41. Darah Keluarga

118 20 10
                                    

Trigger Warning! : Darah, kekerasan dalam keluarga, depresi

TAEHYUNG menatap lurus sang ayah yang sedang berjalan kearahnya dengan menyeret koper. Tidak seperti yang umumnya dilakukan orang saat menjemput orang tersayang mereka di bandara, Taehyung tidak berlari memeluknya. Dia berdiri dengan senyuman menunggu ayahnya datang memeluknya.

Tanpa menunggu permintaan Jungkook segera mendekati appa Kim untuk membantu nya.

Taehyung melihat secercah harapan saat ayahnya tersenyum pada Jungkook dengan tulus, memberi kesan keakraban yang tentunya hanyalah ilusi belaka.

Akankah ayahnya menerima semua yang telah terjadi? Taehyung tidak tau, tapi seharusnya senyuman itu sudah menjadi jawabannya.

"Appa..." Dia bergumam saat ayahnya memeluknya sebentar. Taehyung menatap Jungkook di belakang ayahnya yang saat ini sedang menyeret koper, Taehyung mengulas senyum tapi bukan untuk ayahnya itu untuk orang dibelakangnya.

"Bagaimana kabarmu, nak?" Saat itulah Taehyung kembali menatap ayahnya, dan dengan senyuman yang dipaksakan dia menjawab, "menurut appa bagaimana?"

Itu bukanlah jawaban yang di ekspektasi kan oleh appa Kim, tapi melihat raut wajah Taehyung yang ceria dia berpikir mungkin Taehyung benar-benar tulus.

"Appa yakin kau baik, karena memang itu yang appa harapkan." Maka appa Kim menjawabnya seperti itu.

Seolah disiram air es, Taehyung benar-benar terkejut dengan jawaban itu. Namun, dia sangat pandai memalsukan ekspresi.

Bagaimana bisa sudah bersalah tapi tidak mau mengakuinya? Apa karena dia terlalu bodoh dan tidak tau jika apa yang telah dilakukannya itu menyakitinya? Taehyung tetap tersenyum, menyedihkan.

"Lalu appa pasti memiliki kabar baik juga kan?"

Appa Kim terdiam beberapa saat, dia kemudian mengangguk. "Begitulah, tapi appa terlalu fokus bekerja dan itu cukup membuat appa sering sakit. Maafkan appa yang meninggalkan mu sendirian, nak."

Taehyung tidak bersedih, dia tidak merasakan apapun selain kebohongan yang nyata. "Appa tidak boleh bekerja terlalu keras kalau begitu, itu artinya kesehatan badan appa mulai melemah." Taehyung mengatakan itu seolah ayahnya adalah pahlawan yang sudah menyelamatkannya, tapi dia tidak bersungguh-sungguh dengan itu. Dia hanya ingin terlihat manis didepan ayahnya yang sebenarnya sudah membuatnya menderita dengan larangan yang dia buat.

Appa Kim tersenyum, "terimakasih telah memedulikan itu."

"Appa akan pulang ke rumah atau ke kantor?" Jika saja appa nya pulang ke kantor tentu Taehyung akan dengan senang hati menunggunya.

Tapi appa nya menjawab, "sudah libur, appa tidak akan berangkat bekerja kok." Dan saat itu Taehyung tersenyum.

"Sebenarnya aku sudah merasa nyaman di rumah Jungkook, tapi appa sudah pulang. Aku akan menemani appa di rumah." Taehyung tidak pernah memudarkan senyuman nya, tentu saja itu membuat Jungkook penasaran.

Muffin Cake 1 [kookv] END✓Where stories live. Discover now