38. Sebuah Pilihan

94 21 2
                                    

KETENANGAN dalam rumah Jungkook seketika lenyap saat suara nyaring adik perempuannya meneriakkan namanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KETENANGAN dalam rumah Jungkook seketika lenyap saat suara nyaring adik perempuannya meneriakkan namanya.

"Jungkook oppa! Aku datang!" Terdengar suara pintu yang dibuka saat gadis itu berteriak. Saat ini Jungkook tengah menyiapkan makan malam di dapur setelah 15 menit lalu Sarang memberinya kabar tentang kepulangan nya.

Sarang tiba di bandara internasional Korea dengan ayah dan ibu Jeon, mereka akan menginap di rumah Jungkook sebelum kembali ke Busan.

Gadis itu meninggalkan koper nya saat melihat kakaknya yang berdiri di depan dapur, Sarang segera berlari memeluknya erat.

"Ini seperti deja vu!" Jungkook tidak mengerti dengan ucapan adiknya, saat dia sedang berusaha melepaskan pelukan Sarang matanya menangkap kedua orangtuanya berdiri dengan senyuman di hadapannya.

Jungkook tersenyum, dia merindukan keluarga nya, dan dia dapat melihat rasa rindu itu tercetak jelas dalam senyuman ayah dan ibunya.

"Mama, papa..." Gumamnya, saat ayah dan ibunya berjalan mendekat memeluk dua anaknya dengan lembut.

"Aku akan senang mendengar kabar baik dari kalian." Jungkook berkata saat pelukan terlepas, ibunya tersenyum, "kami baik, bagaimana denganmu sayang?"

Jungkook mengangguk, "aku baik..." Dia seperti ragu untuk mengatakan itu, namun dia tetap tersenyum.

"Oppa ingat tidak? Saat aku kembali ke Korea untuk liburan musim panas kemarin, oppa juga memakai celemek ini." Sarang menunjukkan matanya yang menyipit saat tersenyum, membuatnya berkali-kali lipat lebih mirip dengan Jungkook.

Jungkook tersenyum, walaupun sudah besar adiknya ini tetaplah gadis kecil yang manja baginya. "Aku mengingatnya, tapi saat itu kau tidak ceria seperti ini. Ada apa?"

Sarang menahan tawanya saat mendengar jawaban sang kakak, dia tiba-tiba menjadi malu-malu. "Aku sudah punya pacar!" Jungkook membulatkan matanya, dia menyahut dengan sedikit bercanda, "aigoo, benarkah? Anak Inggris itu benar-benar menjadi pacarmu akhirnya." Sarang merengut, dia mendengar itu seperti ejekan untuknya.

"Tidak peduli orang mana, yang penting dia terlihat seperti Tae Tae oppa!" Sarang sedang marah namun kakaknya hanya mengangguk-angguk setuju dengan bibir manyun nya.

Sedangkan ayah dan ibunya hanya bisa tertawa, "istirahat lah kalian, aku sudah menyiapkan kamar dan makan malam untuk kalian. Kemari biarkan aku membawakan koper nya." Jungkook mengambil dua koper yang dibawa ibu dan ayah nya, dia berjalan meninggalkan keluarganya di dapur. Saat itu dia menemukan koper pink milik adiknya dibiarkan begitu saja didepan pintu, Jungkook hanya menarik sudut bibirnya menjadi garis lurus.

Ada dua kamar kosong di lantai dasar, dan dua kamar di lantai atas yang kini dia tempati dengan Taehyung. Jungkook berdiri diam setelah menyalakan lampu kamar, tiba-tiba dia memikirkan kekasihnya itu. Saat ini adalah waktunya untuk mengatakan yang sebenarnya kepada keluarganya, Jungkook ragu sehingga dia menghela nafas berkali-kali.

Muffin Cake 1 [kookv] END✓Where stories live. Discover now