32. Berkencan

157 29 2
                                    

⚠️ Warning  🌚😅

[+]

PIJAR cahaya temaram dari lampu jalanan yang menembus kaca mobil tidak sedikit pun menutupi warna merah di wajah Taehyung

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

PIJAR cahaya temaram dari lampu jalanan yang menembus kaca mobil tidak sedikit pun menutupi warna merah di wajah Taehyung.

Jantung nya kian meronta-ronta setelah ucapan Taehyung sampai di gendang telinga nya, Jungkook mengemudi pulang setelah Taehyung mengatakan ingin berkencan dirumah saja.

Sebuah pagar besi menjulang di depan mata, Jungkook turun untuk membukanya. Kemudian memarkirkan mobil di garasi, sebelum turun dan membukakan pintu untuk Taehyung.

Gadis itu bergumam tidak jelas karena terus-menerus cegukan. Dia tersenyum saat berkata pada Jungkook, "mau di peluk boleh ya? Hic!"

Jungkook diam beberapa saat sebelum mengangguk. Dengan lembut dia mengangkat tubuh Taehyung, menggendongnya seperti seorang pengantin muda yang sedang ingin bermanja.

Taehyung mengayunkan kakinya dengan gembira, gadis itu tidak pernah berhenti menatap Jungkook dengan senyuman yang mengembang.

Dalam kesibukannya menyeimbangkan berat badan Taehyung, tiba-tiba Jungkook teringat akan sesuatu.

Selama di dalam mobil Taehyung terus-menerus mengibaskan tangannya seolah-olah tengah kepanasan, tidak hanya itu dia bahkan melepas dua kancing atas baju nya dan sesekali akan menghela nafas. Padahal Jungkook tidak lupa menghidupkan AC, apa ada yang salah dengan AC mobil nya?

Setelah pintu kamar terbuka, Jungkook segera menurunkan Taehyung di atas kasur dengan hati-hati.

Dia akan pergi sebelum Taehyung berbicara dengan nya.

"hey, tidak jadi kencannya?" Suara parau Taehyung membuat Jungkook menoleh, dia menatap lurus pada manik hitam Taehyung yang sendu. "Lain kali saja Tae, kau masih mabuk kan?"

Taehyung mengulurkan tangannya mencoba meraih Jungkook namun hanya angin yang dapat dia jangkau, "kemarilah, sebentar..."

Jungkook menatap tangan itu sebelum meraihnya dalam genggaman, dia mendekat saat Taehyung akan berbicara.

"Jungkook,"

"Iya?"

"Apa kau merasakan hal yang sama dengan ku?" Kini Jungkook sudah berada di samping Taehyung yang terbaring setengah sadar. Dia menatap Taehyung dengan penasaran atas apa yang gadis itu tanyakan.

"Apa kau juga merasa gerah?" Suaranya serak dengan nafas terengah-engah, seolah udara malam ini benar-benar panas untuknya.

Jungkook semakin kebingungan, dia menempelkan punggung tangannya di dahi Taehyung. Gadis itu tersenyum, "tapi aku tidak sakit, Jungkook." Jungkook menarik kembali tangannya, dia menatap khawatir Taehyung yang tampak berusaha untuk tenang.

"Kemari..." Taehyung menarik tangan Jungkook untuk dia tempelkan pada pipinya, Taehyung memejamkan mata sementara tangannya menggerakkan tangan Jungkook untuk membelai pipinya.

Muffin Cake 1 [kookv] END✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant