XXXII

27 0 0
                                    

"Bukan Rena yang mau ikut nonton. Tadinya cuma Ilham sama FWBannya Ilham, Alina." Reyhan menunduk.

"Oooh... Alina sekarang sama Ilham?" Fla mengangkat dagunya karena ia ingat siapa Alina. Alina adalah salah satu sahabat Reyhan yang memang lebih dekat dengan Ilham. Dulu ia sempat merasa cemburu pada Alina. Gadis itu mungil, cantik, pintar, populer dan anggota cheerleader. Di mata Fla gadis itu sangat sempurna. Tetapi melihat keakrabannya dengan Ilham ia jadi tidak merasa lagi cemburu karena jelas-jelas Alina tidak tertarik sama sekali pada Reyhan.

"Rena tiba-tiba minta dijemput dan dia gak suka sama Alina." Reyhan tersenyum lemas.

"Aaah... ya, bisa dimengerti." Fla bergumam.

"Apanya?" Reyhan melirik Fla.

"Re? Come on!" Fla mendengus sebal melihat ekspresi Reyhan yang bodoh. "Alina itu sosok sempurnanya anak cewek SMA. Cantik, populer, pintar, baik pula. Siapa yang enggak akan cemburu sama dia?"

"Kamu?" Reyhan terbelalak.

"Iiih! Cowok tuh yaa!" Fla mencubit gemas pinggang pemuda itu. Reyhan mengaduh sambil memegang tangan Fla dan menahannya untuk melanjutkan cubitan mautnya lagi. "Emang waktu  itu kenapa aku sering banget marah-marah, heh? Ya untuk caperlah! Biar kamu cuma mikirin aku doang! Biar gak sempet mikirin sahabat cewek yang cantik!"

"Aw aw.. aduh iya ampun. Aku gak tau. Ya kupikir kamu emang pemarah aja... AWWW AWWWW!" Reyhan tertawa sambil mengaduh ketika tangan Fla yang satu lagi mulai mencubitnya lebih keras dari sebelumnya.

"Ini Rena tuh cewek yang mana lagi, Re? Kayaknya belum cerita, deh!" Fla geleng-geleng kepala. Lalu dengan singkat Reyhan menceritakan Rena yang dinobatkan menjadi gebetan terbarunya yang ditanggapi dengan angguk-angguk oleh Fla.

"Maaf, ya! Nanti kita main bareng lagi tanpa gebetan aku, deh! Sekarang kan kamu juga sama bawa gebetan." Reyhan nyengir.

"Idih! Bukan, ya!" Fla tertawa. "Dia tiba-tiba nongol aja. Awalnya cuma mau nganterin doang, tapi gak tau tuuuh kenapa tiba-tiba pengen ngikut."

"Tapi kan mirip kan dia sama gebetan kamu yang dulu?" Reyhan terkekeh pelan disambut cubitan lain dari Fla.

Untuk sesaat Fla bertanya-tanya, kenapa mereka bisa berpisah? Sementara keakraban mereka ini semua hampir mirip dengan saat mereka masih pacaran dulu. Fla berusaha mengabaikan tangan Reyhan yang kini jadi menggenggamnya karena menahan cubitan, karena ia tahu kalau sekali lagi ia terbawa perasaan, Reyhan akan pergi lagi darinya.

CKLEK!

Mereka berdua menoleh kaget ketika pintu di samping mereka terbuka. Keduanya terpaku saking kagetnya sementara mata yang muncul dari balik pintu menatap mereka dengan datar. Serentak mereka berdua saling menjauh dan berdiri dengan rikuh.

"Udah mau masuk." Haiqal berkata datar sambil membuka pintu darurat lebih lebar, menyilakan Fla dan Reyhan keluar dari sana.

"Oh!" Fla segera berjalan melewati Haiqal. Entah kenapa ia merasa dipergoki sedang selingkuh.

Way Back to YouWhere stories live. Discover now