Main Event - Fukuoka

273 38 3
                                    


"Demi apapun gue pengen jajan keluar," Nobara mendengus memainkan makanannya dengan sumpit. "Delivery apa gitu, yuk."

"Bersyukur kita bisa makan dari in-room service di hotel mahal, Ra," Yuuji menyuap belut panggang ke mulutnya. "Kurang bersyukur apa kita, gue bisa makan Unadon Set begini? Megumi Beef Teriyaki Set, dan lo Robatayaki Set? Satu set gini harganya 280 ribuan sendiri, dan lo pesen Tempura Set buat kita makan rame-rame."

"Lo juga pesen matcha ice cream buat kita bertiga, satu es krim harganya 50 ribu belom tax," Megumi menambahkan.

"Kita makan begini aja, duit makan kita hari ini masih nyisa 200 ribu, Ra," Yuuji menelan makanannya. "Beruntung banget kita masuk Jujutsu High, bukan sekolah biasa."

"Tapi tarohannya nyawa," kata Nobara seraya mendengus lagi.

"Tumben banget lo, bete," Yuuji menepuk-nepuk bahu Nobara. "Nobara pengen jalan-jalan, ya?"

Nobara mendesah. "Hah... Ini Fukuoka, Ji. Fukuoka! Siapa yang enggak mau jalan-jalan?!"

"Iya, ngerti. Gue juga mau jalan-jalan. Tapi, Gojo-sensei bilang kalo bisa kita makan in-room service aja biar enggak terlalu lama di luar hotel. Gue sih, di kamar segini gede, enggak bakal bosen."

"Gojo-sensei aja makan shabu-shabu sama Miss Ieiri! Itu dia jajan keluar! Masa kita enggak?!" Nobara ngeluh.

Di saat Yuuji dan Nobara bicara, Megumi memperhatikan isi chat WA grup lewat hp-nya. Sampai sekarang, sudah ada tiga barang yang bisa mendukung pencarian. Tim Kusakabe di gunung Tsurugi menemukan patahan taring dari cursed spirit yang—kelihatannya—bentuknya binatang buas. Tim Suguru di Miyazaki menemukan perban putih dengan bercak darah di sisi lainnya yang dibuang ke pinggir laut. Sedangkan gurunya, Satoru, menemukan tumpukan bulu cursed spirit yang berukuran panjang.

Penemuan Suguru adalah hal yang paling menarik perhatian. Saat ini, perban tersebut masih disimpan oleh Suguru. Sedangkan temuan tim Kusakabe serta Satoru akan dikirim besok ke Jujutsu High dan disebut sudah berada di tangan yang tepat.

Sampai saat ini, Megumi, Yuuji, dan Nobara belum menemukan apapun. Dua tempat yang mereka sambangi hari ini tidak meninggalkan benda apapun kecuali residu yang tiba-tiba hilang.

"By the way, gue boleh cerita enggak?" Yuuji buka suara setelah dia selesai makann. "Gue sebenernya tau barangnya apa."

"Kenapa lo baru bilang sekarang?!" Megumi ngegas.

"Ya... Tadi soalnya kita di tempat rame, sih..." Yuuji sedikit merasa bersalah, dan dia menceritakan soal Eye of the Storm.

"Sou desune," Nobara mengangguk-anggukan kepalanya. "Dan... Gue baru tau kalo orang rumah kalian disidang di sekolah. Jujur, gue enggak liat Sukuna atau om Toji sama sekali, padahal itu gue seharian di dorm. Tapi emang enggak keluar-keluar kamar, sih."

"Enggak ada yang tau kayaknya," kata Megumi. "Gue juga taunya bokap gue ke bengkel. Ya, bokap gue enggak ngasih alesan yang rumit sih, ke gue. Kayak enggak ada apa-apa aja. Apalagi lo, Ji. Sukuna kalo pergi juga jarang bilang sama lo ke mana."

"Dia musti ditanya, kalo enggak ya, enggak bakal bilang," ucap Yuuji. "Kadang gue mesti nanya temennya dulu, si Mahito itu, kalo mau tau Sukuna ke mana sama kalo Sukuna enggak bisa ditelepon."

"Gojo-sensei kenapa enggak bilang aja ya, sama kita soal Eye of the Storm?" tanya Nobara.Megumi diam sejenak. "Mungkin biar kita enggak terlalu khawatir atau bocor ke banyak orang."

Jujutsu Kaisen: The Eye of the StormWhere stories live. Discover now