Ekstra Part 1

39.6K 2.3K 38
                                    

Wajib follow sebelum baca!

Happy Reading✨

*****

Hari ini Petra pulang lebih cepat padahal pekerjaan di kantornya masih menumpuk. Tubuhnya sudah lelah. Jika dipaksakan ia takut nanti malah jatuh sakit. Tadi saja ia sempat muntah-muntah saat masih di kantor. Itu pasti karena kemarin malam ia bergadang sampai pagi untuk menonton pertandingan sepak bola.

Saat masuk, rumah terlihat kosong. Istri dan anak-anaknya pasti di atas. Petra berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum. Setelah itu memutuskan untuk duduk sejenak di sofa ruang keluarga.

Petra hampir tertidur ketika Ala tiba-tiba datang hanya memakai celana dalam dan kaus dalam, rambut anaknya itu masih basah sepertinya baru selesai mandi. Ala pasti kabur saat akan dipakaikan baju. Tangan bocah kecil itu membawa botol susu yang isinya tinggal setengah.

"Papa napa?"

"Papa capek, baru pulang kerja" Petra ingin membawa bocah kecil itu dalam pangkuannya tapi Petra sadar tubuhnya kotor. Oliv pasti akan marah jika ia menyentuh anaknya tanpa mandi terlebih dahulu. Petra hanya mendudukan Ala disampingnya.

"Papa danan teja, temanan aya main ni numah aja Papa"

"Ala gak bisa beli susu kalo Papa enggak kerja" balas Petra ketika Ala memintanya untuk tidak bekerja. Petra selalu merasa gemas dengan cara bicara ketiga anaknya. Di umur 2 tahun lebih 5 bulan mereka sudah mulai bisa bicara meskipun masih cadel. Jika Bella dan Chilla hanya tidak bisa menyebut huruf R berbeda dengan Ala yang masih belum bisa menyebutkan huruf K, R, L. Ala mengganti dua huruf itu dalam setiap kalimat dengan huruf T, N atau Y.

"Susu Mama ada Papa ni" ucap Ala

Si kembar baru saja disapih. Mereka tidak tahu saat ini sepenuhnya susu yang mereka minum adalah susu formula. Biasanya Oliv selingi ASI dan susu formula

"Papa juga gak bisa ajak Ala, Bebe sama Cilla jalan-jalan ke zoo kalo Papa enggak kerja"

"Ditu ya" Petra mengangguk yakin. Bocah itu tampak berfikir keras sampai dahinya mengkerut. Melihat itu Petra jadi gemas sendiri.

"Aya toong Papa teja. Aya mo teja Papa"

"Ala mau tolong Papa kerja apa?"

"Itu tuu, taya Papa. Tuttut netop" ucap Ala memperagakan bagaimana Petra menekan-nekan tombol laptopnya setiap bekerja. Mungkin bocah kecil itu berfikir ia pun bisa jika kerjaanya hanya menekan-nekan tombol laptop.

"Ala belajar aja yang pinter. Jadi anak baik. Nurut sama Mama. Nanti kalo sudah besar baru Ala bantu Papa kerja" Petra mengelus rambut Ala yang masih setengah basah.

"Ditu ya"

"Hm..." Petra mengiyakan.

"Alaa..." Ala yang mendengar suara Oliv memanggilnya langsung merasa panik. Sang Mama pasti marah karena ia kabur saat Mamanya itu akan memakaikannya baju.

Dengan botol susu yang masih dihisap dimulutnya Aya memanjat naik ke atas pangkuan Petra. Memeluk erat leher sang Papa meminta perlindungan dari papanya.

"Papa toong aya, ada mama mosen jaat" Ala bilang Mamanya itu monster jahat. Petra harus pintar-pintar mengartikan kata-kata ajaib yang keluar dari mulut Ala.

"Ala ayo pake baju dulu" Oliv mencoba sabar menghadapi sikap Ala, si kembar yang lahir pertama. Ketiga anak kembarnya memang anak yang aktif, tapi, butuh kesabaran khusus dan ekstra untuk menghadapi sikap Ala ini.

"Aya mo patai baju pises Mama" Ala masih menolak saat Oliv mencoba memakaikan setelan baju untuknya. Ala ingin memakai baju seperti princess yang tadi siang ia lihat di televisi. Ala ingat ia punya gaun seperti princess itu. Hadiah dari Tante Baby.

"Besok aja ya pake baju princessnya" Jika Ala ingin memakai baju princess pasti 2 saudara kembarnya pun ingin juga. Tadi Ala minta memakai gaun princess Elsa tapi Oliv ingat gaun milik Chilla hilang. Yang ada nanti Chilla menangis karena baju mereka tidak kembaran.

"Idaa mauuu" Ala berteriak kencang sambil melemparkan botol susunya yang sudah kosong. Oliv yang seharian ini cukup lelah mengurus ketiga anaknya meski ada satu pengasuh yang membantu sedikit tersulut emosi melihat tingkah Ala.

"Terserah. Mama mau sama Bebe dan Chilla aja kalo Ala enggak nurut sama Mama"

Oliv meletakan baju yang ia pegang di sandaran sofa lalu berlalu pergi begitu saja. Ia lebih memilih pergi untuk menenangkan dirinya dari pada semakin tersulut emosinya.

Melihat kepergian Oliv yang wajahnya terlihat kesal, Ala menunduk dalam.

"Mama mayah Papa" rengek Ala. Wajah bocah itu memerah seperti menahan tangis.

"Mama enggak marah. Ayo Papa bantu Ala pake baju nanti kita susul Mama" Petra juga mencoba membujuk Ala memakai baju.

"Mau pataitan Mama ja" Ala bilang ia ingin Mama yang memakaikan baju untuknya.

Petra mengelus punggung kecil Ala yang mulai menangis. Anaknya yang meskipun nakal tapi perasa ini pasti merasa bersalah sudah membuat Mamanya marah.

"Ya udah ayo kita susul Mama" Petra meraup Ala dalam gendongannya.

Clek!

Petra membuka ruang bermain si kembar sambil menggendong Ala yang masih memeluk lehernya erat.

"Papa" Bella dan Chilla yang tadi sedang asik bermain, berlarian menghampiri Petra. Mereka berebut meminta digendong juga. Petra meraup ketiga anaknya sekaligus dalam gendongannya.

"Anak-anak baru mandi, Pa. Kamu main gendong-gendong aja" Petra berjalan ka arah Oliv yang sedang duduk di lantai yang terlapisi karpet. Istrinya itu sedang menyusun buku-buku edukasi baru milik ketiga putrinya ke dalam rak.

"Kenapa enggak kasih Ala pakai gaun princess itu, Ma?" Tanya Petra.

"Gaunya hilang satu. Nanti pasti ada yang nangis kalo salah-satu enggak pakai" jelas Oliv. Oliv yang tidak tega melihat Ala menangis mengambil bocah itu dalam gendongan Petra. Mau bagaimanapun kesalnya, ia tak tega jika harus lama-lama marah pada putrinya.

"Ala pakai baju ini dulu, ya. Mbak lagi cari gaunnya nanti kalo udah ketemu Ala, Bebe sama Chilla pakai bareng-bareng. Oke?" Oliv mencoba memberi pengertian pada putri kecilnya ini. Ala masih mencebikkan bibirnya, menatap Oliv dengan mata berkaca-kaca. Sepertinya Ala benar-benar ingin memakai gaun princess itu.

Baiklah, apa boleh buat. Ia akan mencoba membujuk Bella atau Chilla agar tak perlu memakai baju kembaran untuk saat ini. Jika ingin memakai gaun pun akan Oliv beri pilihan gaun princess yang lainnya, bukan princess Elsa. Sekaligus Oliv memberi pelajaran untuk mereka jika kembar itu tak harus selalu sama, ini salahnya yang telah mendoktrin segala sesuatu yang harus sama pada ketiga anak kembarnya. Jika mereka tidak mau bersiap saja ada drama lebih besar lagi.

"Ketemu Bu bajunya" Mbak Ika orang yang membantu Oliv untuk mengurus si kembar masuk sambil menunjukan gaun berwarna biru yang ia temukan.
Mbak Ika menjelaskan ia menemukan gaun itu di dalam koper.

Ah, Oliv baru ingat. Beberapa waktu lalu ketika mereka berkunjung ke rumah Maya di Jogya, gaun itu memang dibawa. Ketiga anaknya ingin memamerkan gaun tersebut pada sang Nenek.

Akhirnya Oliv tak perlu melihat drama lainnya lagi karena kini ketiga anaknya sedang berputar-putar di tengah ruangan. Tertawa saat melihat rok gaun mereka mengembang.

"Lucunya anak-anakku" gumam Petra. Oliv melirik Petra sekilas yang kini sedang menyandarkan kepala dibahunya. Ya, masih lucu. Tunggu beberapa saat lagi ketika mereka sudah bosan. Kerusuhan apa yang mereka buat? Apalagi yang akan mereka minta?

****

Yang pernah baca Ekstra Part SURE THING (Janji Setia) part 4 pasti udah tau kan gimana tingkah bocil²nya Oliv-Petra. Aku pernah kasih spoiler disana.

Aku libur dulu seminggu ya sambil siapin cerita Baby-Erwin. Nanti Minggu aku up kelanjutan cerita Baby-Erwin🙆

Byebye onty² from Ala, Bebe n Chilla🤍

Truly Yours [END]Where stories live. Discover now