarang juga. Dia tahu bahwa aku akan menyerang kekaisaran ini tapi apa? Mereka justru pergi melarikan diri! Hahahah..."

"A-pa?"

Ilario?

"Mereka adalah orang-orang penakut! Kau pikir bagaimana bisa Valentio membunuh semua orang di istana malam itu? Ilario yang mengatakannya jika kami tidak mati maka Valentio yang akan mati. Pria itu adalah iblis sebenarnya! Dia yang meracuni kakak yang bodoh! Tapi mau bagaimana lagi? Kakakku haus kekuasaan! Dia ingin takhtaku! Hahahaha... Sialan. Mungkin kau juga hanya menjadi alat untuknya hidup yang mulia. Valentio pasti berpikir bahwa kau bisa mengurus semuanya dan melimpahkan semua kesalahan padamu! Itulah gunanya permaisuri! Kesalahannya hanya padamu! Hahaha..."

Deggg...

Jantungku begitu berdebar-debar sampai aku tersadar akan semua hal selama ini. Valentio memang selalu melimpahkan segalanya padaku. Masalah lainnya juga. Hari ini juga. Tapi kenapa Ilario tidak melakukan apapun untuk mencegahnya? Apakah masa depan yang dia lihat rusak olehku?

Apakah dia akan memberitahu tentang kematianku? Aku tertawa miris, apa kejutannya ini?

Apakah semacam plot twist yang tersembunyi?

Sebuah kebenaran yang memilukan?

"Hahaha... Ilario pasti juga yang menyuruh Valentio menikah denganmu! Karena kau adalah orang yang mereka butuhkan untuk membangun kekaisaran ini yang mulia. Betapa bodohnya kau yang menyetujuinya! Kakakku adalah pria normal yang mulia. Dia hanya menjadikan Ilario selir agar hubungan mereka tidak diketahui orang-orang bahwa Ilario adalah seorang penyihir dari Greensky! Hahaha... Kalian semua ditipu! Hahahah..."

Jadi itu alasannya kenapa dia menikah denganku? Itu juga alasan kenapa dia selalu bersama Ilario. Ilario adalah penyihir dari Greensky? Apalagi yang anak ini tahu? Katakan padaku! Katakan semuanya!

"Lalu kenapa mereka justru pergi? Apakah mereka tidak mencintai kekaisaran ini?" Tanyaku dengan nada sedih.

"Mereka hanya ingin kekuasaan tanpa mau berusaha! Jika kau bisa untuk apa mereka melakukannya? Kau adalah budak mereka yang mulia! Kau tidak lebih dari seorang sekretaris bagi Valentio. Dia tidak mencintaimu sebagai istrinya, hahaha... Betapa kasiannya dirimu!!" Ejek Valentci.

Aku memang perlu dikasiani!

"Pfttt... Terima kasih atas informasinya! Tapi apakah kau tahu Valentci! Aku juga membenci Valentio sampai ke ujung tubuhku! Aku juga ingin membuat dirinya hancur bersama orang-orang disekelilingnya! Aku juga mau hal itu! Bukankah kita berada di pihak yang sama? Kau tahu, aku yang berusaha sekuat tenaga mengurus ini dan itu, membuat semua kerajaan stabil dan akan meningkatkan perekonomian kekaisaran. Membangun hubungan baik dengan Kerajaan Zetta agar perang tidak pernah terjadi. Lalu apa hadiahku dari kaisar? Tidak ada! Tidak ada satupun yang keluar dari mulut bajingannya itu! Aku juga marah saat dia pergi dengan selirnya tanpa tahu aku sedang berusaha disini untuk melindungi seluruh rakyat di Fenella!" Teriakanku begitu keras mungkin sampai orang-orang melihatku.

Inilah yang kuinginkan! Opini publik padaku! Aku ingin mereka tahu bahwa hanya akulah yang bisa melindungi mereka. Bukan Valentio! Aku mendekati Valentci sampai jarak kami menipis.

"Apa kau tahu? Aku juga seperti Ilario, aku tahu masa depan seperti apa. Kau tidak lihat orang-orang disini tidak mati karena bisa ular darimu?" Aku berbisik padanya.

Valentci menatap sekitar. Semua orang diberi obat anti bisa dan terlihat baik-baik saja. Aku tersenyum dan menyeringai padanya.

"Apa ini?"

"Karena aku juga tahu kau akan menyerang dengan ular-ular aneh itu. Aku memiliki obat untuk bisa mereka! Lihat ini! Ini obatnya! Sejak tadi ular juga menggigitku tapi aku tidak merasa sakit atau akan mati. Kenapa? Aku tidak takut. Aku sudah merasakan banyak kematian selama ini. Aku pernah mati, Valentci. Selama lima kali aku mati ditangan kakak bodohmu itu! Selama itu juga kau tidak akan pernah bisa membunuhnya! Kau tidak bisa membunuhmu kakakmu sendiri sampai kapanpun. Kau itu terlalu pemaaf dan lemah!"

"Siapa kau ini!" Teriak Valentci mundur perlahan.

"Permaisuri kekaisaran ini! Bukan! Aku adalah Linka!"

Slartt...

Kepala Valentci terjatuh dari tubuhnya.

Brukkk...

Tubuhnya terkapar dengan darah yang begitu banyak mengenang. Para ular berhenti menyerang dan kembali pada persembunyian mereka di dalam hutan. Aku tidak keberatan untuk tidak menjadi anak ini kawan atau teman. Karena kematian akan akan jauh lebih baik untuknya.

"Lebih baik kau mati, Valentci!"

Sebab, aku sudah tahu apa yang terjadi!

🗡️🗡️🗡️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang