Bab 11 - kidnap

2.8K 318 36
                                    

Lalisa manoban, wanita yang sedari tadi jadi bahan obrolan keluarga jeon sudah sampai di kediaman sang ayah. Wilson menatap acuh sang putri seakan sudah tidak perduli, mau pulang atau tidak dan dari mana saja.

Duduk di sofa empuk ruang tengah, lalisa mendekat seraya memeluk sang ayah "dadd.." panggil wanita itu dengan lembut.

Tidak ada jawaban sang ayah, lalisa menatap Jennie dan menaiki satu alisnya. Seakan bertanya apa yang terjadi pada Wilson, Jennie hanya menggelengkan kepala saja.

 Seakan bertanya apa yang terjadi pada Wilson, Jennie hanya menggelengkan kepala saja

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Jen, awasi anak buah manoban. Hari ini aku mengirim 100 airsoftgun, perhatikan apa semua sudah di kemas dengan benar" titah Wilson.

"Baik tuan" Jennie hendak meninggalkan mansion mewah milik manoban, namun bentakan lalisa memberhentikan langkah kaki nya.

"Apa-apaan ini!!! Kan aku yang biasanya mengawasi para bawahan mu dadd! Kenapa jadi Jennie come on, what's wrong with you??"

"Kau masih bertanya pada ku? Apa kau pikir kau berhak atas usaha senjata manoban setelah kau sesuka hati keluar masuk mansion ini lalisa?"

Lalisa Berdesis kesal, menghentakkan kaki nya dan menaiki tangga menuju kamar pribadinya. Sementara Jennie hanya bisa menundukkan kepala dan melanjutkan perjalanan menuju gudang senjata milik keluarga manoban.

Tidak banyak yang dilakukan Lalisa, ia hanya pulang kerumah untuk menampakkan wajah pada sang ayah. Namun kenyataannya bukan sambutan baik, malah sindiran kejam yang ia dapatkan. Terlebih lagi, sepertinya sang ayah sudah tidak mempercayainya untuk mengontrol gudang senjata mereka.

Melihat jam di dinding kamar nya, masih menunjukkan pukul satu siang. Ingin rasanya cepat kembali kerumah king namun percuma, pria itu akan kembali malam hari bukan? Pikir lalisa.

Membalik tubuhnya, pikiran wanita itu sudah liar kemana-mana mendadak bayangan Jungkook memenuhi seluruh imajinasinya. tersenyum kecil, lalisa mengingat kembali bagaimana Jungkook ketus saat ia sedang menyebut nama Justin "aku menemukan kelemahan mu" ucap lalisa tertawa kecil.

Lambat-laun lalisa tertidur, di siang hari di dalam kamar mewah nya. Wilson memasuki kamar sang putri, duduk di sebelah lalisa dan mengelus lembut Surai rambut nya.

"Aku mengkhawatirkan perbuatan mu" ucap Wilson dengan tatapan tajam nya.

"Jangan berbuat apapun yang tidak aku sukai lalisa. Atau kau akan membayar nya"

Wilson menatap seakan benci pada putri semata wayang nya keluar dari kamar itu dan menutup rapat pintu nya.

••••••

Jam demi jam berlalu, ini sudah sangat gelap dan lalisa baru terbangun dari tidur nya. Bahkan ia melewatkan jam makan siang nya. Seakan merindukan tempat tidur empuk yang dahulu selalu menenangkan nya, terbuai tanpa sadar jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

Mafia Enemies | lizkook Donde viven las historias. Descúbrelo ahora