Bab 15 - Cold

3.6K 371 68
                                    

Makan siang di rumah mafia itu kini terpecah. Jungkook belum pun mau keluar dari ruang kantor yang berantakan, sementara lalisa duduk di meja makan tanpa melakukan apapun. Seakan kehilangan nafsu makan lalisa hanya menatap pintu coklat itu berharap terbuka. Menginginkan jungkook untuk keluar dari sana. Namun sudah melewati makan siang pun Jungkook tidak mau menampakkan perawakan nya.

Jam demi jam berlalu, langit sudah terlihat merah karena matahari yang ingin tenggelam. Jungkook berjalan menuju kamar, kali ini bukan kamar ia dan lalisa namun kamar lain di dalam rumah nya.

Krekk.. krekkk, suara engsel pintu berusaha di buka, nampak nya pintu kamar tamu yang tidak pernah terkunci kini sebalik nya. Menuju pintu kamar yang lain, karena merasa malas memanggil Yoona dan berteriak meminta kunci padanya. Namun lagi dan lagi, tidak dapat terbuka dengan satu tarikan tangan saja.

"YOONA!!" Teriak Jungkook.

Wanita tua itu berlari menghampiri tuan nya. "Saya tuan" jawab yoona tergugup.

"Buka pintu kamar tamu, aku akan tidur di sana mulai sekarang"

"Ma__maaf tuan, sedari siang nyonya Lyly sudah mengunci semua pintu kamar tamu dan mengambil kunci nya"

"Ma__maaf tuan, sedari siang nyonya Lyly sudah mengunci semua pintu kamar tamu dan mengambil kunci nya"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sial! Apa maksud wanita itu!"

Jungkook berjalan tegas menuju anak tangga, berhenti sebentar dan berucap pada Yoona "tidak ada Lyly disini, nama ular itu adalah lalisa. Jangan berani kau menyebut nama nya dengan sebutan lyly, nama itu tidak pantas untuk iblis seperti dia"

"Ba_baik tuan"

••••••

Brakk, jungkook membanting pintu kamar mereka.

"Dimana kunci kamar tamu? Berikan padaku" ketus Jungkook.

Mata wanita itu berbinar, melihat pria yang baru beberapa jam tidak di lihat nya namun menyisakan ruang rindu yang begitu dalam. Mata bulat lalisa mengarah ke tangan kiri suami nya yang terlihat luka dengan darah yang sudah mengering di sana.

"Kau terluka?"

"Bukan urusan mu, berikan kunci kamar tamu"

"Aku akan obati, tunggu sebentar"

Lalisa berlari mengambil handuk basah dan kotak obat "kemari lah, kenapa bisa separah ini Jungkook"

"Jangan menyentuh ku dengan tangan menjijikan itu!" Bentakan Jungkook lolos dari bibir nya, menghempas tangan lalisa yang berusaha menarik lembut suami nya.

Tertegun, lalisa membuka sedikit mulut nya. Pria lembut yang berhasil membuat ia jatuh cinta kini tampak hanya seperti seorang mafia. Tidak ada lagi suami yang sangat mencintai nya.

"Jungkook, aku obati dulu. Setelah itu terserah kau mau marah padaku"

"Aku hanya butuh kunci kamar tamu, berikan"

Mafia Enemies | lizkook Where stories live. Discover now