Chapter 01

4.8K 484 28
                                    

Setiap detik dan waktu berlalu begitu cepat seiring bertambahnya usia. Sinar matahari yang hangat menyinari seorang pria berambut merah yang terlihat kuyu termakan usia. Meski tak mengurangi wajah tampan dan cantiknya sewaktu muda.

Perlahan menanti pintu kematian yang menyambut dirinya. Seakan semua orang menanti kehadiran dan mengajaknya ikut bersama mereka. Jika kalian mengatakan bahwa mereka menangis maka kalian salah besar. Justru mereka menyambut kedatangannya untuk pergi bersama mereka menuju dunia yang penuh kedamaian yang dinantikannya.

'Sebentar lagi aku akan datang'.

Perlahan dia menutup mata dalam tidurnya memimpikan cita-citanya yang akan segera dia dambakan. Senyumnya mulai mengembang diiringi detak jantung yang mulai melambat.

"Hidup...pemalasku..."

Hanya itulah kata terakhir yang berhasil diucapkan dengan hembusan napas terakhirnya.





****



Terdengar suara yang mulai mengganggu telinganya seakan ada seseorang memanggil dirinya.

Apakah itu Ron?

Tidak mungkin, jika memang benar dia yang memanggilnya tak akan mungkin secempreng ini. Justru jika itu Ron maka punggungku mungkin akan terasa dingin.

Apakah itu Raon,Hong, atau On?

Tapi suara mereka tak seperi itu karna mereka selalu memanggil namaku atau memanggilku manusia lemah.

Karena penasaran Cale perlahan membuka matanya dan merasa terkejut sebentar dan tertutupi wajah tabahnya.

Hanya seorang bocah berambut pirang dan memiliki tanda lahir seperti kumis kucing dikedua pipinya yang agak tirus.

"Nee-san kau baik-baik saja?" Tanya bocah itu.

'Apa yang dia maksudkan?'

'Dan tunggu bukankah dia sudah mati tapi kenapa dia hidup lagi. Juga secara aku seperti mengenalnya. Tapi apa aku memang pernah bertemu dengannya?' Cale yang sedang di dalam pemikirannya sendiri tanpa tahu tatapan yang di berikan bocah itu.

'Dia cantik sekali. Seperti bukan manusia saja.' Mata sang bocah terlihat berbinar senang.

Tersadar dari lamunannya Cale segera bertanya kepada sang bocah.

"Hei, apa kau tahu ini dimana?"

"Kau tidak tahu?"

"Kita ada di Konohagakure. Bagaimana kau sampai disini?"

Seketika otak Cale tersambar petir.Dia menjadi kaku dan mulai mengutuk Dewa yang tidak pernah berhenti mengganggu kehidupan pemalasnya.

"Ah, namaku Uzumaki Naruto dan cita-citaku akan menjadi seorang Hokage."




'Kenapa disaat-saat ini harus bertemu sang protagonis. Entah kenapa aku merasa hidup pemalasku terbang lagi'








'Dewa Bajingan gila itu. Jika aku menemuinya akan ku buat kepalamu botak.'

Kehidupan Ketiga Cale HenituseWhere stories live. Discover now