Tiga Puluh

50.3K 2.3K 65
                                    

Yang belum follow wajib follow dulu yaa!

Happy Reading✨

*****

Oliv sedang melihat foto-foto dirinya yang ada di ponsel Petra sedangkan lelaki itu pergi mandi. Ia tersenyum puas melihat hasil foto yang Petra ambil. Lelaki itu cukup mahir mengambil gambar. Hasil fotonya terlihat bagus meskipun hanya diambil dari kamera ponsel.

Tapi, Oliv tak sengaja membaca sebuah file di galeri ponsel Petra yang dinamai MAYA ditambah emotikon hati berwarna merah. Oliv tahu ini kumpulan foto dan video Maya, ia tak menyangka jumlahnya akan sebanyak ini, hampir 3 ribu foto dan video.

Oliv mengklik file itu yang langsung memunculkan foto-foto kebersamaan Petra dengan Maya. Banyak juga foto Maya sendiri yang diambil secara candid. Oliv merasakan perasaan aneh dalam dadanya. Bukankah seharusnya jika Petra benar-benar ingin serius dengan Oliv, langkah pertama yang Petra lakukan adalah membuang hal-hal kecil seperti ini.

Oliv perhatikan di foto itu mereka tampak mesra bahkan beberapa foto menampilkan Petra yang sedang mencium pipi Maya begitupun sebaliknya.

Dan yang lebih mengagetkan untuk Oliv adalah saat terputar sebuah video yang menampilkan Petra dan Maya sedang berciuman dengan mesra di dalam mobil. Oliv bisa melihat dengan jelas dalam video itu bibir mereka saling beradu. Bukan sekedar ciuman biasa, Oliv bisa melihat ada nafsu di dalamnya. Sebenarnya, sudah sejauh apa hubungan mereka sebelumnya?

Oliv yang sudah tidak kuat menonton kelanjutannya mematikan pemutaran video itu. Ia buka aplikasi berkirim pesan milik Petra. Oliv tahu ini lancang, ia hanya ingin memuaskan rasa penasarannya. Oliv mencari nama ibunya. Ternyata nama kontak ibunya sama dengan nama file yang tadi ia buka. Maya dengan emotikon hati.

Oliv menggerakan jarinya di atas layar ponsel Petra. Membaca secara acak pesan-pesan dan balasan antara Petra dan Maya. Bahkan pesan ini masih tersimpan rapi di dalam ponsel milik lelaki itu. Lalu, bagaimana Oliv bisa percaya Petra sudah melupakan Maya jika hal kecil seperti ini saja masih tersimpan rapi?

Oliv baca pesan itu dengan hati berdenyut sakit. Membaca setiap bait kemesraan antara Maya dan Petra. Meskipun waktunya jauh sebelum mereka menikah.

Jika dilihat tanggalnya, setelah mereka menikah pun Petra masih sering mengirimkan Maya pesan meskipun tak ada respon dari Bundanya. Bahkan, sepertinya setiap hari Petra mengunjungi rumah Maya setelah lelaki itu sudah dengan sah menjadi suaminya.

Oliv segera menutup aplikasi pesan saat mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka. Petra keluar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Dingin banget. Nyesel keramas" Petra mengambil duduk di samping Oliv yang hanya diam.

"Cepet mandi, kamu bilang mau liat sunset lagi" ucap Petra sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Liv?" Petra menyadari perubahan raut wajah Oliv. Sebelum ditinggal mandi tadi wajah Oliv masih berbinar ceria. Oliv berkata ingin memenuhi feed sosial media miliknya dengan foto liburan dadakannya ini.

"Gak usah nunggu satu bulan lagi, gue putuskan untuk gak mau kembali lagi sama lo. Ayo kita cerai" ucap Oliv datar tak mau menatap Petra. Petra tentu saja kaget mendengar ucapan Oliv tersebut. Bukankah tadi mereka masih baik-baik saja.

"Kamu... Apa?" Tanya Petra takut salah dengar.

"Kita cerai" ucap Oliv singkat kali ini menatap datar tepat di kedua bola mata Petra. Meyakinkan lelaki itu bahwa Oliv sungguh-sungguh dengan ucapannya.

"Kamu pasti lapar, ayo siap-siap nanti aku beli cemilan buat di atas" ucap Petra menghiraukan ucapan Oliv.

"Petra gue serius" jerit Oliv kesal melihat Petra yang menganggap main-main perkataanya tadi.

Truly Yours [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu