A Little Warning

323 30 10
                                    


BUMMM.

"Suguru," Nanami baru saja selesai membalut pedang tumpulnya dengan kain bermotif titik hitam acak. "Itu sinyal dari Sukuna."

"Kita ke lapangan. Sekarang," Suguru berlari menuruni tangga. Nanami mengikuti di belakangnya.

Keduanya tiba di lapangan belakang sekolah dan bertemu Yuuji dan Nobara.

"Sensei!" Yuuji berteriak. "Sinyal dari Sukuna! Todo sama Toge juga!"

"Oke," Suguru berhenti tepat di depan Yuuji dan Nobara. "Kalian ke ujung kanan lapangan. Aku sama Nanamin—"

Pagar pembatas lapangan dengan hutan di belakang sekolah hancur. Seekor badak menyeruduknya dan kini, badak raksasa dengan satu cula besar dan mata merah tersebut berdiri di tengah lapangan.

"Yuuji!" Suguru berteriak.

"Ush!" dan Yuuji berlari ke arah badak tersebut. Sebelum jarak antara Yuuji dan si badak memendek, Yuuji melompat tinggi dan mengangkat kedua tangannya yang terkepal. Dia membiarkan dirinya jatuh dengan cepat dan memukul kepala badak tersebut dengan kedua tangannya. Kepala badak tersebut menghantam tanah, dan pukulannya mengeluarkan bunyi debum keras.

Yuuji melompat dua kali ke belakang tepat ke samping Suguru.

"Suaranya tadi udah cukup keras buat jadi sinyal, Getou-sensei," kata Nobara.

Suguru mengangguk dan membuat gerakan dengan tangannya. Seekor rubah berwarna cokelat terang dengan sembilan buntut alias kitsune muncul di depannya.

Badak yang merupakan Special Grade 1 cursed spirit yang dihajar Yuuji barusan sudah kembali berdiri. Dia menatap Yuuji dengan galak. Kaki depannya terlihat mengais-ngais tanah.

"Se-Sensei?" Yuuji bicara dengan terbata-bata. "A-aku mau diseruduk?"

"Tetep di tempat kamu, Yuuji," ucap Suguru. Dia melirik Nanami, dan Nanami hanya mengangguk pelan.

Badak tersebut meraung. Dia berlari ke arah Yuuji dengan marah.

"Se-Sensei?!" Nobara berseru.

"Stay, Yuuji," Suguru tersenyum, tapi terlihat ragu.

Jarak antara Yuuji dan badak tersebut semakin dekat.

"Se-Sensei!!!" Yuuji berteriak dan sebelum dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, seorang pria muncul di depannya.

Pria tersebut mengangkat telunjuknya. "Jutsushiki Hanten, Aka."

Sinar berwarna merah muncul dari telunjuknya dan membentuk bola cahaya raksasa. Bola cahaya tersebut menghantam badak hingga melewati pagar yang dihancurkan si badak. Pepohonan di belakang pagar turut hancur karenanya.

Tak ada yang tersisa dari serangan barusan. Pria di depan Yuuji pun berbalik.

"Yuuji~ Nobara~ Kangen enggak, sama aku?"

"Gojo-sensei!" Yuuji dan Nobara berseri-seri menatap Satoru.

Satoru tersenyum lebar. Kini, dia menatap Suguru dan Nanami.

"Paksa Mameha keluar," katanya dengan nada serius. "Gue tau dia di sini."

Satoru kembali mengangkat telunjuknya. Tiga bola cahaya kecil berwarna merah muncul dan menghantam sisa pagar yang dihancurkan oleh badak tadi.

"Mameha!" Satoru berteriak dengan lantang. "Keluar!"

Sesuai permintaan Satoru, seorang wanita muncul dari dalam asap. Wanita tersebut berambut hitam panjang dan rambut dikuncir tinggi. Poninya rata, dan telinganya penuh dengan anting.

Jujutsu Kaisen: The Eye of the StormWhere stories live. Discover now