Bab 33 - Why didn't you tell me!

3.9K 410 91
                                    

"jennie..." panggil lalisa dengan senyuman ceria nya.

"hmm? ada apa? kenapa kau terlihat bahagia sekali?"

"sini biar aku bisikan sesuatu"

jennie membelalakkan mata dan membuka mulut seakan tidak percaya, menatap lalisa dengan seribu pertanyaan di kepala nya "kau sudah periksa?" tanya jennie

"belum.. bisa kau tolong aku? belikan alat nya"

jennie mengangguk dan tersenyum pada lalisa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

jennie mengangguk dan tersenyum pada lalisa.

lalisa sedang berada di taman belakang, melihat tanaman yang sejak dulu sudah pun di tanam sang ibu nadira, tersenyum melihat pemandangan yang menyejukkan hati nya, pria itu yang sedari tadi berdiri di depan pintu sedang memandangi wajah cantik lalisa. jeon jungkook mendekat pada istri nya, selayak pengawal yang terus berdeketan dengan majikan nya.

"apa yang kau lakukan?" tanya jungkook dengan pandangan yang ia buang ke sembarang arah.

"tidak ada hanya melihat bunga, lihat bunga lyly nya mekar jungkook, ini jarang sekali. cantik kan?"

"ya__sangat cantik" ucap jungkook dengan pandangan ke arah wajah lalisa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ya__sangat cantik" ucap jungkook dengan pandangan ke arah wajah lalisa.

"ada apa dengan mu sayang?" tanya jungkook lagi.

"Aku? ada apa dengan ku?"

"ntah lah, aku memperhatikan sikap mu berbeda. tapi aku menyukai nya"

lalisa tersenyum lebar pada jungkook, namun itu hanya sementara saat ia melihat perawakan sang ayah ada di depan pintu utama mansion sedang melihat ke sisi kanan dan kiri mencari seseorang. mata wilson menuju ke arah lalisa yang sedang di jaga oleh pengawal nya, berjalan tegas pada putri semata wayang nya.

"kau disini rupanya"

"Ada apa dadd?"

"hmm__nanti malam ikutlah dengan lucas ke acara pesta ulang tahun sahabat nya"

"kenapa aku harus pergi? itu hanya teman nya bukan teman ku"

"kau harus pergi! dia calon suami mu jadi ikutlah kemanapun dia mau kau menemani nya"

Mafia Enemies | lizkook Where stories live. Discover now