"like a Tinkerbell peri kecil yang cantik"
Anak kecil yang terbalut tubuh wanita dewasa. pria kejam itu menyukai nya ! "malaikat" seakan kekejaman dunia mafia nya melebur menjadi sebuah surga saat menatap tawa lugu dari gadis milik nya. ~ milik nya...
30 menit sudah ke empat mafia yang berkecimpung di dunia yang kelam berdiri berjejer di balik tirai itu. Keringat membasahi wajah mereka, bahkan sampai turun mengalir ke leher dan dada pria yang ada di sana. Seakan ruang sempit dan sesak dengan tirai yang tebal menghalangi sirkulasi udara mereka.
Wilson setia duduk di sebelah putri nya. Sementara lalisa sudah begitu cemas dengan para tikus yang ada di balik tirai merah itu. rasa takut menyelimuti lalisa, takut jika wilson benar-benar tidak akan beranjak dari sana. namun muncul keceriaan di wajah lalisa, saat Wilson mendapat telepon penting dan harus meninggalkan ruang inap nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kapan dokter bilang kau boleh pulang baby?"
"Hmm mungkin Lusa dadd"
Mengangguk, berdiri membenarkan stelan jas nya "baik lah, Daddy agak sibuk hari ini, kau istirahat lah aku pergi dulu"
"Ya dadd, hati-hati" ucap lalisa dengan senyuman nya.
Senyuman yang terlukis bukan tidak ada sebab. Kebahagiaan itu karena akhirnya ke empat pria itu bisa terbebas dari persembunyian nya. Seketika, saat Wilson sudah menutup pintu ruangan itu dengan rapat, para pria itu berhamburan keluar dari Balik tirai.
Max, langsung menjatuhkan diri nya ke lantai dingin ruang kamar lalisa, Sam bergerak cepat duduk di sofa dan meraup udara bebas sebanyak-banyaknya, Justin, pria itu hanya bisa pasrah mengusap peluh di dahi nya mengingat ini adalah kesalahan nya. Sedangkan jungkook, budak cinta Istri nya itu terduduk di sebelah lalisa dengan membuka habis kancing baju nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"aishh ah sial" umpat jungkook dengan keringat yang terus bercucuran dari leher nya.
"kau baik-baik saja jungkook?" Tanya lalisa.
"I'm okey sayang. Jangan khawatir"
"Tapi lihat lah, keringat mu banyak sekali. Kasihan suamiku, kemarilah biar aku membantu mu"
lalisa bangkit dan hendak duduk di tempat tidur nya, tentu hal itu dengan bantuan suami yang selalu siaga di sebelah nya. mengusap peluh yang membasahi tubuh jungkook menggunakan selimut yang ia kenakan. sesekali meniup pelan kulit yang masih terlihat basah karena persembunyian mereka.
