20. Luka

195 39 0
                                    

SEPTEMBER akan menjadi awal dari sebuah perpecahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SEPTEMBER akan menjadi awal dari sebuah perpecahan. Awal bulan yang memberi luka begitu dalam, luka itu mungkin tidak akan pernah kering jika tidak ada obat yang benar.

Jungkook merelakan Taehyung melukainya dengan pukulan keras penuh lara, bagaimana pun caranya Jungkook akan mencegah Taehyung melukai dirinya sendiri.

Gadis itu menggigit bibir sangat keras, matanya terus terpejam erat saat kedua tangannya sibuk memukuli Jungkook. Pasti sakit namun Taehyung tidak menangis seperti anak kecil, dia lebih memilih bibirnya berdarah daripada harus meraung-raung kesetanan.

Jungkook hanya berdiri, dia benar-benar membiarkan tubuhnya nyeri karena terus dipukul.

"Tae... Jangan begini..." Namun Taehyung tidak menggubris, dia justru semakin brutal. Penampilannya berantakan karena Taehyung sempat menarik-narik rambut nya.

Jungkook tidak punya pilihan lain, dengan cepat dia menarik Taehyung dalam dekapannya.

Kemudian Taehyung menangis, suaranya tidak terlalu keras namun terdengar sangat terluka. Jungkook menekan kepala Taehyung pada dada nya, perlahan tubuhnya merosot. "Sakit Jungkook..." Taehyung sempat berkata sebelum benar-benar kehilangan kesadaran nya.

Jungkook menidurkan Taehyung di sofa, dia merebahkan tubuh itu dengan hati-hati. Menatap lama pada wajah lelah Taehyung, kemudian merapikan anak rambut yang begitu kacau bercampur dengan keringat dan air mata.

Taehyung begitu ceria, Jungkook suka itu. Tapi tidak untuk sisi Taehyung yang ini.

Selalu terlihat tidak apa-apa, dan Jungkook tidak tau sebenarnya.

.

.

.

"Soojin-ah, jangan pergi."

Soojin tampil sangat tenang, meski pada kenyataannya hati nya gundah gulana. Dia mengabaikan Sehun yang terus mengikuti nya.

"Soojin-ah kita harus selesaikan ini."

Akhirnya Soojin berhenti, dia menoleh pada Sehun. Dengan lantang berkata, "apa yang harus diselesaikan? Bukankah ini sudah selesai?"

Sayangnya Sehun melewatkan sinar penyesalan yang melintas di mata Soojin. "Soojin..."

"Seharusnya tidak begini... Aku ingin berpisah dengan baik dari keluarga ku, tapi- Taehyung-" Soojin merasakan nafasnya tercekat, dia segera menyeka air yang akan keluar dari matanya.

"Tapi, jika akhirnya akan begini kenapa-"

"DIAM! Aku ingin hubungan ini selesai!" Final Soojin. Matanya sudah memerah, dia menekan rasa marah dan menyesal dengan kuat.

Sehun bergetar saat akan berkata, "Soojin, dengarkan aku- kita sudah sepakat akan-"

"Tapi kau sudah menghancurkannya!" Air mata mengalir deras membasahi pipinya, Soojin meremas kuat kepalanya. Urat pelipis yang menonjol menunjukkan seberapa kuat dia menarik rambut.

Muffin Cake 1 [kookv] END✓Where stories live. Discover now