40. Palsu

141 28 11
                                    

DUA hari berlalu sejak kepulangan orang tua Jungkook dan adiknya, yang kini sudah kembali ke Busan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DUA hari berlalu sejak kepulangan orang tua Jungkook dan adiknya, yang kini sudah kembali ke Busan.

Taehyung menjalani hari seperti semula, tidak ada yang salah sampai dia menerima kabar tentang ayahnya yang akan kembali ke Korea Selatan. Wajahnya begitu kosong tergambar jelas berbagai pemikiran dan kekhawatiran dalam ekspresi nya.

Keadaan rumah yang sebelumnya ramai dengan adanya keluarga Jungkook kini hanya sunyi yang menemaninya. Taehyung merenung di dalam kamar, dia duduk di kabinet jendela memandang ke luar yang menampilkan langit mendung dengan gemuruh samar.

Dia belum mengatakan tentang kehamilan nya kepada siapapun, terlebih lagi ayahnya. Taehyung gusar, dia merasa dunia semakin sempit menghimpitnya dengan segala ketakutan yang menyiksa.

Saat dia merasakan mata nya yang akan mengalirkan cairan tiba-tiba pintu kamar terbuka, dari suara langkah kaki nya dia tau jika itu adalah pacarnya. Jungkook mendekat diikuti suaranya yang memanggil nama Taehyung.

"Chagiya, kau sedang apa?" Jungkook melihat Taehyung yang sama sekali tidak menoleh, dia tetap melihat jendela. "Masih sakit?" Dia meletakkan telapak tangannya di dahi Taehyung, respon nya hanya gelengan lemah. Jungkook memajukan wajah untuk memberikan kecupan di pipi Taehyung, lalu melihat ke jendela saat terdengar gemuruh.

"Apa akan terjadi hujan salju?" Jungkook tidak memberikan pertanyaan itu untuk siapapun, namun Taehyung mengedikkan bahunya.

Jungkook naik di atas kabinet, dia duduk berhadapan dengan Taehyung. Senyum dia berikan saat pacar manisnya itu menatapnya dengan sayu, berkata "kemari, biar aku memelukmu." Saat dia menepuk pahanya agar Taehyung duduk disana.

Namun Taehyung justru berwajah murung, dia menunduk saat berkata "aku, tidak tau harus bagaimana..." Bagi Taehyung, Jungkook sangatlah tenang hingga ketenangan itu menular pada nya saat dia bercerita. Lalu Taehyung berpindah tempat ke pangkuan Jungkook sebelum lelaki itu memeluknya dari belakang dengan hangat dan nyaman.

"Apa yang membuat mu gelisah? Bisakah aku mendengar nya?" Jungkook memberi kecupan di kepala Taehyung begitu lama, dia menghirup dalam-dalam aroma strawberry dari rambut hitam Taehyung.

"Appa akan pulang, dan aku tidak punya persiapan apapun..." Dia mulai bergerak cemas, dan itu memberi sinyal pada Jungkook.

"Maksudmu tentang hubungan kita?" Dia berkata dengan sangat pelan dan lembut, seolah dengan sedikit sentakan saja akan merobohkan pertahanan Taehyung.

Dia mengangguk, "bagaimana sikapku seharusnya..."

Jungkook memegang lembut jemari tangan Taehyung, mengusapnya dengan hati-hati. "Kau tidak ingat? Tentang janji kita dulu, hm?"

Taehyung termenung, meskipun Jungkook bersuara lembut itu tetap berkesan seolah memaksa untuknya. "Aku mengingatnya dengan baik, hanya saja aku tidak mengira jika ini akan menjadi sangat menakutkan ketika menghadapi nya di depan mata."

Muffin Cake 1 [kookv] END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang