Dua belas S2

2.5K 339 39
                                    


Author pov.

Pagi ini mood Lili tidak baik dia kesal karena mommy dan Bubu nya sudah berangkat kerja pagi-pagi sekali, alasan tetap sama, pekerjaan mendadak.

Disaat guru menjelaskan Lili hanya diam menidurkan kepalanya di atas meja, dia benar-benar tidak mood belajar pagi hari ini.

"Lili-yaa ireona jangan tidur terus" tegur chaeyoung menepuk pundak Lili.

"Malas" jawab Lili cuek.

"Hisshh Palli ireona, nanti sesame melihat Lili" kata chaeyoung mengguncang tubuh Lili.

"Ck"

Lili berdecak, ia berdiri langsung pergi keluar dari kelas.

"Eoh?" Chaeyoung menganga mengerjapkan matanya beberapa kali, sungguh chaeyoung tidak habis pikir dengan sepupunya.

Seisi kelas juga sama dengan Chaeyoung, mereka bingung kenapa Lili yang notabennya murid baik-baik keluar begitu saja tanpa permisi.

"Ada apa sebenarnya Lili" batin Chaeyoung.

"Sudah sudah, sekarang perhatikan materi kalian nanti ssaem akan berbicara pada Lili" kata guru di depan menyuruh para murid untuk kembali fokus pada materi mereka.

"Nee ssaem" kata mereka serempak.

Rooftop, tempat Lili menenangkan diri, dia duduk menatap datar bangunan-bangunan pencakar langit.

"Woww suatu kebetulan sekali bertemu anak lesbian disini" Eun byeol baru saja naik ke atas rooftop, ia melihat Lili dan langsung mendekatinya.

Lili menggetarkan giginya, sungguh saat ini dia tidak ingin di ganggu.

"Ternyata anak mommy bisa nakal juga ya, kekekeh ku pikir cuma bisa bersembunyi di ketiak mommy lesbi mu itu pffftt" ejek Eun byeol menghidupkan sebatang rokok.

"Pergi sebelum aku benar-benar menghabisi mu!" kata Lili menatap tajam Eun byeol.

"Aaaww aku takuut, pffftt bwahaha" Eun byeol tertawa, ia menghisap menghisap rokok dan menghembuskan asapnya ke wajah Lili.

"Ukhuk uhuk" lili terbatuk, bagaimana pun juga dia tidak pernah menghirup asap sialan itu.

"Hahahah kasihan sekali bwahaha" Eun byeol tertawa senang memegangi perutnya.

Mata Lili memerah, ia berdiri mengepalkan tangannya sekuat-kuatnya.

Bughh

Pukulan keras berhasil Lili layangkan di wajah Eun byeol.

"Aahkk" Eun byeol terhuyung, dia meringis memegangi wajahnya.

Lili mengambil rokok Eun byeol yang terjatuh di lantai, Lili mendekati Eun byeol lalu menempelkan rokok yang masih berapi ke pipi Eun byeol.

"Aaaakk sakiiit!" Eun byeol menjerit sakit, pipinya terasa panas dan terkelupas.

Tidak sampai di situ saja, lili menarik rambut Eun byeol dan menendang perut Eun byeol sampai tersungkur di lantai.

Duggh

Eun byeol jatuh terlentang, dia berteriak kesakitan karena tendang Lili benar-benar menyakitkan.

"Aaahkk asshh sakiiit huhh huh" Eun byeol terus merintih sakit, dia duduk dengan napasnya terengah.

Seakan tuli lili kembali menghujani Eun byeol dengan pukulan-pukulan di sekujur tubuhnya.

Bughh

Pukk

Plakk

"Aahkk hentikan aa-yaak hentikan aku mohon hiks" Eun byeol menangis, dia memohon karena sakitnya pukulan Lili di sekijar tubuhnya.

"Kau yang memulai!" Teriak lili menampar keras pipi Eun byeol.

Plakk

"Hikss a-aku mohon hhentikan mmph sakit aaakkk" Eun byeol terus memohon agar Lili mengentikan aksinya.

"LILI!" Teriak guru dan chaeyoung berlari untuk memisahkan Lili.

"Hentikan Lili" chaeyoung menangis, dia menarik Lili agar berhenti memukuli Eun byeol.

"Lili hentikan nak, Eun byeol kesakitan" kata Suzy guru seni mereka.

"Aaaaakkk! Shibbal!" Lili mengumpat berteriak marah, dia menghempaskan tubuh Eun byeol sampai kepala Eun byeol mengenai lantai.

Dugh

Eun byeol pingsan, Suzy dengan sigap memanggil dokter yang menangani murid di sekolah.

"L-lili" chaeyoung takut dia tidak mengenal siapa Lili saat ini, sungguh mengerikan batin chaeyoung.

"Huhh huhhh" Lili terengah, dadanya naik turun menatap tajam orang-orang yang berada di dekatnya.

Entah setan apa yang merasuki Lili sehingga dia begitu liar memukuli Eun byeol tanpa ampun.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

160822.

Keturunan bubu tu pasti🔥

Lili S1- S2✓Where stories live. Discover now