Delapan belas S2

2.7K 392 45
                                    


Author pov.

"LALISA MANOBAN!" Suara bariton Daddy manoban terdengar jelas di lorong rumah sakit, matanya sangat tajam menatap sang anak dan sang menantu.

"D-daddy" Lisa dan Jennie tergugup melihat semua keluarga mereka berdatangan.

Plak

Bughh

Tanpa banyak kata Daddy manoban langsung menampar dan meninju perut Lisa.

"Aahhk ukhuk uhuk" Lisa meringis terjatuh ke lantai.

"Honey hikss" Jennie ketakutan membantu Lisa berdiri.

Keluar Kim da manoban sangat marah, mereka menyalakan Lisa dan Jennie atas apa yang menimpa Lili.

"Kesini kau!" Tidak sampai disitu saja, daddy manoban menarik Lisa dari Jennie lalu memukulinya kembali.

Bugh

"Aahkk sshh" lagi-lagi Lisa meringis dikala daddy meninju perutnya.

"Kau sebagai kepala keluarga seharusnya bisa mengatasi ini! Kau tidak becus menjaga cucuku sialan!" Teriak daddy manoban menghempaskan Lisa ke lantai.

Lisa pasrah, dia tidak berani melawan karena dia sadar dia tidak becus menjaga keluarganya.

"Hikss jangan sakiti Lisa lagi Daddy hikss aku mohon" Jennie melindungi Lisa ketika Daddy manoban hendak menarik Lisa lagi.

"Kau juga Jennie! Kau mengingkari janji mu! Kau sebagai seorang ibu melalaikan tugasmu! Aku seharunya tidak menyetujui rencana mu kembali menjadi model!" Appa Kim angkat bicara karena sangat geram melihat tingkah laku putrinya.

"Hikss maaf appa hiks maafkan aku Hikss" tangis Jennie penuh penyesalan.

Lisa mengelus pundak Jennie, hanya itu yang bisa dia lakukan untuk menenangkan Jennie saat ini.

"Sungguh! Aku sangat kecewa pada kalian berdua!" Mommy manoban menatap putri dan menantunya penuh dengan kekecewaan.

Lisa mendongak menatap mommy nya, matanya berkaca-kaca melihat mata yang selalu menunjukkan kehangatan kini berubah menjadi tatapan marah dan penuh kecewa.

"Empph maaf mommy" lirih Lisa menundukkan kepalanya, dia menahan tangisannya karena tidak ingin merasa lemah di samping Jennie.

"Mommy hikss mianhe hiks a-aku salah hikss" tangis Jennie meremas baju Lisa.

"Aku benar-benar tidak habis pikir dengan kalian berdua, dimana letak hati kalian sehingga mementingkan pekerjaan dari pada Lili?! Jangan kalian pikir kami tidak tau apa yang terjadi! Lili selalu mengatakan dia kesepian pada chaeyoung! Lili sedih kalian tidak pernah lagi berkumpul bersamanya! Lili kecewa kalian selalu mengingkari janji yang kalian buat! Kalian juga selalu memberi harapan palsu pada Lili! Apa kalian tidak pernah berpikir bagaimana kesepiannya Lili di rumah?! Apa kalian pernah berpikir kesitu?! Jawab!" Napas eomma Kim memburu, dia sangat amat kecewa pada Jennie dan Lisa.

"Hiksss eomma~" Jennie tersedu, dia terlalu malu menatap wajah eomma nya.

"A-aku benar-benar bersalah eomma aku minta maaf karena lalai menjaga keluarga kecilku, maaf" Lisa menunduk, dia merasa pantas di salahkan atas kejadian yang menimpa Lili.

"Hiks aunty jahat hiks Bubu jelek juga jahat! Oci benci kalian hikss" Tangis chaeyoung di pelukan IU.

"Eonnie keterlaluan hikss,, kalian menyakiti keponakan ku!" Teriak Somi menatap tajam Lisa dan Jennie.

"Sssh tenang babe, semua akan baik-baik saja emm" Luca pacar Somi mengelus pundaknya agar tetap tenang.

"Sebagai seorang ibu, eonnie benar-benar kecewa pada kalian berdua" kata IU menatap Lisa dan Jennie tanpa ekspresi.

Lisa dan Jennie mendongak melihat IU, keduanya bisa melihat betapa marahnya IU sekarang.

"Kau ibu yang bodoh Jennie! Kau menutup mata hati dan telinga mu sehingga kau mengabaikan keberadaan Lili putrimu sendiri!" Tajam Irene menatap adiknya dingin.

"Seperti yang aku katakan waktu itu, jika lili kesepian maka aku siap menjaganya. Jadi mulai sekarang jangan harap kalian berdua bisa bertemu Lili lagi!" Jisoo masih bersikap tenang, tapi percayalah, dalam hatinya dia ingin sekali memukuli Lisa dan menampar Jennie.

"Apa?! Hiks tidak eonnie aku tidak bisa jauh dari Lili hiks jangan pisahkan kami hiks" Jennie takut, tentu saja, dia sangat tau jisoo tidak pernah main-main dengan katanya.

"Eonnie, jangan begini" lirih Lisa mencoba menatap Jisoo.

"Diam! Kalian tidak becus mengurus Lili! Jadi untuk apa lagi lili bersama kalian!" Teriak Jisoo marah.

"Hikss aku tau aku salah eonnie tapi tolong hiks aku masih ibu lili disini"

"Haha lucu sekali kau mengaku sebagai ibu lili setelah apa yang kau perbuat! Apa kau tidak punya malu hah!"

"Eonnie, aku mohon jangan begini, aku tau kami salah tapi Lili masih Putri kami eonnie" lirih Lisa mencoba menyentuh tangan Jisoo.

"Jangan sentuh aku! Aku tidak sudi!" Marah Jisoo menghempaskan tangan Lisa.

"Aku setuju dengan Jisoo, Kalian tidak di ijinkan menemui Lili" kata Irene menyetujui kata Jisoo.

"Aku hiks juga setuju hikss" kata Somi.

"Oci juga hikss oci tidak mau Lili kesepian lagi"

"Yang terbaik untuk saat ini merawat Lili dan membuat dia bahagia. aku setuju" kata IU.

"Kami juga setuju" tegas daddy manoban yang dia angguki istri dan besannya.

"Kau lihat? Semuanya setuju denganku" seringai Jisoo menatap Jennie.

"Tidak mungkin! Hikss Lili putriku hiks kalian tidak bisa seenaknya saja membawa putriku dariku!" Teriak Jennie tidak terima.

Lisa mengepalkan tangannya, di satu sisi dia terlalu lemah melawan keluarganya, dan di satu sisi dia sangat sakit mendengar tangisan pilu Jennie.

"Keputusan ku sudah bulat! Aku akan merawat Lili setelah ini!" Setelah mengatakan itu jisoo dan keluarganya beserta keluarga Kim pergi melihat kondisi Lili dari jendela kaca.

"Hikss tidak! Ini tidak mungkin!"

Brugh

Karena terlalu lelah, Jennie pingsan di pelukan Lisa.

"Honey!" Dengan perasaan khawatir Lisa segera membopong Jennie dan membawanya untuk di periksa.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

120922.

Hayoloo👀

Lili S1- S2✓Where stories live. Discover now