Dua puluh tiga S2

3.2K 360 57
                                    


Author pov.

"Sssh pusing sekali" Lisa yang barusan siap mandi membaringkan tubuhnya di samping Jennie.

Lisa terus memijit pelipisnya, dia merasa pusing karena terlalu lelah memikirkan putrinya.

Tatapan Lisa beralih pada Jennie, dia melihat Jennie tengah termenung lalu tangannya terulur menyentuh wajah mungil istrinya.

"Sedang memikirkan apa hemm" Lembut Lisa mengusap pipi Jennie.

"Ah honey" lamunan Jennie buyar, dia tersenyum dan menyentuh tangan Lisa yang berada di kulit pipinya.

"Kenapa melamun?" Lisa menjadikan lengannya bantalan Jennie lalu mengambil tangan Jennie untuk dia cium.

"Memikirkan Lili honey, aku mengingat kenangan sewaktu kita mendapatkan Lili kecil" kata Jennie sambil menelusuri wajah Lisa menggunakan jari telunjuknya.

"Disini, saat Lili kecil hadir aku sangat bahagia" Jennie menunjuk perutnya, dia menuntun tangan Lisa ke perutnya lalu mengusapnya.

"Aku juga sangat bahagia honey, di saat aku sudah pasrah tiba-tiba kau dinyatakan hamil, bayangkan bagaimana perasaanku saat itu, itu terasa campur aduk sampai aku tidak bisa berkata-kata lagi. Sangat mengharukan honey" kata Lisa masih terus mengusap perut Jennie.

"Emm, aku juga tidak menyangka honey, waktu itu aku sakit dan pas di periksa ternyata aku hamil. kau ingatkan kan honey, aku sangat bersyukur sampai menangis sejadi-jadinya"

"Sangat ingat sayang, aku juga ikut menangis dan amat bersyukur kita mendapatkan Lili kecil" senyum Lisa mencium kening Jennie.

"Huhh, aku merindukan masa-masa di mana aku mengandung dan melahirkan Lili, honey" Jennie memunggungi Lisa, dia menarik tangan Lisa ke arah dadanya.

"Aku juga, hihihi aku merasa lucu saat kau mengomeli ku setiap hari" Lisa terkikik, dia mengingat Jennie yang sangat cerewet sewaktu mengandung.

"Sssh, itu karena kau menyebalkan di mataku honey" kata Jennie sedikit mendesah karena jemari panjang Lisa meremas buah dadanya.

"Aigoo, kau sangat sensitif. Mari kita ingat kenangan Lili kecil, aku ingin melupakan masalah Lili besar untuk malam ini" kata Lisa mencium tengkuk Jennie.

"Emmhh" angguk Jennie di sela desahannya.

Flashback.

Lisa tampak gelisah, dia berjalan mondar-mandir di depan ruangan Jennie, karena barusan Jennie pingsan lagi karena kelelahan memikirkan memiliki bayi.

"Hisshh kenapa lama sekali, aku mohon cepatlah, aku ingin melihat istriku" Gumam Lisa berjalan mondar-mandir sambil mengigit jarinya.

Ceklek

Mendengar pintu terbuka, Lisa langsung menghampiri dokter yang barusan keluar dari ruangan Jennie.

"Bagaimana keadaan istri saya dok? apakah dia baik-baik saja?" Tanya Lisa tampak khawatir.

"Selamat" itu kata pertama yang di ucapan dokter Kim.

"Selamat?" Lisa bingung.

"Prosesnya berhasil, Jennie hamil" dokter tersenyum dan menepuk pundak Lisa.

Lisa membulatkan matanya, tanpa permisi dia berlari masuk menghampiri Jennie.

"Honeyyy!" Lisa memeluk Jennie, dia menangis sampai bahunya bergetar.

"Hikss aku hamil honey aku hamil" sangking senangnya, suara Jennie hampir habis karena banyak menangis.

"Hiksss kita akan memiliki bayi Nini hiks aku akan menjadi Bubu hikss aku akan menjadi Bubu! Gomawo Nini hiks terimakasih karena tidak pernah menyerah untuk mendapatkan bayi kita hikss" Isak Lisa mencium kening Jennie.

Lili S1- S2✓Where stories live. Discover now