42. Perpisahan

115 25 8
                                    

SUARA monitor di ruang pasien berbunyi teratur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SUARA monitor di ruang pasien berbunyi teratur. Perlahan matanya terbuka, mendapati langit-langit yang berwarna putih. Aroma antiseptic menyapa penghidu nya begitu dia mengambil nafas.

"Izinkan saya untuk memeriksa kondisi anda." Seorang suster mendekatinya untuk melakukan tugasnya. Saat itu dia melihat suster itu dengan tatapan kosong, pikirannya berkelana jauh pada waktu yang lalu.

Gambaran bagaimana ayahnya membentak, mendorong, meninggalkan dan membencinya masih tergambar jelas di benaknya.

Ayahnya membencinya.

"Hahaha!!" Suara tawanya yang sangat keras mengejutkan suster yang sedang memeriksanya.

"Taehyung?"

Dalam kekosongan yang membuatnya hampir gila itu tiba-tiba suara khawatir Jungkook menyapa pendengarannya. Taehyung berhenti tertawa.

"Jungkook..." Panggil nya lirih, nyaris berbisik. Jungkook mendekatinya, dia menatap suster yang tengah menyiapkan jarum suntik.

"Apa sudah selesai?" Dia bertanya pada suster, Jungkook mencoba agar Taehyung tidak melihat apa yang suster itu bawa. Suster itu tersenyum dan menggeleng, dia tau jika Taehyung takut dengan suntikan setelah Jungkook memberitahu nya saat Taehyung masih belum sadar.

"Setelah sembuh pasien harus menjalani terapi."

Taehyung hanya menatap kosong ke atas, dan saat itulah ucapan itu keluar dari bibir pucat nya.

"Jungkook... Aku melihat eomma... Dia terbang... Jungkook... Aku juga ingin terbang seperti eomma." Taehyung tersenyum, dia mengangkat tangannya menggapai udara kosong di depan mata.

Jungkook merasakan sakit di hatinya, melihat Taehyung yang berhalusinasi adalah sesuatu yang tidak pernah terpikirkan olehnya.

Suster menyuntikkan obat pada kantung infus Taehyung.

"Apa aku bisa terbang? Pasti itu menyenangkan!" Taehyung menyeringai, kemudian dia melihat Jungkook dengan lembut.

"Hehe... Jungkook, kau tau? Eomma tersenyum padaku! Dia bahkan berkata ingin mengajakku."

Jungkook merasa seperti akan gila hanya dengan melihat Taehyung yang meracau.

"Pasien tidak boleh ditinggalkan sendiri dalam keadaan sadar." Suster itu berkata pada Jungkook, dia mengatakannya seolah Taehyung tidak ada disana. Karena Taehyung tidak akan memedulikan sekitar saat dia berhalusinasi.

"Aku mengerti, terimakasih." Jawab Jungkook ramah.

"Jungkook, Jungkook! Apa tupai terbang itu nyata?" Suaranya begitu ceria meski keadaannya sedang tidak baik. Taehyung berbicara seperti saat dia laki-laki, saat masih muda dan selalu ceria. Jungkook menatap nya dengan kesedihan yang mendalam. Itu menyiksanya, dia tidak tau apa yang Taehyung derita.

Muffin Cake 1 [kookv] END✓Where stories live. Discover now