Bab 20 - my breath

4.5K 449 134
                                    

Sedari tadi wanita cantik itu menatap kosong keluar jendela, melihat pohon yang bergerak karena sejuk nya angin pagi meniup mereka. Bulir bening tidak pun mau berhenti di teteskan. Bahkan ia sudah kesulitan bernafas karena air memenuhi pernafasan nya.

Tersenyum kecil memegang jantung nya, mengingat panggilan sayang yang sangat lembut di ucapkan oleh pria yang di cintai nya. Perlahan, mata bidadari itu memejam merasakan kembali memori yang masih ia simpan di dalam ingatan. Panggilan itu, suara lembut itu, seketika mengheningkan suasana kamar nya.

"menurut pada ku lyly, aku tidak suka di bantah sayang"

"ada apa sayang? kau mau apa hmm?

"aishh.. kau menggemaskan sekali, aku ingin memakan mu"

 lalisa mengerutkan dahi nya. Air mata kembali di teteskan. Suara lembut itu sungguh ia rindukan "ini hari terakhir ku disini, aku akan merindukan mu jungkook, maaf__maaf sayang ku, aku merebut ibu mu dari mu, aku menghancurkan kelembutan mu. aku minta maaf jungkook" isak lalisa dengan denyut jantung yang menusuk karena debaran kuat nya.

Sementara itu, di halaman rumah mewah Jungkook, para anak buah Dominic sudah memasuki pekarangan dengan memanjat tembok rumah yang cukup tinggi namun dapat mereka kuasai.

Beberapa pria bertubuh kekar saling bertarung dengan tangan kosong, sebagian merusak CCTV yang terlihat jelas di setiap sudut atap rumah mewah itu. Dan ada pula yang langsung menyerbu kebagian belakang rumah yang terdapat tujuh pengawal disana.

Perlawanan cukup sengit, walau tidak seimbang namun anak buah king memiliki kemampuan yang jauh di atas musuh nya. Membunuh beberapa dari anak buah dominic, dan memblokir jalan masuk mereka ke dalam rumah tuan nya.

Musuh di luar kesulitan masuk ke dalam. Namun sayang, sejak awal pertempuran salah satu pengkhianat sudah ada di dalam rumah itu. Edward, dengan senjata di tangan nya menembak kepala dari dua pria penjaga pintu rumah Jungkook.

Doorrrr...Dooorrrr...

Dua peluru langsung tertanam di kepala anak buah Jungkook yang menjaga pintu masuk. Dengan leluasa  sekitar sepuluh pria kekar yang tersisa memasuki rumah mewah tanpa penjaga nya.

"Kamar nya ada di lantai dua" ucap Edward pada rekan-rekan nya.

Tiga orang naik ke lantai dua, mengarah ke kamar istri dari mafia musuh tuan mereka. Saling menatap, seakan memasang ancang-ancang untuk mendobrak.

Brakkkk, dengan sekali dorongan kuat pintu putih itu berhasil di tumbangkan.

Dooooorr ....

Suara tembakan terdengar, salah satu pria itu tewas mengenaskan, mata bulat lalisa berbinar memancarkan kemarahan tanpa senyuman kekejaman putri mafia senjata itu terlihat jelas di raut wajah nya.

"Jika ingin menyusup jangan menggunakan senjata bodoh! Aku mendengar tarikan pelatuk kalian sejak tadi" ucap lalisa.

"Jika ingin menyusup jangan menggunakan senjata bodoh! Aku mendengar tarikan pelatuk kalian sejak tadi" ucap lalisa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mafia Enemies | lizkook Where stories live. Discover now