21. Trauma

214 38 4
                                    

HAMPIR setiap waktunya tidak pernah kosong untuk melamun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAMPIR setiap waktunya tidak pernah kosong untuk melamun. Dia akan terus melihat foto keluarga lengkap nya yang sudah usang karena polaroid itu diambil 15 tahun lalu. Taehyung terus menatap kosong pada foto di tangannya, 15 menit lalu dia menyaksikan perceraian kedua orang kesayangannya. Hidup nya berada diambang ketidakpastian sebelum diputuskan dirinya akan berada dibawah asuhan sang ayah. Taehyung tidak mengelak ketika otaknya mengklarifikasi ayahnya lah yang layak dia ikuti, dan menerima fakta bahwa ibunya tidak lagi bersama nya, tidak lagi menyayangi nya.

Bagi Taehyung, ini lebih baik daripada hidup lengkap dengan ibu yang baik hati namun hanya sebuah ilusi semata.

Oh Sehun benar-benar menepati ucapannya.

5 hari lalu dia memberitahukan hubungan nya dengan Soojin kepada Kim Minho, yang lantas menggugat cerai istrinya. Waktu itu Soojin meminta pada suaminya agar diberi waktu untuk berpikir, dia berpikir suaminya sangat berbeda. Pria penyayang, adil, dan begitu hangat percaya begitu mudahnya dengan ucapan Sehun.

Bahkan pembelaan diri Soojin ditolak dengan keras. Dia sadar akan kesalahannya namun, perubahan karakter suaminya tidaklah wajar. Bahkan sampai memutuskan ikatan pernikahan mereka.

Soojin menerima kenyataan ini, dengan pasrah dia menganggap ini adalah hukuman dari Tuhan untuknya.



Dalam remang cahaya bulan Taehyung merasakan kesepian yang nyata. Suara tetesan air keran ikut menyuarakan keheningan ini, benar-benar sunyi hingga menusuk hatinya yang terluka.

Sebelum semuanya menggelap, dia dapat merasakan dirinya jatuh dalam dekapan yang begitu hangat.

Taehyung tersenyum dalam diam saat mendengar suara berat sang ayah yang mendekapnya, tangannya yang semula memegang lengan kekar ayahnya kemudian jatuh ketika semua menjadi hitam.

.

.

.

"Dia punya GERD?"

"Iya, keadaannya yang tidak stabil membuat penyakit itu kambuh, dan apa yang terjadi menurut informasi anda itu sedikit mengguncangkan jiwanya. Sebaiknya hindari menggunakan keluarga sebagai topik pembicaraan, kami sarankan untuk membawa pasien ke psikiater agar menjalankan rehabilitasi. Mungkin itu bisa mengontrol trauma nya, dan pasien harus selalu didampingi, dilihat saat pasien tidak dalam pengawasan dan mencoba untuk membahayakan nyawanya. Cobalah luangkan waktu anda untuk sang anak, jangan biarkan dia sendiri, karena selain untuk keselamatan hidupnya, ini juga berpengaruh pada penyakit yang dia miliki. Usahakan agar tidak terlambat makan, dan sebisa mungkin hindari makanan dengan kadar garam yang tinggi, dan makanan yang pedas."

Kim Minho menatap sendu sang dokter, dia hanya bergeming saat sang dokter pergi.

"GERD? kenapa Soojin tidak memberitahu ku?" Dia bergumam, kakinya membawa dirinya mendekat pada ranjang. Tangannya kembali merasa dingin saat menyentuh wajah Taehyung yang sudah menghangat, Kim Minho tersenyum miris mengingat kala tubuh dingin Taehyung jatuh dalam pelukannya.

Muffin Cake 1 [kookv] END✓Where stories live. Discover now