Epilog.

5K 429 34
                                    


Author pov.

Beberapa tahun kemudian usia Lili sudah menginjak dua puluh tahun, dia menjadi gadis yang sangat cantik di universitas nya.

Lili juga mulai belajar mengurus perusahaan bersama Lisa, dia meluangkan waktu luangnya untuk menemani Lisa melakukan meeting.

Sedikit demi sedikit Lili mulai menguasai dunia perkantoran, dia anak yang cerdas dan sangat mudah mencerna apa yang di ajarkan Lisa padanya.

Meskipun sudah menginjak usia dewasa, Lili tetap anak manja yang suka merengek pada Jennie.

Sekarang keluarga besar Kim dan manoban mengadakan pesta kecil-kecilan di sebuah villa milik Lisa, tidak ada acara yang penting, hanya pesta kecil-kecilan keluarga besar mereka.

"Lili Lili, ini sangat enak, oci begitu suka dengan makanan ini" kata Chaeyoung menunjukkan cemilannya.

"Aak, Lili mau coba" Lili membuka mulutnya.

Chaeyoung memberikan satu potong cemilannya, dia sangat pelit jika soal makanan.

"Otte? Enak kan" tanya Chaeyoung.

"Eumm, tapi ini sangat manis, Lili tidak begitu menyukainya" kata Lili.

"Baguslah, oci bisa menghabiskan ini sendiri" kata Chaeyoung.

"Ngomong-ngomong, oci sudah menghasilkan uang belum?" Aigoo, anak Lisa sudah main uang-uang an.

"Sudah, seminggu yang lalu appa mengajak oci bertemu rekan kerjanya, oci di suruh appa menjelaskan tentang saham mereka" jelas Chaeyoung.

"Berapa?" Maklum, anak baru menginjak dewasa sedang kepo-keponya tentang pendapatan orang.

"Berapa apa?" Tanya Chaeyoung.

"Iiish, uang yang di kasih paman. Berapa?" kata Lili.

"Ooh, untuk sekali pertemuan oci di gaji 1M. Lili berapa?"

"Kalau Lili 2M untuk satu jam. Itu Bubu sendiri yang menyarankan, Lili tidak masalah jika tidak di gaji, tapi Bubu mengatakan anggap saja tabungan masa depan"

"Waaah! Lili akan cepat kaya jika begitu, oci bekerja di perusahaan Bubu keren saja bagaimana?"

"Paman dan aunty yu tidak akan mengijinkan, paman ingin oci yang meneruskan perusahaan park" kata Lili.

"Iya juga sih, tapi tidak apa-apa, oci akan meminta naikan gaji jika oci melakukan pertemuan lagi" kata Chaeyoung dengan senyum sumringah.

"Mata duitan" Lili terkikik mengacak rambut Chaeyoung.

"Harus, kita realistis Lili, tidak ada makanan yang di beli menggunakan daun, semua butuh uang uang dan uang. Bahkan teman pun bisa di beli dengan uang" kata Chaeyoung.

"Isssh kata terakhir oci sangat sensitif"

"Kenyataan Lili sayang, teman sangat munafik, mereka akan mendekati kita jika kita bermerek. Sebaliknya, mereka akan menjauh jika kita tidak lagi bermerek" kata Chaeyoung.

"Aigoo, oci sangat bijak" Lili tersenyum mengusap kepala Lili.

"Hihihi" Chaeyoung malu-malu menutup mulutnya.

"Baby" Jennie datang memegang pundak Lili.

"Mommy" lili tersenyum memeluk pinggang Jennie.

"Sayang, aku duluan okey" lisa mengedipkan matanya pada Jennie.

"Selamat bersenang-senang princess dan chimpunk" Lisa mencium pipi Lili dan Chaeyoung, setelah itu dia berlari memasuki villa.

"Bubu kenapa mommy?"

"Kebelet sayang" kata Jennie sedikit gugup.

"Ooh" Lili manggut-manggut.

"Sayang, mommy kedalam dulu ya, ada sesuatu yang ingin mommy ambil" kata Jennie.

"Nee mommy"

Chupp

Jennie mencium bibir Lili setelah itu bergegas masuk kedalam.

"Lili" panggil Jisoo di sela memanggang daging.

"Ya aunty?" Sahut Lili.

"Kira-kira apa yang membuat Bubu mu begitu tergesa-gesa masuk kedalam" tanya Jisoo.

"Molla" Lili mengangkat bahunya.

"Itu karena Bubu dan mommy Lili ingin membuat Adik" sahut Irene.

"Adik?"

"Ya betul sekali, Adik" seringai Jisoo.

"Sana tangkap mereka, sebelum jadi alangkah baiknya Lili mencegah mereka" kata Somi menyunggingkan senyumnya.

"Andwee! Lili tidak mau Adik!" Lili segera berlari masuk kedalam.

Tuk

Tuk

Tuk

IU memukul kepala Jisoo, Somi, dan Irene.

"Aaakk"

"Aaaww"

"Aahkk"

Ketiganya mengadu sakit, mereka cemberut menggosok kepala mereka.

"Jari Lisa tidak mengeluarkan sperma, kalian mengganggu mereka lagi, Ck" IU memutar matanya lalu pergi membawa piring berisi daging untuk Bogum.

Sedangkan di dalam kamar jenlisa, Lisa sudah mengungkung Jennie, Jennie telanjang Dada sedangkan Lisa masih lengkap dengan pakaiannya.

Tengah asik bercumbu, keduanya di kejutan dengan bantingan pintu.

Brakk

"ANDWEEE! LILI TIDAK MAU ADIK!" Lili mendekati jenlisa, dia marah mengepalkan tangannya.

"L-lili" Jennie segera menutup dadanya dengan selimut.

Bughh

Dugh

Lili meninju Lisa sampai dia tersungkur di lantai.

"Ahhkk sshh" Lisa kesakitan memegangi pinggangnya.

"Baby" panggil Jennie dengan lembut.

"Tidak! Lili tidak akan mau mempunyai adik sampai kapan pun itu!" Tekan Lili.

•••

171022.

Selesai.

Bonus buat yang kurang puas sama endingnya🤗

Lili S1- S2✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang